Tuesday, July 18, 2017

Goyangan Nita Membuatku Bernafsu Besar

Yuk Seks - Pendaftaran siswa baru 20 Juli 2017. Ini adalah sebuah kisah nyata yg kualami saat berdinas di sebuah sekolah, dan benar-benar terjadi. Pagi itu,seperti biasa aku berangkat kerja, sebagai wakil kepala aku wajib datang pagi2 sebelum anak buahku datang. Apalagi menjelang tahun ajaran baru sekolah.


Setiba dikantor,setelah upacara bendera semua guru sibuk dengan aktifitasnya,kecuali guru agama. Bapak Irwan rupanya kedatangan tamu,dan kemudian melapor padaku,bahwa ada tamu yang ingin memasukan anaknya
sekolah di SMPku. Akhirnya kuterima tamu itu,seorang ibu muda berparas manis,kulit putih,dengan body yang sangat menarik,tinggi dan padat berisi.Melihat dari gayanya aku yakin,ibu ini termasuk yang agak lain dalam urusan seks.

Kepada ibu muda itu kujelaskan bahwa kami sudah tidak bisa menerima siswa baru,karena sudah tutup. Namun ibu itu memaksa,akhirnya terpaksa aku berunding dengan kepala sekolah,yg dengan berbagai pertimbangan,terutama karena tetangga sekolah,yatim dll,maka anaknya kami terima. Karena tidak punya uang untuk biaya sekolah maka sebelum pulang ibu itu berpesan agar besok hari Selasa jam 8an aku kerumahnya,sehubungan dengan anaknya tadi.

Keesokan harinya,dengan pertimbangan untuk membantu kesulitan ibu muda kemarin,aku kerumahnya. Sebuah rumah kecil yg rapi dan bersih,tapi rumahnya tampak sepi,setelah ke 4 kalinya aku mengetuk dan mengucap salam,pintu dibuka juga,nampak ibu itu sedang mandi rupanya, ini terlihat dari handuk yg melilit ditubuhnya dan tangan serta kakinya yg putih nampak basah.

Dia meminta maaf dan mempersilakanku masuk,lalu terburu-buru kembali ke air.
Sejenak aku terpana melihat pemandangan tadi,ibu itu nampak amat seksi,tubuhnya yg sintal nampak sangat lembut dibalut handuk setengah badan,kulitnya punggungnya yg putih amat menggoda. Namun kubuang jauh2 fikiran kotorku. Aku duduk diruang tengah yg menghubungkan kamar dengan dapur dan kamar mandi.

Tidak berapa lama ibu itu keluar,dengan rambut basah,badan masih terlilit handuk,bahunya yg putih sedikit terbuka hingga pangkal dadanya,dan dadanya yg terlilit handuk nampak begitu besar, ia sekarang tidak lagi tergopoh2 seperti tadi,dengan tersenyum manis mempersilakanku minum yg telah disiapkan sebelumnya. Lalu ia masuk kamar melewatiku,terciumlah wangi tubuhnya,dan pantatnya yg besar begitu saja lewat didepan mataku,bergoyang ke kanan kekiri.

Mataku seperti hendak copot,jantungku berdegup kencang dengan pemandangan tersebut. Beberapa saat kemudian ibu itu keluar lagi,rambutnya telah disisir,walau kelihatan masih basah, atasannya sudah menggunakan baju, namun dari pinggang kebawahmasih memakai handuk,dan yg membuatku bertanya2 adalah handuknya justru semakin keatas, sekarang nampak kedua pahanya yg nampak empuk dan putih semakin membuat dadaku gemuruh.
Dia kemudian duduk di kursi panjang menghadap kepadaku,pahanya nampak seolah sengaja dipertontonkan kepadaku, semakin membuatku rikuh. Jantungku semakin tidak karuan, tapi nampaknya dia tenang2 saja dan sambil, merapikan baju ia bicara .

“ Maaf pak,agak kurang sopan,mmmhh..bapak asli mana “ tanyanya sederhana.
“ Bogor,” jawabku singkat.
“ Maaf lho pak,udah menikah ?” tanyanya lagi.
“ Udah, punya anak 1 “ jawabku.
“ Oohhh…..gini pak. Maaf sebelumnya, saya gak punya biaya untuk anak saya,gimana ya pak, saya gak enak sama bapak dan bapak kepala sekolah ?“ katanya membuka pokok masalah sambil tanganya terlihat sibuk membenahi Bhnya.

Aku jadi gak enak, namun tidak tahu harus berbuat apa, menegurnya takut dia malu, tidak ditegur aku yg bingung.
“ Gini bu, setelah kita bicarakan kemarin dengan pak kepala, kami sepakat untuk membantu ibu tanpa mengeluarkan biaya, karena ibu tetangga dan konon kabarnya putra ibu anak yatim, begitu kan bu ?” Tanyaku.

“ Ia pak, sudah sejak SD bapaknya meninggal,terpaksa saya yg kerja,tapi maaf pak,anaknya sekarang masih dijakarta “ jawabnya sambil menggeser kakinya semakin terbuka,nampak kedua pangkal pahanya semakin jelas dimataku.
Aku pura-pura tidak melihatnya walau darahku semakin deras mengalir ditubuhku,nafasku terasa sesak.

“ O gitu,Jadi ibu kerja dimana?” tanyaku smabil menenangkan diri.
“ Dijakarta,karyawan pabrik pak,ya daripada gak kerja,O ia panggil saya Nita pak, kayanya belum ibu2 banget ya “ balasnya sambil tersenyum manis.
“ O ia,saya Diros “ kataku membalas tersenyum.
Tiba-tiba ia bangkit dari kursinya dan duduk di kursi sebelahku,sambil membelakang ia berkata “ Pak,maaf banget,tolong kancing Bh saya gak masuk2,bisa gak dibantu “ katanya tanpa menengok.

Aku tak menduga akan seperti itu,dadku semakin bergemuruh,menolak gak enak,gak menolak juga gak enak,maka dengan gemetar aku mengahadapi punggungnya,dan ia mengangkat bajunya,nampaklah pinggangnya yg montok dan putih mulus,terlihat amat empuk,punggungya yg lebar dan juga montok sangat mulus,dengan jakun turun naik aku pegang tali Bhnya,dan berusaha mengikatkan kancingnya,namun agak sulit,nafasku mulai tak teratur. Dengan tenang Nita berbalik dan sambil tersenyum,matanya menatap mataku dalam2,lalu ia pergi ke kamar.

“ Pak,ngobrolnya disini aja yuk,gak apa2 gak ada orang kok,lagian kan Cuma ngobrol “ katanya dari kamar.
Aku semakin bingung,apa yg harus kulakukan,semantara darahku sudah mendidih,kepalaku sudah tak lagi normal,selangkanganku terasa panas.
Dalam keadaan bingung aku menurut,nampak dikamar Nita sedang mangganti handuk dengan baju bawahannya,walau telah tertutup baju,namun nampak sekali pinggulnya yg besar sangat seksi dimataku.

“ Duduk pak,” katnya mempersilakanku duduk.
Seperti kerbau aku mengikuti perintahnya duduk di pinggiran tampat tidur. Ketika Nita menarik dan memeluku,aku seperti disengat ribuan watt listrik,tubuhku seperti terbakar hebat,dadaku bergetar,dan nafasku benar2 seperti habis berlari ribuan kilometer.

“ Pak,saya udah bapak tolong,nah sekarang saya membantu bapak,” kata Nita sambil memeluk dan menciumiku ganas sekali,aku cuma melongo,tanpa tahu harus bagaimana,hingga tersentak ketika sadar,Tiara sudah telanjang bulat,tubuhnya yg putih terpampang didepan mataku,matanya terlihat sayu penuh berahi,dadanya yg putih amat besar dan masih membukit,berayun2 dalam elusan2 tangannya,perutnya yg bersih montok sangat merangsang,sementara dipangkal pahanya yg putih nampak seonggok bulu2 memenuhi bukit kecil yg menggunduk disela pahanya,pangkal pahanya yg besar dan montok telah terbuka lebar,semua menanti reaksiku.

Sebagai manusia biasa,dihadapkan hal seperti itu otakku buntu,namun terlintas rasa takutku,bahwa ini sebuah jebakan untuk ku,aku kuatir ini tipuan untuk menjerumuskanku. Maka seketika akal sehatku kembali,dan dengan terengah2 aku buru2 keluar,pamitan. Tiara mengejarku,dan memluk tubuhku dari belakang,nyerrr ..darahku berdesir,ketika payudaranya yg dingin dan empuk menyentuh punggungku,sementara terasa gundukan bawah perutnya menekan pantatku..lututku terasa lemas….tapi aku berusaha bertahan.

“ Jangan sekarang….hhhhh….” kilahku,” nanti kita cari waktu.” Lalu tergopoh2 kupakai sepatuku meninggalkan Tiara yg melongo melihat kepergianku.
Setiba disekolah,nafsuku masih menggebu,aku gak lagi konsen, maka terpaksa aku ke WC guru,membuka celanaku,sambil membayangkan yg baru terjadi,dengan nafas memburu kukocok kemaluanku dengan sabun yg ada disana,ooohhh…nikmat sekali membayangkan airmaniku keluar ditubuh putih mulus tiara. Muncratlah air maniku di WC itu.
Setelah keluar,aku masih panas dingin,lalu menemui kepala dan ngobrol dengan pak Idhar kepala sekolahku tentang kejadian barusan,pak Idhar cuma tersenyum,sambil menepuk 2 pundak ku, “ Pa Diros,Pa Diros,…bersyukurlah,bapak terbebas dari godaan syetan “ katanya bijak.

Esoknya,aku ketemu dengan pak Irwan, kami pun ngobrol,ketika pembicaraan sampai pada hal itu,dia nampak antusias.
“ Bapak gak mau,rumahnya dimana,emang gak ada siapa2” tanyanya nyerocos.
“ Ya nggaklah pak,saya masih eling,kenapa pak ?” tanyaku heran.
“ Nggak,Tanya aja “ jawabnya sambil tersenyum.
Menjelang istirahat,aku ada keperluan berhubungan dengan kegiatan kesiswaan menjelang MOS,tapi ketika pak Irwan dicari tidak ada,seorang Suanta,penjaga sekolah mengatakan pak Irwan ke kampung sebelah,aku jadi curiga..jangan2….!!!
Maka aku segera pergi kesana,nampak rumah bu Nita sepi2 saja,ketika kuketuk tak ada yg menyahut,maka kucoba mendorong pintu itu,ternyata tidak dikunci,aku melongok kedalam,namun juga sepi,kucoba masuk dengan hati2,nampaklah sebuah sepatu yg kukenal,sepatu pak Irwan….

Maka perhatian kualihkan ke kamar.dan samar2 terdengar suara2 merintih dikamar,jantungku berdebar..kucoba mengintip dari lubang pintu…Astaga pak Irwan dan Nita nampak sedang berkutat dan sama2 telanjang.
Karena pandanganku kurang jelas,maka kutarik kursi kedepan pintu,dan dari atas pintu kamar jelaslah semuanya….

Aku tak tahu apa yg harus kulakukan,melaporkan kejadian itu atau…mengintipnya..namun setan benar2 menutup hatiku. Aku mengunci pintu luar,lalu meliahat kedapur dan ruang depan,semua terkunci dan tidak ada siapa2…
Maka dengan berdebar,aku naik kekursi….Nita nampak sedang tidur telentang..kedua kakiknya rebuka lebar2..dan dengkulnya diangkat keatas dipegang kedua tanganya merapat ker payudaranya…sementara Irwan tengah tertelungkup..kepalanya berada diselangkangan Nita menjilat2 kemaluan Nita...
“ OOOhhhh…ssssshhh…terussss…terusss….” Nita merintih rintih…pantatnya digoyang2kan menyambut jilatan Irwan.

Irwan mengangkat kepalanya,lalu kedua tangannya memnguakan paha Nita semakin lebar,nampaklah vagina Nita yg basah kuyup,bibir kemaluanya sedikit menggelambir kiri kanan,nampak panjang saat ditarik2 dan dimainin Irwan…kelentit Nita nampak semakin besar..dan lobang kemaluannya yg amat merah telah benar2 terbuka….tiba2…Irwan menguakan pantat Nita, jarinya nampak mencari2 sesuatu…yg menjadi sasaran Irwan adalah lubang dubur Nita, dikorek2nya dubur Nita  dengan lembut..dan dengan terburu2, Irwan kemudian mencucuk2kan lidahnya kedubur Nita, nampak Nita  blingsatan, semakin mengerang2 tidak keruan
“ OOOOuuhkkkk…ssssshhhh…enak banggghhettthhh…ssshhhh…” rintihnya…Irwan semakin ganas menjilat 2 dubur Nita, sesekali kelentit Nita jadi sasaran, hingga suatu ketika jari kiri Irwan nampak menekan dubur Nita, dan sedikit demi sedikit memasuki dubur Nita, sementara jari kanan Irwan memasuki kemaluan Nita,sedangkan lidahnya,tak henti2 menjilat2 vagina dan kelentit Nita.

Semula ketika jari Irwan memasuki duburnya,kufikir Nita akan menolak dan memarahi Irwan,namun diluar dugaan, Nita semakin menakan2 pantatnya,menyambut semua tekanan di vagina dan duburnya…
“ OOOhhhkkk….terrrrusss…ooohh….” lenguhnya tak henti2. nafsuku sudah tak terbendung lagi…maka dengan nafas memburu tertahan,aku membuka celanaku,dan mencari sabun di WC,namun aku Cuma menemukan shampoo..segera kubawa dan kembali ke kursi. Pemandangan dikamar sudah berubah.

Sekarang Nita diatas Irwan,dengan posisi 69,pantat Tri yg besar benar2 menghadap kearahku,dibawahnya Irwan sibuk menghisap dan menjilat kemaluan Nita, sementara kemaluannya menyerbu keluar masuk dimulut Nita, aku semakin lemas..darahku benar2 mendidih…
“ SSSShhhh….ooohhh..ssshhh…” Nita mengerang berulang.

Irwan kemudian berbalik dan Nita masih diatasnya,nampak mengarahkan kemaluan Irwan kedalam kemaluanya…aku harap2 cemas diluar,dan ketika kemaluan Irwan tepat di tengah vagina Nita, Nita menekannya blessshh…masuklah kemaluan itu sepenuhnya kedalam kemaluan Nita. Nita langsung mengelosoh diatas tubuh Irwan,sementara dari mulut mereka keluar keluhan bersamaaan.

“ Oooouhhhkkkhhh…..”
Aku terus mengocok kemaluanku,terasa nikmat sekali,apalagi nampak lubang dubur Nita yg kuncup mekar tiap Nita menekan atau menarik pantatnya,aku terasa seolah ditarik tarik untuk memasuki lubang dubur yg memerah itu.
Tangan Irwan tak tinggal diam,yg kiri nampak meremas2 pantat Nita yg membungkah besar,sedang tangan kananya kembali mencari2 lubang dubur Nita, lalu ketika jarinya menemukan ygdicarinya,dicelupkannya telunjuknya didubur Nita, aku yg memperhatikan sambil mengocok kemaluanku,merasa bahwa kem,aluankulah yg memasuki dubur itu….Ooooh nikmatnya.

Nita nampak menikmati ransangan hebat di kedua lubang miliknya,rintihanya semakin menjadi2,sementara kepalanya oleng kekiri dan kekanan sambil tengadah dengan mulut terbuka yg tak henti mendesisi2 sepereti orang kepedasan.
Tak berapa lama, Nita semakin mempercepat gerakanya,nafasnya semakin memburu,sementara lenguhannya semakin keras dan cepat…

“ OOOOuuh…ssshhh.oooohhh…” pantatnya menyembul2 dalam gerakanya yg semakin menggila,hingga suatu ketika,tubuhnya seolah tersentak,punggungnya melengkung,sementara pantatnya terlihat menekan kuat2 kerah kemaluan Irwan,sekujur tubuhnya menegang seolah olah sedang sekarat…
“ OOOouuhhhhhhhkkkkhhhhhhhh….akkku kkkhhhlluaaarrrr…””” erangnya meracau sambil menggigit bibir Irwan kuat2…lalu tubuhnya ambruk diatas tubuh Irwan. Nita telah mencapai orgasmenya yg pertama.

Irwan nampak tenang2 saja,sambil tersenyum ia bangun,dan menunggingkan Nita, dan Nita menurut saja,lalu kemaluannya diarahkan kearah kemaluan Nita, sementara tanganya merengkuh payudara Nita yg menggantung besar,dan sekali tekan blessshhh…kemaluan Irwan kembali menghantam kemaluan Nita dari belakang,kembali meraka melenguh bersamaan, Nita nampak mendongak menerima hantaman Irwan,lalu suara desissan seperti orang kepedasan keluar dari mulutnya berulang ulang…rupanya Nita masih menikmati sisa kenikmatan yg tadi, Irwan semakin asik mengeluar masukan kemaluannya,hingga nampak busa2 putih menetes dari pinggir2 kemaluan Nita, mungkin sisa2 orgasme Nita yg tadi.

Aku semakin nikmat mengocok2 kemaluanku, dan jujur saja,sebenarnya aku hampir memuncratkan maniku ketika Nita orgasme tadi,tapi aku masih penasaran,sehingga berusaha menahanya walau terasa sudah diubun2…

Tiba2 Irwan mengeluarkan kemaluannya,sementara tangan kannannya sibuk menjangkau klitoris Nita dan mengocok2nya..nampak Irwan setengah duduk,mulutnya kemudian menjilat2 dubur Nita, tangan kirinya menyusupkan jarinya sedikit2 ke lubang dubur Nita, dan diluar dugaanku, Nita semakin menunggingkan pantatnya,sementara mulutnya mendesis desis seperti ular…

“ SSSShhhh….oooohhhkkkk….terusss…oooohhhhkkkhh…” desisnya berulang2.
“ Irwan kembali berjongkok,dan mengarahkan kemaluannya persis ke lubang dubur Nita,lalu menakannya sedikit,menariknya lagi,menakan sedikit hingga setengah kepalanya masuk,mengeluarkanya lagi,begitu seterusnya.

Efeknya luar biasa, Nita nampak nafsunya bangkit stinggi2nya…nafasnya benar2 memburu,pantatnya semakin tinggi menungging..sementara lubang duburnya nampak semakin merah dan mulai membesar kuncup mekar..dengan nafas memburu, Irwan kembali mengarahkan kemaluanya ke lubang dubur Nita..dan dengan sekali tekan blessshhh…masuklah kemaluan Frul memenuhi dubur Nita.

Nita merasakan sensasi yg luar biasa diduburnya,duburnya terasa panas,penuh terganjal dan seperti mau beol,namun terasa hangat kemaluan Irwan dan nikmatnya ketika keluar masuk membuat nafsunya semakin tinggi..
“ Oooohhh…terusss…terussshhh…ooohhkkk…” erangnya

Irwan nampak terhentak dan diam sejenak,ketika mersakan tubuhnya melayang terbang,tubuhnya terguncang guncang menahan nikmat yg melanda kemaluannya,terasa terjepit sangat kuat oleh dubur Nita, dinding2 dubur Nita mengunci ketat setiap dia menarik dan mendorong kemaluannya…Irwan membeliak2 marasakan kenikmatan yg tiada taranya…

Aku yg tidak menduga, tak lagi kuat menahan diri,kemaluanku hampir menumpahkan air mani…terasa nikmat sekali setiap kocokan tanganku dikepala kemaluanku,seolah2 dubur Nita yg memilin2 kemaluanku…namun aku masih berusaha menahannya…
Dikamar Nita nampak mempercepat gerakan pantatnya mundur maju,menyambut setiap sodokan dan hujaman Fairul di duburnya, mulutnya semakin mendesis2,

“ OOOhkkk….sssshhhh….oooohhhh….” rintihnya, dan sungguh ajaib,suatu ketika,Nita nampak mendorong pantatnya kebelakang kuat2 tubuhnya melengkung2 ketas kebawah,sementara duburnya tetap tertancap kemaluan Irwan seteguh2nya dari mulutnya keluar geraman seperti orang sekarat…

“ Heuuuueuuueuhhhhkkkkhhh….!” Matanya nampak mendelik2,lalu mengejang kembali seperti tadi,rupanya Nita telah memncapai orgesmenya yg kedua.
Dan pada saat yg sama,rupanya Irwan tidak sanggup lagi menahan dirinya, Irwan pun menekan kuat2 kemaluanya ke dubur Nita,sehingga Irwan merasa seolah2 kemaluannya menancap ke dasar dubur Nita,tubuhnya melengkung mendekap tubuh Nita erat2,gerakannya terhenti seketika,menikmati kedutan2 du ujung kemaluanya…nikmat tak terhingga…

“ Hooooouuuhhhkkkkhhh…akkkhu keluarrrr “ ucapnya parau,dan muncratlah airmaninya memenuhi lubang dubur Nita, Nita merasakan nikmatnya semburan2 air mani Irwan di duburnya,terasa hangat menyembur2 dinding2 duburnya. Vagina dan dubur Nita terasa mengedut2,menimbulkan gerakan mencengkram2 di vagina dan duburnya,hal itu membuat Irwan semakin mengeluh2 kenikmatan..lalu keduanya tergeletak lesu dikasur.

Ketika Nita melengkungkan tubuhnya berulang2,aku tak bisa menahan diri lagi,badanku mengejang,dan kemaluanku tarasa semakin nikmat,seluruh darahku seolah2 terkumpul diujung kemaluanku,dan menyemprot2 menjadi air mani yg sangat banyak,lalu mengedut ngedut menyisakan nikmat yg sangat..dan akupun mengeluarkan air mani sambil menjerit lirih tertahan.. “ OOOOOuuuhhh….”

Buru2 aku pakai celanaku,kursi kurapikan lagi,sampho kusimpan dimeja,dan segera keluar,diluar tangaku kubersihkan dengan daun yg ada disekitar,stelah terasa bersih,dan memeriksa celanaku juga bersih,aku mengetuk pintu.
Setelah agak lama,keluarlah Nita,nampak agak lusuh dan berkeringat,kulitnya yg putih nampak kemerah2an karena lelah.

“ Maaf bu,saya ada perlu,boleh masuk ?” tanyaku pura2 tidak tahu apa2.
“ Oh..,eh..iya pak,silahkan !” katanya gugup.
Lalu aku masuk,dan setelah duduk aku perhatikan ia nampak gelisah.
“ Gini bu,jangan kuatir,sya mencari Pak Irwan,tadi saya lihat masuk kesini,bisa dipanggilkan bu ?” kataku kemudian.

Dia nampak bingung dan kikuk “ Ehh..eee…iaya…ehh…ooo aada “ Katanya terbata bata.
“ Ya udah,gak apa2 tolong dipanggil ya Bu “ kataku menenangkan.
Tak lama Pak Irwan keluar,sambil cengar cengir,lalu mendekatiku,dia bebisik,
“ Maaf pak,saya memanfaatkan,sayang pak “ katanya menyebalkan.
Aku Cuma tersenyum sambil berkata “ Ini pak,ada keperluan untuk MOS,tolong segera dilaksanakan,gimana bisa ?”

“ Ia,bisa pak,” katanya,masih cengar cengir kaya kambing.
“ Baik pak,saya tunggu laporanya,jangan lupa cuci dulu pak “ kataku menyindir. Nampak Nita memerah mukanya,lalu menghampiriku
“ Abis bapak gak mau.tadi Bapak ini katanya suruhan bapak ,ya udah..,bapak nanti kesini ya saya tunggu awas lho

“ Katanya masih berbisik. Aku cuma tersenyum dan segera pamit. Pa Irwan mengoikutiku sambil tetap cengar cengir seperti kuda.

0 comments:

Post a Comment