Yuk Seks - Malam itu Andre mengerjakan tugas yg menumpuk dari kantor di kosannya.
“sial dasar PNS malas, lagi-lagi junior seperti saya harus mengerjakan
tugas-tugas mereka dgn embel2 harus belajar lebih giat” umpat Andre dalam
hati. terbesit kejadian yg Andre lakukan bersama Tina tiba-tiba kepala Andre terasa pusing berat. handpone Andre bergetar, segera ia melihat ada
sms masuk. ternyata itu sms dari Tina yg mengucapkan terimakasih sudah
mau mendengarkan curhatan dia. Andre masih terbayg-bayg kejadian tadi
“sial kenapa sih tak aku lanjutkan saja permainan tadi” nampaknya Andre menyesal.
Pusing dikepala Andre sungguh menyiksa, kalau sudah begini apa daya
pekerjaan kantor yg menumpuk tak jadi dikerjakan. akhirnya Andre memutuskan untuk istirhat sejenak.Sudah beberapa hari Andre hanya
menghubungi Tina melalui sms atau telpon. Andre benar-benar malu dan
merasa bersalah dgn Tina. hari ini seperti biasa tugas Andre datang di
pertemuan bos-bos besar. Pertemuan itu banyak sekali orang. wanitanya
cantik-cantik, berkulit putih dan mulus.
Andre memang memiliki jabatan yg strategis, kedekatanya dgn pengusaha-pengusaha membawa dia menjadi salah satu orang kepercayaan mereka. Andre selalu membantu mereka dalam mengurus surat perizinan. entah untuk periklanan, pajak, dll. sebenarnya kerja PNS hanyag ongkang kaki saja di kantor, kalo tak ada duit kaki mereka”PNS” males jalan.
sedangkan surat perijinan secepatnya harus mereka”pengusaha” dapatkan untuk tujuan promo atau kelancaran usaha mereka. inilah bobroknya PNS senior, makan duit rakyat kerjanya. jika memakai jalur biasa, yah surat mereka hanya jadi tumpukan paling akhir. itu aja mungkin alasan telat, bos lagi sibuk,keluar daerah, padahal dokumen mereka”PNS” timbun. ujung-ujungnya di peraturan negara surat keluar 2 minggu ini bisa berbulan-bulan.
Andre selalu saja dikenalkan dgn kerabat mereka”pengusaha”. sangat jarang orang indo alias pribumi di jodohin dgn salah satu keluarga mereka”pengusaha” loh. karena mereka”pengusaha” sangat menjaga garis keturunan terlebih generasi nenek moyg. hanya pasti mereka”pengusaha” mendapat keuntungan lebih bukan jika memiliki menantu seperti Andre.
pertemuan pengusaha ini tertutup, sepertinya hanya sedikit keturunan pribumi yg hadir. mereka”pengusaha” mengobrol dgn bahasa ingris, china dll. sedikit-sedikit Andre tau obrolan mereka secara pasif karena walaupun Andre berkerja waktu luangnya dipakai untuk les bahasa asing guna menunjang pergaulanya yg ini nih. dari keramaian datang seorang pengusaha membawa seseorang wanita yg cantik bersamanya. Andre yg sedang menikmati minuman di panggilnya.
“Andre…Andre….sini” panggil ko Sendi.
Andre langsung saja berjabat tangan dgn ko Sendi. dan segera berjabat tangan dgn wanita disebelahnya.
“Andre…” sapa Andre,”Erina…” sapa Erina.
melihat penampilannya ci Erina. ternyata dia masih sangat muda, mungkin kisaran umur 23an lah, taksir Andre.
“Erina ini habis di putusin pacarnya” Sendi menambahkan.
“Sendi ah biasa aja, malu tau masa baru kenal tau2 bilangnya kaya gitu” Erina membalas sambil mencubit Sendi.
sebenarnya usia mereka tak jauh berbeda. Sendi merupakan penerus usaha ayahnya dibidang garment dan dia selalu mengurus surat perijinan untuk jualan ataupun promosi ke Andre. karena mereka masih muda, obrolan mereka lanjut tak seperti obrolan dgn pengusaha yg sudah berkeluarga obrolan mereka lebih banyak ke usaha dan keluarga, hanya sedikit basa-basi.
“Andre ayo lah karoke bareng-bareng” ajak Sendi.
“ah lo mah karoke minta atas sama bawah” jawab Andre.
“sial kok ngomonginya di depan Erina, ketauan belang gw dah” jawab Sendi.
“jadi selama ini belum berubah yah masih nakal kya dulu” timpa Erina.
“hahaha aq tau kok Andre, lo gx suka wanita sembarangankan? nih ajakin Erina aja” tawar Sendi.
“lah, kok ajakin aku. nanti aku juga di suruh karoke atas bawah juga dong sama Andre” jawab Erina.
“hahahahah mereka tertawa bersama”
Erina sebenarnya lebih cocok untuk Sendi. Erina berbadan putih, mulus, tinggi, cantik terawat. namun satu kekurangnya Erina. dadanya rata. entah itu BH di sumpel apa biar minidres yg dia pakai muat.
Andre yg sudah faham banget bentuk serta ukuran merasa kurang tertarik. mungkin kalo homo bercinta dgn Erina merasa aman dan nyaman tak ada masalah ataupun konflik batin dah. karena bentuk badanya sama dgn lelaki langsing ketimbang dgn wanita. Andre berfikir positif ,
“mungkin emang keturunan juga kali atau masih masa pertumbuhan”.
tiba-tiba Sendi di panggil orang lain.
“yah sial ikut obralan orang tua lagi nih” umpat Sendi kepada Erina dan Andre.
“hahahaha sukurin, udh sana pergi nanti dibilang durhaka” jawab Andre.
“eh iya yg ada gw bisa bangkrut juga nih kalo gx ikut, titip Erina sebentar doang yah” jawab Sendi.
“lama juga gpp kok, nanti tak bawa pulang” jawab Andre.
tawa Sendi terlepas seraya pergi meninggalkan mereka berdua.
“eh anggel sebenarnya Sendi itu siapa kamu?, maaf yah tiba2 nanya begitu” tanya Andre.
“ohhh ko Sendi tuh masih sepupu” jawab Erina.
“kalo sepupu bisa dong menikah?” tanya Andre.
“enggak, orang tua kita ngelarang. karena ko Sendi pengen banget adik wanita yah dia selalu ngajakin aku” jawab Erina.
“oh gitu, sayg banget yah” timpa Andre.
“hahaha enggaklah, kalo udh jadian sama ko Sendi mah nanti Erina gx boleh turun dari kasur” jawab Erina.
“hahaha ngaco kamu, gx Sendi gx adiknya sama ngaco” jawab Andre dgn becanda.
“ia lah kakaknya yg ngajarin, sebagai adik yg baik harus mengikuti” kata anggel.
“hahahah jadi kalo ko Sendi yg lagi karaoke Erina juga mau?” tanya Andre.
“sial, emang beneran ko Sendi hobynya masih kya gitu?” tanya Erina.
“tanya aja sendiri” timpa Andre seraya pergi mengambil minuman.
“ahhhhhhhhhhh” suara rengek Erina.
Erina mengikuti Andre. ia terus berada di dekat Andre. padahal tamu-tamu di situ banyak wanita berpakaian sexy jauh lebih sexy daripadaErina . mungkin karena Erina mudah di ajak bicara dan seumuran Andre merasa nyaman. kalau wanita yg lain palingan seperti biasa jadi pajangan bos-bos doang.
Andre memperhatikan pakaian Erina. minidres dgn tubuh setinggi Erina membuatnya terlihat janggal. paha Erina yg mulus terus terpampang menggoda setiap setiap mata untuk melihat isi dalemannya. menggoda setiap tangan untuk mengelusnya dgn lembut. pikiran Andre yg ngeres menjadikan dia pusing dan berat. matanya terpejam beberapa detik.
“sepertinya ini harus cepat dikeluarkan” pikir Andre. tiba-tiba tangan Erina menyentuk lengan Andre, sedikit menahanya agar Andre tak hilang keseimbangan.
sikut Andre tepat di tengah dadanya. Andre kaget, yg mengagetkan biasanya jika tangan Andre berada diposisi ini ia bisa merasakan kehangatan. ini berbeda, rasanya kosong. Andre ingin sekali tertawa, namun tak enak dgn usaha Erina. Erina segera memanggil Sendi. dgn cepat Sendi datang dan menanyakan keadaan Andre. Andre hanya butuh istirahat, mungkin karena tidur larut malam Andre kurang sehat.
Dgn inisiatif, Sendi memanggil taksi dan menyuruh Erina menemaninya. Erina bingung harus bawa kemana Andre. Andre meminta untuk istirahat sejenak. sebelum pergi ia bertemu dgn si punya pertemuan, si pemilik menawarkan ruangan untuk istirahat namun Andre menolak karena lebih nyaman untuk pulang.
Sendi masih melanjutkan pertemuan, karena menurutnya Erina saja yg mengantarnya sudah cukup terlebih dia di temani supir pasti beres. kebetulan mobil Erina sudah ada di depan gedung, Andre dan Erina menaikin mobil itu meninggalkan gedung. taksi yg dipesanpun tak jadi. sesampainya di mobil, Andre bertambah sakit. mukanya kini pucat, badanya lemas.
Erina yg duduk berdua di bangku tengah, merasa iba dan menyuruh Sendi untuk tidur di atas pahanya. tangan Erina menyentuh wajah Sendi yg pucat, menariknya untuk tidur di atas pahanya. minidress Erina pakai untuk berdiri saja hampir memperlihatkan isi dalemanya ini Erina duduk, kebayg paha Erina sudah naik hingga kemana-mana. Andre yg melihat paha Erina menjadi lemas, bukan lemas karena sakit lemas karena pikiran.
“jika tak keluar nih bakalan gawat”wajah Andre menyentuh paha Erina. “terasa hangat dan nafasnya sedikit panas” pikir Erina. Erina bilang ke supir agar mampir saja rumahnya karena ia rasa tempat itu yg paling dekat.
Andre merasakan halus dan wangi paha Erina. putih mulus, tak ada satupun bulu yg menempel. wangi ini membuat Andre semakin tenggelam, karena sudah beberapa kali hasratnya hanya di pendam. Andre tertidur diperjalanan. tiba-tiba Andre terbangun, merasakan selimut hangat namun udara dingin sekali. Andre melihat sekeliling ruangan, dgn tembok bercat pink rose dan interior yg dominan putih. selagi mengumpulkan nyawa yg masih hilang ia melihat segelas air diatas meja, Andre mengambil lalu meminumnya dgn cepat, menenggaknya hingga tak setetespun tersisa.
sakit kepalanya kini sudah hilang, namun rasanya masih melayg. Andre mencoba memperhatikan kamar ini. mungkin pemiliknya wanita. dari jendela ia bisa melihat jalan utama menuju rumah dgn pos satpam di samping gerbang. Andre masih melihat diatas meja kecil terdapat foto Erina bersama dgn wanita. bukan keturunan china lebih mirip orang jawa barat. jika dilihat sekilas mereka seperti kakak adik.
Andre mendengar suara air dari salah satu pintu di kamar itu. suara gemericik membuat Andre penasaran, mungkin dia (yg di foto bersama Erina) pemilik kamar ini atau jangan-jangan ini memang kamar Erina. Andre melihat sekeliling, terdapat selembar kain, sepertinya pakaian ini mirip yg dipakai Erina. Andre masil lemas enggan untuk berjalan melihatnya lebih dekat.
“crek” suara pintu terbuka. Andre berpura-pura untuk tidur. ternyata benar, Erina pemilik kamar ini. dgn rambut basah dan tubuh terlilit handuk, Erina keluar dari kamar mandi.
Cerita Seks Terbaru 2015 | Tubuhnya yg putih mulus sangat kontras dgn handuk gelap miliknya. Erina berjalan ke depan lemari, dibukanya pintu lemari sembari memilih pakaian.
sepertinya ia kali ini memilih sebuah miniset tanpa tali. bentuknya unik seperti bandana berwarna hitam menutupi kedua dadanya datar. Andre sepertinya ketahuan terlihat Erina melihat dari arah cermin, Andre sedang memperhatikan. agar Andre merasa tak bersalah Erina pun melanjutkan aktifitasnya memakai baju. Andre yg sudah panas dingin melihat Erina di depan kasur merasa hawa panas menjalar di tubuhnya. bukan karena sakit ini perasaan yg lain.
Erina menutup tubuhnya dgn tantop berwarna biru laut. dgn memakai celana pendek, sepertinya Erina memilih untuk tak memakai CD. karena dari tadi Andre memperhatikan tak satupun CD yg ia bawa, hanya celana pendek itu saja.
ukuranya terlalu pendek untuk menutupi bongkahan pantatnya yg sedikit besar. kakinya tetap jenjang, pahanya lurus mulus membuat siapapun yg melihatnya meneteskan ludah. Andre sudah terlalu panas melihat seluruh tubuh Erina, namun Andre tak dapat mendekatinya. seperti ada sebuah rantai yg mengikatnya untuk tetap tidur disini dan hanya terus memperhatikan kali ini Andre hanya bisa memperhatikan sembari menahan hawa panas yg membuat AC ruangan ini seperti tak berkerja.
Erina mengambil karet dan mengikat rambutnya keatas agar tak membasahi tanktop yg ia pakai. kali ini, Andre benar2 menelan ludah, lehernya yg jenjang membuka rantainya untuk bergerak. ia bergerak sedikit menggeser tubuhnya agar berada di pinggi ranjang.
“oh udah bangun kak” tanya akrab Erina.
“eh udah kok dek” jawab Andre reflek.
“udah sehatan belum? kalo belum sehat mending istirahat aja” Erina segera berjalan menjuju ke Andre.
“udah kok, udah sehat nih mau mencoba jalan sendiri” jawab Andre.
Erina bak model, melangkah di depan Andre sambil memperlihatkan bentuk tubuhnya yg hampir sempurna. celana Erina membuat gemes Andre. dari bahanya yg rabun terlihat sedikit lekukan kemaluan Erina. kali ini Erina benar-benar membius Andre. matanya tak henti memperhatikan Erina.
“kak kok malah bengong ngeliatin Erina?” tanya Erina.
“eh iya kamu cantik” jawab Andre terlalu jujur.
“ah basi, kalo kakak tau aku belok gimana?” tanya Erina.
“hah? serius kamu belok” jawab Andre.
“jadi foto itu” Andre melanjutkan.
“iya kak itu mantan” potong Erina.
“oh iya, iya pantesan kamu biasa aja sama lelaki yah” kata Andre.
mereka berdua terdiam sejenak. sambil memperhatikan masing-masing
“kata kakak(Sendi) aq harus sembuh kak” Erina pun memulai pembicaraan.
“hahahahh iya tuh harus semubuh tuh, emang Erina tipe apa? butchy atau femme?” tanya Andre.
“ihhhh kak malah nanya serius, aq sebenernya andro butchy” jawab Erina.
“hah? apaan lagi tuh?” tanya Andre.
“penampilanku sebenernya seperti lelaki hanya sifatnya masih perempuan.
Dulu saat masih pacaran dgn dia(menujuk di foto) aq selalu memakai jins dan tanktop aja, rambut gx sampe di cepak hanya di potong pendek. jadi sekarang rada feminim di paksa kakak(Sendi), sampe di beliin baju,dres,sepatu tiap bulan pokoknya semua tentang perempuan. akhirnya daripada gx dipakai sayg yg merubah sedikit penampilan” cerita Erina.
“emang kenapa kok bisa sih kenal kya gitu?” tanya Andre penasaran sambil berusaha mendekatkan diri ke Erina yg akhirnya bercerita sambil duduk di tepi ranjang.
“waktu itu Erina bersekolah di sebuah SMP. saat itu Erina masuk sekolah khusus wanita dan hanya ada guru laki-laki, itupun Erina mempertanyakan kelakiannya(Erina sedikiti tersenyum). akhirnya Erina berkenalan dgn kakak kelas. ternyata rata-rata siswa di sana diharuskan untuk masuk asrama juga agar lebih fokus belajar. orang tua tak keberatan demi masa depan anaknya. semenjak itu aku tak pernah berkenalan dgn laki-laki” Erina pun terdiam.
“Erina” bisik Andre.
Andre yg sedari tadi berusaha mendekat diri ke tempat duduk Erina, ternyata kini sudah tepat di sampingnya. Erina hanya sedikit menoleh. matanya teringat masa lalu, entah sebuah kesalahan atau takdir.
“Erina” bisik Andre lagi.
Erina masih terdiam. teringak pertama kali,ia dan kakak kelasnya(wanita) berkenalan. kakak kelasnya selalu bermain ke kamar asramanya walaupun beda gedung. untuk pertama kalinya Erina merasa memiliki kakak yg sayg dgn dia. beberapa bulan dekat Erina sudah di peringatkan bahwa kakak kelasnya memang belok. namun Erina tetap tak percaya. akhirnya kakak kelasnya menyatakan cinta kepada Erina. waktu itu Erina masih SMP, mungkin cinta pertamanya salah tempat,waktu dan keadaan. ia tak sempat berkenalan dgn lelaki. ya pertama kalinya Erina tidur berdua dgn mahkluk sejenisnya. dalam hati Erina masih ragu.
ia ingat saat itu Erina berdiri di pinggir ranjang dan kakak kelasnya berada di sampingnya. berbisik kata cinta dan selalu memujinya ganteng daripada cantik. tubuhnya lebih mirip seorang lelaki daripada wanita.
Andre pun kini memujinya cantik walau dalam hati Erina masih ingin dibilang ganteng. kakak kelasnya mulai menyentuh bibirnya dgn tangan. begitula Andre yg sudah menyentuh pipinya dan menuju ke bibir. kakak kelasnya berusaha meraih bibir Erina dgn cara sedikit membelokkan dagu Erina dgn tangannya. begitu pula dgn yg Andre lakukan saat ini.
kini Erina merasa nafasnya mulai tak teratur, jantungnya berdetup kencang. mata Erina menatap Andre kosong, baygan masa lalunya sibuk mencari-cari berkas kenangan lama untuk disatukan kembali.
sesaat Erina tersadar. ia menarik mencoba memalingkan wajahnya. kini Andre berhadapan dgn lehernya. kesempatan ini tak terbuang sia-sia. Andre segera mencium belakang lehernya Erina yg ditumbui bulu-bulu halus seperti rambut kecil. saat lidahnya yg basah menyentuh leher Erina. semua bulu itu sontak bereaksi seraya mendapatkan sinyal dari syaraf kulit.
“ssshhhhh……”desah Erina membuat ia mengingat kakak kelasnya melakukan hal yg sama. tangan Andre tak tinggal diam.
ia mencoba meraih tangan Erina yg hanya berpegangan di tepian ranjang. disentuhnya lalu di gengamnya. tagan kiri Andre tak tinggal diam. ia mencoba memasukkan tanganya dari bawah tangtop Erina. Andre merasakan perut Erina sudah panas sedikit berkeringat. tangan kirinya terus menjalar keatas. rupanya tangan kiri Erina berusaha untuk menghentikan langkah tangan kiri Andre.
Andre pun tak habis akal. ia berusaha membasahi bibirnya dgn lidahnya lalu mencium leher belakang Erina. sengaja ia membasahi sedikit agar saat Andre sedot lalu ia tarik akan menimbulkan bunyi “POP….”. dgn melakukan aksi ini tangan kiri Erina yg menahan tiba-tiba melemas. kini tangan kiri Erina mencoba mencari tangan kiri Andre untuk segera mengarahkan ke dadanya.
Andre merasa kecewa. ia merasa seperti anak kecil bermain kelereng. tanganya mendapatkan gundukan pasir yg diatasnya ada sebiji kelereng besar tak lebih dari itu. namun sentuhan Andre membawa kepada Erina sebuah ombak lautan yg besar. Andre pun penasaran. akhirnya tangan kanan Andre berpindah, mengarah kebagian pusar Erina.
ternyata Andre mendapatkan suatu kejutan. pusar Erina memiliki tindikan, jari Andre bisa merasakan benda logam dingin diantara panasnya kulit yg basah. kali ini Andre sedikit tersenyum. tangan kiri Andre terus saja mencoba untuk memindahkan biji kelereng. karena ia menyusup kedalam miniset yg ketat, Andre merasa tanganya sedikit terhambat. Erina menyadarinya, tanyg kanan Erina mencoba untuk menaikkan pelindung dadanya itu. tak kuasa menahan bendungan ini. Erina sendiri langsung ikut bermain dgn kelereng yg nganggur.
“aachhhhh…..” lirih Erina ketika menyentuh memakai tanganya sendiri.
tetapi rintihan itu bukan dari ulah tanganya sendiri. tangan Andre ternyata sudah mencari kacang dedekat goa. Andre tekan, lalu gesekkan lagi. terkadang Andre pencet kedalam agar kacang tersebut tertimbun dalam tanah.
terasa kacang itu tumbuh sangat rapih, tak ada serabut akar yg tak terawat tumbuh disekitarnya. setiap Andre menyentuh hingga pangkalnya. goa itu mengalirirkan air yg cukup membuat tangan Andre licin. jari manis dan kelingkin Andre mencoba untuk menyibak mulut goa.saygnya masih terlindungi oleh celana yg sudah basah. jari tengahnya mencoba untuk menggali lebih dalam. kali ini hanya sebatas kuku jari.
“ahhhhhh………. Erina” ternyata tangan kiri Erina meyentuh gelembung celana Andre.
tangan kiri Erina sekarang sudah menyelinap masuk kedalam celana Andre . tak peduli betapa sempitnya dilam sana, Erina berusaha untuk masuk. telapak tanganya terkunci oleh sempitnya celana hasilnya hanya jari Erina yg masuk, namun tak perlu usaha lebih untuk menyentuhnya Erina bisa merasakan kepala yg berusaha keluar dari sangkarnya.
“aw….sakit” jerit Andre.
ternyata Erina sama sekali tak paham. kuku Erina tanpa sengaja menyentuh lubang kemaluan Andre. dgn cepat Andre menarik tangan kananya dari permainan menambang tadi. seketika itu pula ia menari tangan kirinya dari permainan kelereng. segera ia memastikan, si otong tak kenapa-kenapa. Erina yg dalam keadaan terhipnotis, mencoba mengembalikan kesadaranya. ia melihat Andre berdiri dihadapannya seraya memperhatikan mukanya panik. Erina hanya melihat tangan kirinya, ia lupa kukunya sedang panjang. dgn cepat Andre membuka resleting dan sabuknya, lalu dgn sigap ia menurunkan kolornya. Erina sontak kaget. menutup muka.
“kakak itu….” teriak Erina.
“apaan itu-itu,…. gx ngeliat tadi aq juga triak gara-gara tititku kamu lukai” jawab Andre sewot.
“hah? luka, mana?” Erina mencoba membuka mata dan tangan yg menghalangi wajahnya.
Erina memperhatikan kepalanya. tanpak sedikit goresan merah berbentuk seperti senyuman. mungkin ini karena ia menekan dgn jarinya tadi.
“enggak ada luka kok nih kepalanya senyum gitu” ajak Erina becanda.
“senyum-senyum,…. tanggung jawab nih perih” kata Andre.
Erina tiba-tiba duduk dilantai.
“kak,…. aku bo….”belum sempat selesai Erina berkata Andre langsung memasukkan kontolnya kedalam mulut Erina.
“ahhhhhhh………bolehhhh” jawab Andre. tiba-tiba Erina menjauhkan kepalanya, kontol Andre pun terlepas dari mulutnya.
“uhguuukkkkk………sial….”umpat Erina.
“lah kok sial???” tanya Andre.
“kamu tuh tiba-tiba…..” belum sempet menyelesaikan omonganya, Erina di tarik keatas agar berdiri. dan
“ummmmmppppfffff” Andre menciumnya dgn ganas. lidah mereka saling bertempur didalam. Erina merasakan kenikmatan.
“hu…hu..hu..”seperti sedang berebut nafas. Andre membalikkan tubuh Erina menghadap kasur. lalu Andre mendorongnya.
akhirnya tubuh Erina terpendal perutnya tertahan sudut kasur. ia seperti seorang bersujud, namun kakinya masih menyentuh lantai dan badanya diatas kasur.
“ah……….kak jangan ka………”belum sempet Erina menyelesaikan kalimatnya Andre dgn berutal menjilati kemaluan Erina.
“nih perempuan makan apa, kok rasanya gx seperti kemaluan orang-orang yg bau amis. ini terasa wangi dan dan manis” pikir Andre. setiap jengkal tak henti Andre jelajahi isinya.
“ahhhh….gila kak,….jangan di sedot lagi bisa-bisa….ahhhh” kalimat Erina terpatah-patah karena merasakan begitu derasnya aliran listrik yg tersengat disana.
Erina mencoba meraih kedua bongkahan pantatnya. ia berharap dgn menarikanya kedua celah sempit di vaginayanya lebih terbuka agar Andre bisa sempat menjelajahi lebih dalam lagi. setalah Erina memegang dan menahanya. Andre tiba-tiba berdiri dan tidur disamping Erina. muka Andre seperti orang yg habis cucimuka, belepotan cairan liurnya dgn vagianya. Andre merasa mukanya trlalu panas dan pedih. ia mengambil selimut lalu mengelap mukanya. terlihat Erina yg sedang berharap lebih namun tak menemukan jawaban dari Andre. Erina diam seribu bahasa melihat kelakuan Andre yg tak melanjutkan aksinya.
“enak….?” tanya Andre.
“iah enak kak…..” jawab Erina sembari menatap berharap dilanjutkan lagi.
“nah kya gitu tuh lagi enak-enak tiba-tiba gx jadi” Andre mencoba menasehati.
“ahhhh… kakak” rengek Erina.. dgn kesal Erina berdiri diantara selangkangan Andre.
posisi Andre kini tertidur di pinggir ranjang dan kaki yg sedang terleonjor kelantai. Erina mengambil posisi di tengah-tengah. Erina duduk sembari membuka lebar selangkangan Andre. kini Erina berhadapan langsung dgn kontol Andre . ia tarik keatas menantang langit-langit sebelum masuk ke langit-langit rongga mulut Erina. Andre nampak memperhatikan. mungkin kya gini yah homo lagi ngisep. hanya beda dia ada lobangnya aja. pikir Andre hanya kalo homo beneran dih, serem. lagi mikir begitu, tiba-tiba Andre merasakan setruman hebat. lidah lembut Erina mencoba menutupi gigi bagian bawahnya. Erina mencoba membuka mulutnya selebar mungkin berharap kontol Andre masuk semua.
“gilaaaaa….kamu Erina” teriak Andre yg sedang diberikan sensasi berbeda.
kepala kontol Andre dimasukkan dgn cara vertikal keatas searah dgn mulut Erina. hasilnya bagian bawah dari kontol Andre menyentuh lidahnya yg basah dan kepala kontolnya menyentuh rongga mulut Erina. hal ini cukup menyulitkan bagi Erina terlebih ukuran mulut Erina pas-pasan menghadapi kontol Andre. yg luar bisanya lagi Erina menaikkan turunkan badanya bukan kepalanya saja. memberikan sensasi konsisten terhadap kontol Andre. mulut dan bibir Erina sudah berubah karena bercampur air liur. air liur yg keluar dari mulut Erina begitu pekat.
“ahhh Erina….” kata Andre keenakan. tiba-tiba tangan Andre mencoba memegang rambut Erina dan kepala Erina.
“ahhh….Erina….aku….” teriak Andre…..kini Erina bisa merasakan seluruh kontol Andre masuk hingga bagian tenggorokanya. Erina ingin muntah,…hanya bisa mengeluarkan bunyi
“ghuuurururu….ghrururur” seperti orang tercekik.
Andre menahan lebih dari 10detik. membuat Erina hampir mati kehabisan nafas. karena tak tahan Erina memukul dan meronta-ronta dgn tanganya. seketika itu Andre mengeluarkan semua curahanya. entah seberapa banyak yg bisa Erina telan. yang jelas hal ini membuat Erina benar-benar tersedak.bahkan ia langsung memuntahkan isinya dilaantai kamar. mulut, kepala, leher, Erina benar-benar pegal menahan perbuatan yg Andre lakukan.
Andre terlihat puas pandanganya benar-benar mengaburkan semuanya. seolah-olah semua beruhan menjadi baygan dan gelap. ia tak melihat Erina lagi larut dalam satu tujan kenikmatan. Erina terbatuk-batuk sambil mengumpulkan nafasnya. ia melihat Andre sudah tertidur mungkin.Andre hanya memejamkan matanya tak bergerak. Erina menumpulkan segenap tenaganya. rasa aneh dalam mulutnya coba ia selesaikan dgn pergi kelemari es di sudut ruangan. sedikit minum. untuk melepas rasa haus dan menghilangkan perasaan aneh
ditenggorokannya. Erina merasa tenggorokanya penuh dgn lem yg dimasukkan secara paksa kedalam isi perutnya.Erina segera kekamar mandi, kali ini ia benar-benar muntah. muntah bercampur air dan sedikit sisa-sisa seperma yg kental. kini ia keluar kamar. tangtopnya masih ia kenakan namun kusut ditambah lagi nimisetnya sudah berpindah keatas.
ia lihat cairan sperma yg jatuh dilantai dgn penasaran ia sentuh lengket bercampur air liur dan mengering di tangan karena AC. Erina yg masih on, membasahi tanganya dgn seperma yg dilantai, ia angkat keatas tangtopnya ia sentuh kulitnya dan cairan itupun menjadi satu diatas tubuhnya. badanya yg wangi kini berbau entah siapa yg menciumnya ia tak peduli.
kini Erina mencoba mencari sisa-sisa seperma yg ada. ia duduk menghadap kedepan cermin ia loloskan cenananya yg sudah basah. Erina duduk dgn kaki terbuka lebar siap menerima benda apa saja untuk masuk memuaskan birahinya. Erina membasahi kemaluannya dgn sisa cairan yg ada di tanganya. ia berusaha mencari kenikmatan.
tangan kirinya terus bermain diluar kemaluannya. agar terus basah. tangan kananya terus merangsang pentilnya agar mencari kenikmatan. tak beberapa lama ia memasukkan dua jarinya kedalam kemaluannya, ia sudah tak peduli lagi yg tadinya menjadi pelumas adalah sperma Andre. yg penting dgn berharap kontol Andre yg masuk ia mempercepat kedua jarinya keluar masuk. kemaluannya benar-benar licin dan becek. bahkan ia sendiri bisa melihat didepan cermin cairan terus keluar dari lobang menyentuh tempat duduknya dia yg berbahan kulit. Erina sungguh tak peduli yg ingin dia capai hanyalah menuntaskan birahinya.
“aachh….” teriak Erina, seraya habislah derita yg ia bawa.
Erina merasa sekarang benar-benar menjadi wanita. ia merasa dicintai oleh Andre. dibalik kaca kamarnya ia mengintip wajah Andre yg sedang tertidur lelap. aliran darah membawa semua hormon oksitosin ketubuh Erina. Andre adalah lelaki pertama yg ia cintai. Andre berada di tempat yg salah, waktu yg salah dan keadaan yg salah. apa Erina peduli?
ia mengambil semua cairan cinta yg ia tumpahkan diatas kursi. Erina menuju ke kasur. ia mengusap wajah Andre. yah mengusapnya dgn cairan cinta mereka, mungkin. usapan itu membuat Andre tersenyum karena sensasi basah yg di timbulkan. Erina masuk kedalam selimut, memeluk kekasihnya, mungkin. mereka terlelap dan hanyut dalam mimpi masing-masing.
Andre memang memiliki jabatan yg strategis, kedekatanya dgn pengusaha-pengusaha membawa dia menjadi salah satu orang kepercayaan mereka. Andre selalu membantu mereka dalam mengurus surat perizinan. entah untuk periklanan, pajak, dll. sebenarnya kerja PNS hanyag ongkang kaki saja di kantor, kalo tak ada duit kaki mereka”PNS” males jalan.
sedangkan surat perijinan secepatnya harus mereka”pengusaha” dapatkan untuk tujuan promo atau kelancaran usaha mereka. inilah bobroknya PNS senior, makan duit rakyat kerjanya. jika memakai jalur biasa, yah surat mereka hanya jadi tumpukan paling akhir. itu aja mungkin alasan telat, bos lagi sibuk,keluar daerah, padahal dokumen mereka”PNS” timbun. ujung-ujungnya di peraturan negara surat keluar 2 minggu ini bisa berbulan-bulan.
Andre selalu saja dikenalkan dgn kerabat mereka”pengusaha”. sangat jarang orang indo alias pribumi di jodohin dgn salah satu keluarga mereka”pengusaha” loh. karena mereka”pengusaha” sangat menjaga garis keturunan terlebih generasi nenek moyg. hanya pasti mereka”pengusaha” mendapat keuntungan lebih bukan jika memiliki menantu seperti Andre.
pertemuan pengusaha ini tertutup, sepertinya hanya sedikit keturunan pribumi yg hadir. mereka”pengusaha” mengobrol dgn bahasa ingris, china dll. sedikit-sedikit Andre tau obrolan mereka secara pasif karena walaupun Andre berkerja waktu luangnya dipakai untuk les bahasa asing guna menunjang pergaulanya yg ini nih. dari keramaian datang seorang pengusaha membawa seseorang wanita yg cantik bersamanya. Andre yg sedang menikmati minuman di panggilnya.
“Andre…Andre….sini” panggil ko Sendi.
Andre langsung saja berjabat tangan dgn ko Sendi. dan segera berjabat tangan dgn wanita disebelahnya.
“Andre…” sapa Andre,”Erina…” sapa Erina.
melihat penampilannya ci Erina. ternyata dia masih sangat muda, mungkin kisaran umur 23an lah, taksir Andre.
“Erina ini habis di putusin pacarnya” Sendi menambahkan.
“Sendi ah biasa aja, malu tau masa baru kenal tau2 bilangnya kaya gitu” Erina membalas sambil mencubit Sendi.
sebenarnya usia mereka tak jauh berbeda. Sendi merupakan penerus usaha ayahnya dibidang garment dan dia selalu mengurus surat perijinan untuk jualan ataupun promosi ke Andre. karena mereka masih muda, obrolan mereka lanjut tak seperti obrolan dgn pengusaha yg sudah berkeluarga obrolan mereka lebih banyak ke usaha dan keluarga, hanya sedikit basa-basi.
“Andre ayo lah karoke bareng-bareng” ajak Sendi.
“ah lo mah karoke minta atas sama bawah” jawab Andre.
“sial kok ngomonginya di depan Erina, ketauan belang gw dah” jawab Sendi.
“jadi selama ini belum berubah yah masih nakal kya dulu” timpa Erina.
“hahaha aq tau kok Andre, lo gx suka wanita sembarangankan? nih ajakin Erina aja” tawar Sendi.
“lah, kok ajakin aku. nanti aku juga di suruh karoke atas bawah juga dong sama Andre” jawab Erina.
“hahahahah mereka tertawa bersama”
Erina sebenarnya lebih cocok untuk Sendi. Erina berbadan putih, mulus, tinggi, cantik terawat. namun satu kekurangnya Erina. dadanya rata. entah itu BH di sumpel apa biar minidres yg dia pakai muat.
Andre yg sudah faham banget bentuk serta ukuran merasa kurang tertarik. mungkin kalo homo bercinta dgn Erina merasa aman dan nyaman tak ada masalah ataupun konflik batin dah. karena bentuk badanya sama dgn lelaki langsing ketimbang dgn wanita. Andre berfikir positif ,
“mungkin emang keturunan juga kali atau masih masa pertumbuhan”.
tiba-tiba Sendi di panggil orang lain.
“yah sial ikut obralan orang tua lagi nih” umpat Sendi kepada Erina dan Andre.
“hahahaha sukurin, udh sana pergi nanti dibilang durhaka” jawab Andre.
“eh iya yg ada gw bisa bangkrut juga nih kalo gx ikut, titip Erina sebentar doang yah” jawab Sendi.
“lama juga gpp kok, nanti tak bawa pulang” jawab Andre.
tawa Sendi terlepas seraya pergi meninggalkan mereka berdua.
“eh anggel sebenarnya Sendi itu siapa kamu?, maaf yah tiba2 nanya begitu” tanya Andre.
“ohhh ko Sendi tuh masih sepupu” jawab Erina.
“kalo sepupu bisa dong menikah?” tanya Andre.
“enggak, orang tua kita ngelarang. karena ko Sendi pengen banget adik wanita yah dia selalu ngajakin aku” jawab Erina.
“oh gitu, sayg banget yah” timpa Andre.
“hahaha enggaklah, kalo udh jadian sama ko Sendi mah nanti Erina gx boleh turun dari kasur” jawab Erina.
“hahaha ngaco kamu, gx Sendi gx adiknya sama ngaco” jawab Andre dgn becanda.
“ia lah kakaknya yg ngajarin, sebagai adik yg baik harus mengikuti” kata anggel.
“hahahah jadi kalo ko Sendi yg lagi karaoke Erina juga mau?” tanya Andre.
“sial, emang beneran ko Sendi hobynya masih kya gitu?” tanya Erina.
“tanya aja sendiri” timpa Andre seraya pergi mengambil minuman.
“ahhhhhhhhhhh” suara rengek Erina.
Erina mengikuti Andre. ia terus berada di dekat Andre. padahal tamu-tamu di situ banyak wanita berpakaian sexy jauh lebih sexy daripadaErina . mungkin karena Erina mudah di ajak bicara dan seumuran Andre merasa nyaman. kalau wanita yg lain palingan seperti biasa jadi pajangan bos-bos doang.
Andre memperhatikan pakaian Erina. minidres dgn tubuh setinggi Erina membuatnya terlihat janggal. paha Erina yg mulus terus terpampang menggoda setiap setiap mata untuk melihat isi dalemannya. menggoda setiap tangan untuk mengelusnya dgn lembut. pikiran Andre yg ngeres menjadikan dia pusing dan berat. matanya terpejam beberapa detik.
“sepertinya ini harus cepat dikeluarkan” pikir Andre. tiba-tiba tangan Erina menyentuk lengan Andre, sedikit menahanya agar Andre tak hilang keseimbangan.
sikut Andre tepat di tengah dadanya. Andre kaget, yg mengagetkan biasanya jika tangan Andre berada diposisi ini ia bisa merasakan kehangatan. ini berbeda, rasanya kosong. Andre ingin sekali tertawa, namun tak enak dgn usaha Erina. Erina segera memanggil Sendi. dgn cepat Sendi datang dan menanyakan keadaan Andre. Andre hanya butuh istirahat, mungkin karena tidur larut malam Andre kurang sehat.
Dgn inisiatif, Sendi memanggil taksi dan menyuruh Erina menemaninya. Erina bingung harus bawa kemana Andre. Andre meminta untuk istirahat sejenak. sebelum pergi ia bertemu dgn si punya pertemuan, si pemilik menawarkan ruangan untuk istirahat namun Andre menolak karena lebih nyaman untuk pulang.
Sendi masih melanjutkan pertemuan, karena menurutnya Erina saja yg mengantarnya sudah cukup terlebih dia di temani supir pasti beres. kebetulan mobil Erina sudah ada di depan gedung, Andre dan Erina menaikin mobil itu meninggalkan gedung. taksi yg dipesanpun tak jadi. sesampainya di mobil, Andre bertambah sakit. mukanya kini pucat, badanya lemas.
Erina yg duduk berdua di bangku tengah, merasa iba dan menyuruh Sendi untuk tidur di atas pahanya. tangan Erina menyentuh wajah Sendi yg pucat, menariknya untuk tidur di atas pahanya. minidress Erina pakai untuk berdiri saja hampir memperlihatkan isi dalemanya ini Erina duduk, kebayg paha Erina sudah naik hingga kemana-mana. Andre yg melihat paha Erina menjadi lemas, bukan lemas karena sakit lemas karena pikiran.
“jika tak keluar nih bakalan gawat”wajah Andre menyentuh paha Erina. “terasa hangat dan nafasnya sedikit panas” pikir Erina. Erina bilang ke supir agar mampir saja rumahnya karena ia rasa tempat itu yg paling dekat.
Andre merasakan halus dan wangi paha Erina. putih mulus, tak ada satupun bulu yg menempel. wangi ini membuat Andre semakin tenggelam, karena sudah beberapa kali hasratnya hanya di pendam. Andre tertidur diperjalanan. tiba-tiba Andre terbangun, merasakan selimut hangat namun udara dingin sekali. Andre melihat sekeliling ruangan, dgn tembok bercat pink rose dan interior yg dominan putih. selagi mengumpulkan nyawa yg masih hilang ia melihat segelas air diatas meja, Andre mengambil lalu meminumnya dgn cepat, menenggaknya hingga tak setetespun tersisa.
sakit kepalanya kini sudah hilang, namun rasanya masih melayg. Andre mencoba memperhatikan kamar ini. mungkin pemiliknya wanita. dari jendela ia bisa melihat jalan utama menuju rumah dgn pos satpam di samping gerbang. Andre masih melihat diatas meja kecil terdapat foto Erina bersama dgn wanita. bukan keturunan china lebih mirip orang jawa barat. jika dilihat sekilas mereka seperti kakak adik.
Andre mendengar suara air dari salah satu pintu di kamar itu. suara gemericik membuat Andre penasaran, mungkin dia (yg di foto bersama Erina) pemilik kamar ini atau jangan-jangan ini memang kamar Erina. Andre melihat sekeliling, terdapat selembar kain, sepertinya pakaian ini mirip yg dipakai Erina. Andre masil lemas enggan untuk berjalan melihatnya lebih dekat.
“crek” suara pintu terbuka. Andre berpura-pura untuk tidur. ternyata benar, Erina pemilik kamar ini. dgn rambut basah dan tubuh terlilit handuk, Erina keluar dari kamar mandi.
Cerita Seks Terbaru 2015 | Tubuhnya yg putih mulus sangat kontras dgn handuk gelap miliknya. Erina berjalan ke depan lemari, dibukanya pintu lemari sembari memilih pakaian.
sepertinya ia kali ini memilih sebuah miniset tanpa tali. bentuknya unik seperti bandana berwarna hitam menutupi kedua dadanya datar. Andre sepertinya ketahuan terlihat Erina melihat dari arah cermin, Andre sedang memperhatikan. agar Andre merasa tak bersalah Erina pun melanjutkan aktifitasnya memakai baju. Andre yg sudah panas dingin melihat Erina di depan kasur merasa hawa panas menjalar di tubuhnya. bukan karena sakit ini perasaan yg lain.
Erina menutup tubuhnya dgn tantop berwarna biru laut. dgn memakai celana pendek, sepertinya Erina memilih untuk tak memakai CD. karena dari tadi Andre memperhatikan tak satupun CD yg ia bawa, hanya celana pendek itu saja.
ukuranya terlalu pendek untuk menutupi bongkahan pantatnya yg sedikit besar. kakinya tetap jenjang, pahanya lurus mulus membuat siapapun yg melihatnya meneteskan ludah. Andre sudah terlalu panas melihat seluruh tubuh Erina, namun Andre tak dapat mendekatinya. seperti ada sebuah rantai yg mengikatnya untuk tetap tidur disini dan hanya terus memperhatikan kali ini Andre hanya bisa memperhatikan sembari menahan hawa panas yg membuat AC ruangan ini seperti tak berkerja.
Erina mengambil karet dan mengikat rambutnya keatas agar tak membasahi tanktop yg ia pakai. kali ini, Andre benar2 menelan ludah, lehernya yg jenjang membuka rantainya untuk bergerak. ia bergerak sedikit menggeser tubuhnya agar berada di pinggi ranjang.
“oh udah bangun kak” tanya akrab Erina.
“eh udah kok dek” jawab Andre reflek.
“udah sehatan belum? kalo belum sehat mending istirahat aja” Erina segera berjalan menjuju ke Andre.
“udah kok, udah sehat nih mau mencoba jalan sendiri” jawab Andre.
Erina bak model, melangkah di depan Andre sambil memperlihatkan bentuk tubuhnya yg hampir sempurna. celana Erina membuat gemes Andre. dari bahanya yg rabun terlihat sedikit lekukan kemaluan Erina. kali ini Erina benar-benar membius Andre. matanya tak henti memperhatikan Erina.
“kak kok malah bengong ngeliatin Erina?” tanya Erina.
“eh iya kamu cantik” jawab Andre terlalu jujur.
“ah basi, kalo kakak tau aku belok gimana?” tanya Erina.
“hah? serius kamu belok” jawab Andre.
“jadi foto itu” Andre melanjutkan.
“iya kak itu mantan” potong Erina.
“oh iya, iya pantesan kamu biasa aja sama lelaki yah” kata Andre.
mereka berdua terdiam sejenak. sambil memperhatikan masing-masing
“kata kakak(Sendi) aq harus sembuh kak” Erina pun memulai pembicaraan.
“hahahahh iya tuh harus semubuh tuh, emang Erina tipe apa? butchy atau femme?” tanya Andre.
“ihhhh kak malah nanya serius, aq sebenernya andro butchy” jawab Erina.
“hah? apaan lagi tuh?” tanya Andre.
“penampilanku sebenernya seperti lelaki hanya sifatnya masih perempuan.
Dulu saat masih pacaran dgn dia(menujuk di foto) aq selalu memakai jins dan tanktop aja, rambut gx sampe di cepak hanya di potong pendek. jadi sekarang rada feminim di paksa kakak(Sendi), sampe di beliin baju,dres,sepatu tiap bulan pokoknya semua tentang perempuan. akhirnya daripada gx dipakai sayg yg merubah sedikit penampilan” cerita Erina.
“emang kenapa kok bisa sih kenal kya gitu?” tanya Andre penasaran sambil berusaha mendekatkan diri ke Erina yg akhirnya bercerita sambil duduk di tepi ranjang.
“waktu itu Erina bersekolah di sebuah SMP. saat itu Erina masuk sekolah khusus wanita dan hanya ada guru laki-laki, itupun Erina mempertanyakan kelakiannya(Erina sedikiti tersenyum). akhirnya Erina berkenalan dgn kakak kelas. ternyata rata-rata siswa di sana diharuskan untuk masuk asrama juga agar lebih fokus belajar. orang tua tak keberatan demi masa depan anaknya. semenjak itu aku tak pernah berkenalan dgn laki-laki” Erina pun terdiam.
“Erina” bisik Andre.
Andre yg sedari tadi berusaha mendekat diri ke tempat duduk Erina, ternyata kini sudah tepat di sampingnya. Erina hanya sedikit menoleh. matanya teringat masa lalu, entah sebuah kesalahan atau takdir.
“Erina” bisik Andre lagi.
Erina masih terdiam. teringak pertama kali,ia dan kakak kelasnya(wanita) berkenalan. kakak kelasnya selalu bermain ke kamar asramanya walaupun beda gedung. untuk pertama kalinya Erina merasa memiliki kakak yg sayg dgn dia. beberapa bulan dekat Erina sudah di peringatkan bahwa kakak kelasnya memang belok. namun Erina tetap tak percaya. akhirnya kakak kelasnya menyatakan cinta kepada Erina. waktu itu Erina masih SMP, mungkin cinta pertamanya salah tempat,waktu dan keadaan. ia tak sempat berkenalan dgn lelaki. ya pertama kalinya Erina tidur berdua dgn mahkluk sejenisnya. dalam hati Erina masih ragu.
ia ingat saat itu Erina berdiri di pinggir ranjang dan kakak kelasnya berada di sampingnya. berbisik kata cinta dan selalu memujinya ganteng daripada cantik. tubuhnya lebih mirip seorang lelaki daripada wanita.
Andre pun kini memujinya cantik walau dalam hati Erina masih ingin dibilang ganteng. kakak kelasnya mulai menyentuh bibirnya dgn tangan. begitula Andre yg sudah menyentuh pipinya dan menuju ke bibir. kakak kelasnya berusaha meraih bibir Erina dgn cara sedikit membelokkan dagu Erina dgn tangannya. begitu pula dgn yg Andre lakukan saat ini.
kini Erina merasa nafasnya mulai tak teratur, jantungnya berdetup kencang. mata Erina menatap Andre kosong, baygan masa lalunya sibuk mencari-cari berkas kenangan lama untuk disatukan kembali.
sesaat Erina tersadar. ia menarik mencoba memalingkan wajahnya. kini Andre berhadapan dgn lehernya. kesempatan ini tak terbuang sia-sia. Andre segera mencium belakang lehernya Erina yg ditumbui bulu-bulu halus seperti rambut kecil. saat lidahnya yg basah menyentuh leher Erina. semua bulu itu sontak bereaksi seraya mendapatkan sinyal dari syaraf kulit.
“ssshhhhh……”desah Erina membuat ia mengingat kakak kelasnya melakukan hal yg sama. tangan Andre tak tinggal diam.
ia mencoba meraih tangan Erina yg hanya berpegangan di tepian ranjang. disentuhnya lalu di gengamnya. tagan kiri Andre tak tinggal diam. ia mencoba memasukkan tanganya dari bawah tangtop Erina. Andre merasakan perut Erina sudah panas sedikit berkeringat. tangan kirinya terus menjalar keatas. rupanya tangan kiri Erina berusaha untuk menghentikan langkah tangan kiri Andre.
Andre pun tak habis akal. ia berusaha membasahi bibirnya dgn lidahnya lalu mencium leher belakang Erina. sengaja ia membasahi sedikit agar saat Andre sedot lalu ia tarik akan menimbulkan bunyi “POP….”. dgn melakukan aksi ini tangan kiri Erina yg menahan tiba-tiba melemas. kini tangan kiri Erina mencoba mencari tangan kiri Andre untuk segera mengarahkan ke dadanya.
Andre merasa kecewa. ia merasa seperti anak kecil bermain kelereng. tanganya mendapatkan gundukan pasir yg diatasnya ada sebiji kelereng besar tak lebih dari itu. namun sentuhan Andre membawa kepada Erina sebuah ombak lautan yg besar. Andre pun penasaran. akhirnya tangan kanan Andre berpindah, mengarah kebagian pusar Erina.
ternyata Andre mendapatkan suatu kejutan. pusar Erina memiliki tindikan, jari Andre bisa merasakan benda logam dingin diantara panasnya kulit yg basah. kali ini Andre sedikit tersenyum. tangan kiri Andre terus saja mencoba untuk memindahkan biji kelereng. karena ia menyusup kedalam miniset yg ketat, Andre merasa tanganya sedikit terhambat. Erina menyadarinya, tanyg kanan Erina mencoba untuk menaikkan pelindung dadanya itu. tak kuasa menahan bendungan ini. Erina sendiri langsung ikut bermain dgn kelereng yg nganggur.
“aachhhhh…..” lirih Erina ketika menyentuh memakai tanganya sendiri.
tetapi rintihan itu bukan dari ulah tanganya sendiri. tangan Andre ternyata sudah mencari kacang dedekat goa. Andre tekan, lalu gesekkan lagi. terkadang Andre pencet kedalam agar kacang tersebut tertimbun dalam tanah.
terasa kacang itu tumbuh sangat rapih, tak ada serabut akar yg tak terawat tumbuh disekitarnya. setiap Andre menyentuh hingga pangkalnya. goa itu mengalirirkan air yg cukup membuat tangan Andre licin. jari manis dan kelingkin Andre mencoba untuk menyibak mulut goa.saygnya masih terlindungi oleh celana yg sudah basah. jari tengahnya mencoba untuk menggali lebih dalam. kali ini hanya sebatas kuku jari.
“ahhhhhh………. Erina” ternyata tangan kiri Erina meyentuh gelembung celana Andre.
tangan kiri Erina sekarang sudah menyelinap masuk kedalam celana Andre . tak peduli betapa sempitnya dilam sana, Erina berusaha untuk masuk. telapak tanganya terkunci oleh sempitnya celana hasilnya hanya jari Erina yg masuk, namun tak perlu usaha lebih untuk menyentuhnya Erina bisa merasakan kepala yg berusaha keluar dari sangkarnya.
“aw….sakit” jerit Andre.
ternyata Erina sama sekali tak paham. kuku Erina tanpa sengaja menyentuh lubang kemaluan Andre. dgn cepat Andre menarik tangan kananya dari permainan menambang tadi. seketika itu pula ia menari tangan kirinya dari permainan kelereng. segera ia memastikan, si otong tak kenapa-kenapa. Erina yg dalam keadaan terhipnotis, mencoba mengembalikan kesadaranya. ia melihat Andre berdiri dihadapannya seraya memperhatikan mukanya panik. Erina hanya melihat tangan kirinya, ia lupa kukunya sedang panjang. dgn cepat Andre membuka resleting dan sabuknya, lalu dgn sigap ia menurunkan kolornya. Erina sontak kaget. menutup muka.
“kakak itu….” teriak Erina.
“apaan itu-itu,…. gx ngeliat tadi aq juga triak gara-gara tititku kamu lukai” jawab Andre sewot.
“hah? luka, mana?” Erina mencoba membuka mata dan tangan yg menghalangi wajahnya.
Erina memperhatikan kepalanya. tanpak sedikit goresan merah berbentuk seperti senyuman. mungkin ini karena ia menekan dgn jarinya tadi.
“enggak ada luka kok nih kepalanya senyum gitu” ajak Erina becanda.
“senyum-senyum,…. tanggung jawab nih perih” kata Andre.
Erina tiba-tiba duduk dilantai.
“kak,…. aku bo….”belum sempat selesai Erina berkata Andre langsung memasukkan kontolnya kedalam mulut Erina.
“ahhhhhhh………bolehhhh” jawab Andre. tiba-tiba Erina menjauhkan kepalanya, kontol Andre pun terlepas dari mulutnya.
“uhguuukkkkk………sial….”umpat Erina.
“lah kok sial???” tanya Andre.
“kamu tuh tiba-tiba…..” belum sempet menyelesaikan omonganya, Erina di tarik keatas agar berdiri. dan
“ummmmmppppfffff” Andre menciumnya dgn ganas. lidah mereka saling bertempur didalam. Erina merasakan kenikmatan.
“hu…hu..hu..”seperti sedang berebut nafas. Andre membalikkan tubuh Erina menghadap kasur. lalu Andre mendorongnya.
akhirnya tubuh Erina terpendal perutnya tertahan sudut kasur. ia seperti seorang bersujud, namun kakinya masih menyentuh lantai dan badanya diatas kasur.
“ah……….kak jangan ka………”belum sempet Erina menyelesaikan kalimatnya Andre dgn berutal menjilati kemaluan Erina.
“nih perempuan makan apa, kok rasanya gx seperti kemaluan orang-orang yg bau amis. ini terasa wangi dan dan manis” pikir Andre. setiap jengkal tak henti Andre jelajahi isinya.
“ahhhh….gila kak,….jangan di sedot lagi bisa-bisa….ahhhh” kalimat Erina terpatah-patah karena merasakan begitu derasnya aliran listrik yg tersengat disana.
Erina mencoba meraih kedua bongkahan pantatnya. ia berharap dgn menarikanya kedua celah sempit di vaginayanya lebih terbuka agar Andre bisa sempat menjelajahi lebih dalam lagi. setalah Erina memegang dan menahanya. Andre tiba-tiba berdiri dan tidur disamping Erina. muka Andre seperti orang yg habis cucimuka, belepotan cairan liurnya dgn vagianya. Andre merasa mukanya trlalu panas dan pedih. ia mengambil selimut lalu mengelap mukanya. terlihat Erina yg sedang berharap lebih namun tak menemukan jawaban dari Andre. Erina diam seribu bahasa melihat kelakuan Andre yg tak melanjutkan aksinya.
“enak….?” tanya Andre.
“iah enak kak…..” jawab Erina sembari menatap berharap dilanjutkan lagi.
“nah kya gitu tuh lagi enak-enak tiba-tiba gx jadi” Andre mencoba menasehati.
“ahhhh… kakak” rengek Erina.. dgn kesal Erina berdiri diantara selangkangan Andre.
posisi Andre kini tertidur di pinggir ranjang dan kaki yg sedang terleonjor kelantai. Erina mengambil posisi di tengah-tengah. Erina duduk sembari membuka lebar selangkangan Andre. kini Erina berhadapan langsung dgn kontol Andre . ia tarik keatas menantang langit-langit sebelum masuk ke langit-langit rongga mulut Erina. Andre nampak memperhatikan. mungkin kya gini yah homo lagi ngisep. hanya beda dia ada lobangnya aja. pikir Andre hanya kalo homo beneran dih, serem. lagi mikir begitu, tiba-tiba Andre merasakan setruman hebat. lidah lembut Erina mencoba menutupi gigi bagian bawahnya. Erina mencoba membuka mulutnya selebar mungkin berharap kontol Andre masuk semua.
“gilaaaaa….kamu Erina” teriak Andre yg sedang diberikan sensasi berbeda.
kepala kontol Andre dimasukkan dgn cara vertikal keatas searah dgn mulut Erina. hasilnya bagian bawah dari kontol Andre menyentuh lidahnya yg basah dan kepala kontolnya menyentuh rongga mulut Erina. hal ini cukup menyulitkan bagi Erina terlebih ukuran mulut Erina pas-pasan menghadapi kontol Andre. yg luar bisanya lagi Erina menaikkan turunkan badanya bukan kepalanya saja. memberikan sensasi konsisten terhadap kontol Andre. mulut dan bibir Erina sudah berubah karena bercampur air liur. air liur yg keluar dari mulut Erina begitu pekat.
“ahhh Erina….” kata Andre keenakan. tiba-tiba tangan Andre mencoba memegang rambut Erina dan kepala Erina.
“ahhh….Erina….aku….” teriak Andre…..kini Erina bisa merasakan seluruh kontol Andre masuk hingga bagian tenggorokanya. Erina ingin muntah,…hanya bisa mengeluarkan bunyi
“ghuuurururu….ghrururur” seperti orang tercekik.
Andre menahan lebih dari 10detik. membuat Erina hampir mati kehabisan nafas. karena tak tahan Erina memukul dan meronta-ronta dgn tanganya. seketika itu Andre mengeluarkan semua curahanya. entah seberapa banyak yg bisa Erina telan. yang jelas hal ini membuat Erina benar-benar tersedak.bahkan ia langsung memuntahkan isinya dilaantai kamar. mulut, kepala, leher, Erina benar-benar pegal menahan perbuatan yg Andre lakukan.
Andre terlihat puas pandanganya benar-benar mengaburkan semuanya. seolah-olah semua beruhan menjadi baygan dan gelap. ia tak melihat Erina lagi larut dalam satu tujan kenikmatan. Erina terbatuk-batuk sambil mengumpulkan nafasnya. ia melihat Andre sudah tertidur mungkin.Andre hanya memejamkan matanya tak bergerak. Erina menumpulkan segenap tenaganya. rasa aneh dalam mulutnya coba ia selesaikan dgn pergi kelemari es di sudut ruangan. sedikit minum. untuk melepas rasa haus dan menghilangkan perasaan aneh
ditenggorokannya. Erina merasa tenggorokanya penuh dgn lem yg dimasukkan secara paksa kedalam isi perutnya.Erina segera kekamar mandi, kali ini ia benar-benar muntah. muntah bercampur air dan sedikit sisa-sisa seperma yg kental. kini ia keluar kamar. tangtopnya masih ia kenakan namun kusut ditambah lagi nimisetnya sudah berpindah keatas.
ia lihat cairan sperma yg jatuh dilantai dgn penasaran ia sentuh lengket bercampur air liur dan mengering di tangan karena AC. Erina yg masih on, membasahi tanganya dgn seperma yg dilantai, ia angkat keatas tangtopnya ia sentuh kulitnya dan cairan itupun menjadi satu diatas tubuhnya. badanya yg wangi kini berbau entah siapa yg menciumnya ia tak peduli.
kini Erina mencoba mencari sisa-sisa seperma yg ada. ia duduk menghadap kedepan cermin ia loloskan cenananya yg sudah basah. Erina duduk dgn kaki terbuka lebar siap menerima benda apa saja untuk masuk memuaskan birahinya. Erina membasahi kemaluannya dgn sisa cairan yg ada di tanganya. ia berusaha mencari kenikmatan.
tangan kirinya terus bermain diluar kemaluannya. agar terus basah. tangan kananya terus merangsang pentilnya agar mencari kenikmatan. tak beberapa lama ia memasukkan dua jarinya kedalam kemaluannya, ia sudah tak peduli lagi yg tadinya menjadi pelumas adalah sperma Andre. yg penting dgn berharap kontol Andre yg masuk ia mempercepat kedua jarinya keluar masuk. kemaluannya benar-benar licin dan becek. bahkan ia sendiri bisa melihat didepan cermin cairan terus keluar dari lobang menyentuh tempat duduknya dia yg berbahan kulit. Erina sungguh tak peduli yg ingin dia capai hanyalah menuntaskan birahinya.
“aachh….” teriak Erina, seraya habislah derita yg ia bawa.
Erina merasa sekarang benar-benar menjadi wanita. ia merasa dicintai oleh Andre. dibalik kaca kamarnya ia mengintip wajah Andre yg sedang tertidur lelap. aliran darah membawa semua hormon oksitosin ketubuh Erina. Andre adalah lelaki pertama yg ia cintai. Andre berada di tempat yg salah, waktu yg salah dan keadaan yg salah. apa Erina peduli?
ia mengambil semua cairan cinta yg ia tumpahkan diatas kursi. Erina menuju ke kasur. ia mengusap wajah Andre. yah mengusapnya dgn cairan cinta mereka, mungkin. usapan itu membuat Andre tersenyum karena sensasi basah yg di timbulkan. Erina masuk kedalam selimut, memeluk kekasihnya, mungkin. mereka terlelap dan hanyut dalam mimpi masing-masing.
0 comments:
Post a Comment