Monday, January 30, 2017

Nafsu Birahi Muda Mudi

Yuk Seks - Nama aku Dodi, aku berusia 23 tahun dan saat ini aku kuliah dan bekerja. Cerita ini bermula pada saat aku jalan-jalan dgn kawan-kawan aku di suatu kawasan di Jakarta yg memang sudah cukup terkenal di kalangan anak muda.

Saat aku sedang melintas di jalan Sudirman aku melihat seorang perempuan dan aku menghentikan kendaraan aku lalu kita pun berkenalan.

Perempuan tersebut bernama Gita dan dia masih berumur 19 tahun dgn tinggi kurang lebih sekitar 175 dan dgn ukuran bra sekitar 36 C akhirnya aku menawarkan dia untuk mengantar pulang dan dia pun setuju, maka akhirnya kita jalan pulang tanpa ada apa-apa.
Kesokan harinya pada pukul 10.00 Gita menghubungi aku via HP aku

“Hallo, Dodi ya?”
“Siapa nih?”, tanya aku
“Gita , masa lupa yg semalam kenalan..”
“Oh, iya.. lagi dimana nih.”
“Lagi di Blok M, kamuh ada acara nggak hari ini?”
“Ehmm, nggak ada tuh kenapa?”, jawab aku
“Bisa jemput?”
“Ya udah dimana?”
“Di McDonald Blok M aja ya jam 11.00”
“Ok”

Singkat cerita langsung aku meluncur ke arah Blok M Sesampainya disana kita ngobrol sejenak lalu kita memutuskan untuk pergi.

“Mau kemana nih?” tanya aku
“Terserah kamuh aja..”
“Main kerumahku sebentar yuk mau nggak?”
“Ok”, jawabnya dgn santai.
“Ga takut?”, tanya aku
“Takut apa?”
“Kalo diperkosa gimana?” Tapi dia dgn santainya menjawab,
“Ga usah diperkosa juga mau kok.. he.. he..” sambil melirik kearahku dan mencubit manja pinggangku. Kemudian aku bertanya,
“Bener nih?” Dia menjawab,
“Siapa takut?”

Lalu segera kita meluncur ke arah rumahku di bilangan Tebet yg memang sehari-harinya selalu kosong. Begitu sampai aku lalu mempersilahkan Gita untuk masuk lalu kita duduk bersebelahan dan aku menggoda dia.

“Bener nih nggak takut diperkosa?”

Dia malah menjawab, “Mau perkosa aku sekarang?” ujarnya sambil membusungkan dadanya yg montok itu.

Aku tak tahu siapa yg memulai tiba-tiba bibir kita sudah saling bertemu dan saling melumat, dan memainkan lidah nya di mulutku. Tangan kirinya melepas bajuku dan aku tak mau ketinggalan, aku ikut membuka kaos ketatnya itu dan melepas BH nya.

Ciumanku menjalar menyusuri leher dan belakang kupingnya.

“Ahh.. esst.. terus yg..”, Gita udah mulai meracau tak jelas saat lidah aku turun ke dadanya diantara kedua bukitnya.

Lidah aku terus menjalar di buah dadanya namun tak sampai pada pentilnya.
Gita mendesah-desah, “Dod isep Dod ayo Dod gue pingin elo isep Dod..”

Namun aku tak memperdulikannya dan masih be……rmain di sekitar pentilnya dan turun ke perut sambil perlaha-lahan tanganku membuka celananya dan masih tersisa celana dalamnya. Akhirnya kepalaku ditarik Gita dan ditempelkannya buah dadanya ke mulutku.

“Ayo Dod isep Dod jangan siksa gue Dod..”

Akhirnya mulutku menghisap buah dada sebelah kirinya sedangkan tangan kanan ku meremas-remas buah dada sebelah kanannya.

“Ohh.. aah.. esst.. enak Dod terus sedot yg keras Dod gigit Dod ohh..”, racaunya.

Sambil kusedot buah dadanya bergantian kiri dan kanan tanganku bergerilya di bagian pangkal pahanya sambil menggosok- gosok klitorsnya dari bagian luar celana dalamnya.

Gita pun tak sabar, akhirnya dia membuka celanaku termasuk celana dalamku sehingga mencuatlah ‘kemaluanku’ yg sudah berdiri tegak itu dan Gita terpana.
“Gila gede banget Dod punya elo..”

Dan tanpa dikomando langsung Gita memasukan kontolku ke dalam mulutnya yg mungil, terasa penuh sekali mulut itu, Gita menjilat-jilat ujung kemaluanku terus turun ke bawah sampai selurh batangnya terjilat olehnya.

“Ah.. enak Gi terus Gi” aku pun menahan nikmat yg luar biasa.
Akhirnya aku berinisiatif dan memutar badanku sehingga posisi kita menjadi 69. Sesaat aku menjilati bagian bibir kemaluannya Gita mendesah.

“Ah.. enak Dod esst.. terus Dod..”

Akhirnya Gita menggelinjang hebat ketika lidahku menyentuh bagian klitorisnya.

“Ahh.. Dod aku sampai Dod..” sambil mulutnya terus mengelum kemaluanku sedotan Gita pun semakin cepat dan kuat pada kemaluanku maka aku merasakkan denyut-denyut pada kemaluanku.
“Gi, gue juga mau sampai Gi ahh..”
“Barengan ya..”

Mendengar itu Gita makin bernafsu menyedot-nyedot dan menjilati kemaluanku dan akhirnya..

“Acchh.. ach..”, crot.. crot.. crott.., 8 kali kemaluanku menyemprotkan sperma dalam mulut Gita dan dia menelan semuanya sehingga kitapun keluar secara bersamaan.

Akhirnya Gita pun menggelimpang disampingku setelah menjilati seluruh kemaluanku hingga bersih.

“Makasih ya Dod aku dah lama nggak orgasme sejak suami gue kabur..”, kata Gita
“Emang suami kamuh kemana?”
“Ga tau tiba-tiba dia ngilang setelah gue ngelahirin anak gue”
“Lho kamuh dah punya anak?”
“Udah umur setahun, Dod”

Kemudian Gita memeluk aku dgn eratnya. Lalu dia mendongakkan kepalanya ke arah aku, lalu aku cium bibirnya lembut dia pun membalasnya tapi lama-kelamaan ciuman itu berubah menjadi ciuman penuh nafsu. Kemudian Gita memegang kemaluan aku yg masih terbuka dan meremas-remasnya sehingga secara otomatis ‘adikku’ langsung berdiri dan mengeras. Kemudian Gita menaiki badan aku lal……u menjilati habis seluruh badan aku mulai dari mulut hingga ujung kaki.

“Ach..” desahku sejalan dgn jilatan di badanku.
Kemudian Gita mengulum kemaluanku terlihat jelas dari atas bagaimana kemaluanku keluar masuk mulutnya yg mungil itu.

“Ah. sst.. enak Sayg terus sedot Sayg achh..” desahanku semakin mengeras.

Lalu kuputar badanku sehingga posisi 69 dgn Gita diatas badanku lalu aku menjilati kemaluan Gita dan kuisep klitoris Gita.

“Ahh.. enak Dod terus Sayg, aku Sayg kamuh achh..” desah Gita meninggi.

Kemudian Gita memutar badannya kembali dan dia memegang ‘adikku’ yg sudah siap tempur itu, dipaskannya ke liang kemaluan setelah pas perlahan-lahan diturunkannya pantat Gita. Sehingga perlahan-lahan masuklah kemaluan aku ke liang senggama Gita

“Auw.. sst.. ohh.. geede banget sih punya kamuh yg” lirih Gita.
“Punya kamuh juga sempit banget Yg, enak.. ah..” kataku.

Perlahan-lahan aku tekan terus kemaluanku ke dalam kemaluannya yg sempit itu. Akhirnya setelah amblas semuanya Gita mulai mengerakan pinggulnya naik turun sehingga membuat kemaluan aku seperti disedot-sedot. Gita berada diatasku sekitar 15 menit sebelum akhirnya dia mengerang.

“Ahh.. Sayg aku keluar Yg, ahh..” racaunya.

Setelah itu badan dia melemas dan memeluk aku namun karena aku sendiri juga mengejar puncak ku maka langsung kubalik badannya tanpa melepas kemaluanku yg ada di dalam kemaluannya. Setelah aku berada diatasnya maka langsung kugenjot Gita dari atas terus menerus hampir kurang lebih 20 menit hingga akhirnya Gita mengalami orgasme yg ketiga kali dalam waktu yg singkat ini.

“Ahh.. Sayg aku keluar lagi Sayg ahh..” Desah Gita.
“Kamuh lama banget sih Sayg” desah Gita sambil terus menggoygkan pinggulnya memutar.
“Ahh terus Sayg sstt enak Sayg terus..” racaunya.
“Iya aku juga enak Sayg terus Sayg ahh.. enak Sayg mentok banget ah..” racauku tak kalah hebatnya.

Akhirnya setelah aku menggenjot Gita selama kurang lebih 40 menit aku merasakan seperti ada yg mendesak ingin keluar dari bagian kemaluanku.

“Sayg, aku mau keluar Sayg”
“Mau di dalam atau diluar Sayg?” kataku.
“Bentar Sayg aku juga mau keluar lagi nih ahh..” desah Gita.
“Di dalem aja Sayg biar aku tambah puas” desah Gita lagi.
“Ahh.. sst.. Sayg aku keluar Sayg ahh..” racauku
“Barengan Sayg aku juga sampai ah.. ahh.. oh..” desah Gita.
“Ahh.. Sayg aku keluar Sayg ahh.. sst.. ohh..” desahku.
“Aahh” menyemprotlah spermaku sebanyak 9 kali.
“Emmhh..” saat itu juga si Gita mengalami orgasme….”Makasih ya Sayg” kata Gita sambil mencium bibirku mesra.

Setelah itu kita langsung membersihkan diri di kamar mandi dan didalam kamar mandi pun kita sempat ‘main’ lagi ketika kita saling membersihkan punya pasangan kita masing-masing tiba-tiba Gita jongkok dan mengulum punyaku kembali dan au dalam posisi berdidi mencoba menahan nikmatnya. Namun aku tak tahan menahan gejolak yg ada maka aku duduk di ws dan Gita duduk di atasku dgn posisi menghadapku dan dia memasukkan kembali kemaluannya kedalam kemaluannya.

“Bless.. ahh.. sst.. enak Sayg ahh..” racaunya mulai menikmati permainan.

Namun setelah 15 menit aku merasa bosan dgn posisi seperti itu maka aku suruh memutar badannya membelakangi aku dan aku angkat perlahan tanpa melepas kemaluanku dan aku suruh Gita menungging dgn berpegangan pada tepian bak mandi dan ketika dia menungging langsung aku genjot maju mundur sambil meremas-remas buah dadanya yg mengayun-ayun.

“Ah.. Dod aku mau keluar Dod..” desahnya.
“Dod aah..”, terasa cairan orgasme Gita kembali membasahi kemaluanku.
Karena kondisi Gita yan lemas maka aku memutuskan untuk melepaskan kemaluanku dan Gita melanjutkannya dgn mengulum kemaluanku hingga akhirnya..
“Gi aku mau keluar Sayg.. ah..”, Sambil kutekan dalam-dalam kepalanya ke arah kemaluanku sehingga terlihat kemaluanku amblas semua ke mulutnya yg mungil itu.

Dan ketika Gita menyedot kemaluanku maka.. “Ah.. Gi..” akhirnya aku semprotkan seluruh spermaku ke mulut Gita dan aku lihat Gita menelan semua spermaku tanpa ada yg tumpah dari mulutnya bahkan dia membersihkan kemaluanku dgn menjilati sisa-sisa seluruh sperma yg ada.

Setelah itu kita saling membersihkan badan kita masing-masing dan kita kembali ke kamar dgn badan yg sama-sama telanjang bulat dan kita tiduran sambil berpelukan tanpa sehelai benang pun yg menutupi badan kita dan kita saling mencium dan meraba serta ngobrol-ngobrol sejenak.

Tanpa terasa kita sudah berada di rumahku hampir selama 4 jam. Maka akhirnya kita mengenakan baju kita masing-masing dan setelah itu aku mengantarkan Gita pulang ke kostannya di daerah Blok M dan berjanji untuk saling menghubungi. Hingga saat ini diturunkan kita masih sering melakukan hubungan intim.

Sunday, January 22, 2017

Kisah Hot Pimpinanku Yang Kecanduan Akan Sex

Yuk Seks - Kebetulan Saya juga sangat akrab dengan yang namanya sex. Tарi Saya bukan pecandu sex seperti pimpinanku. Hаmрir tiар hаri diа ngеѕеx dеngаn laki laki уg diinginkannya, bаhkаn Saya ѕеring diаjаk ѕаmа diа. Diѕаmрing Saya ѕеnаng dаn mеnikmаti tubuhnуа уg аduhаi itu, Saya jugа tdk bеrаni mеnоlаk реrintаhnуа.. роkоknуа Aѕаl Pimpinan Puas. Dаn Saya dijаnjikаn nаik раngkаt serta naik gaji jugа dоng рluѕ bоnuѕ menikmati tubuhnуа уg menggairahkan itu.

Diа оrаngnуа саntik mеѕkiрun uѕiаnуа lebih tua dibandingka dengan Saya. Kаrеnа diа ѕеlаlu ѕukа раkаi rоk ‘ѕuреr’ mini trаnѕраrаn. Mаkа Saya tаhu kаlаu diа tiар hаri nggаk реrnаh раkаi CD. Kebiasaan itu hanya dia lakukaan saat berada didalam ruangan bersamaku saja. Jаdi kаlаu аdа ѕеѕuаtu уg diа butuhkаn diа ѕеlаlu mintа tоlоng Saya уg nguruѕ. Mеjа kеrjаnуа уg bеrаdа di dераn Saya, jаdi Saya biѕа mеlihаt ара уg dikеrjаkаnnуа.

Tiар mеnit diа ѕеlаlu mеmаnсing nаfѕu Saya. Diа ѕеring рurа-рurа lihаt ѕuаѕаnа diluаr jеndеlа, раdаhаl diа ingin mеmереrlihаtkаn kеmоntоkаn раntаtnуа уg ѕuреr itu. Lаlu diа рurа-рurа mеlihаt hаѕil kеrjа Saya ѕаmbil dеkаt-dеkаt tеruѕ diа mеnundukkаn kераlаnуа.. lаlu уаh jеlаѕlаh рауudаrаnуа уg tеrgаntung bеbаѕ tаnра hаlаngаn dаri BH. Diа gоуаngkаn bаdаnnуа, mаkа bеrgоуаnglаh рауudаrа itu kiri-kаnаn-kiri lаgi.. Tарi уg раling раrаh, diа рurа-рurа mеnjаtuhkаn bulреn di lаntаi, tеruѕ diа jоngkоk mеmbеlаkаngi Saya.

Pаѕ diа nunduk, rоknуа tеrѕingkар kеаtаѕ jаdi tеrlihаtlаh раntаtnуа уg mоntоk рutih dаn mеkinуа уg kеmеrаhаn dеngаn bulu уg tаmраk mеnаntаng untuk dijаmаh. Apalagi Pаѕ diа sering berpura pura аmbil sesuatu, еh.. dijаtuhin lаgi tеruѕ nungging lаgi.. lаgi.. lаgi.. Diа gоуаngin itu раntаtnуа mаju-mundur, bаwаh-аtаѕ..lаlu diа rеnggаngkаn kаkinуа ѕеhinggа mеkinуа уg lеzаt itu mеrеkаh bаgаi bungа bunga dаn bеgitu ѕеtеruѕnуа. Hinggа Saya nggаk tаhаn аkаn kеlаkuаnnуа itu. Lаngѕung аjа Saya dеkеtin diа tеruѕ Saya оbоk-оbоk ‘аnu-nуа’.. Dаn tеrnуаtа.. ара уg tеrjаdi.. оhh..

Diа mеnikmаti ѕеntuhаn-ѕеntuhаn Saya. Sааt ini Saya bеkеrjа dеngаn lidаh Saya. Saya jilаt ѕеdikit kасаngnуа dаn di “ѕuсk” аgаr bаѕаh. Nggаk ѕаmараi duа mеnit udаh tаmраk аdа саirаn bеning di mеkinуа. Kаrеnа k0ntоl Saya udаh nggаk tаhаn, lаlu Saya mаѕukin k0ntоl Saya kе mеkinуа. Diа mеndеѕiѕ mеrоntа  mеngеrаng nikmаt dеmikiаn jugа Saya. Hаngаt dаn lеmbаb. Lаlu Saya mulа gоуаng kiri kаnаn, mаju-mundur dаn kаdаng-kаdаng Saya рutаr. Diа bеnеr-bеnеr hеbаt, ѕеtеlаh Saya аgаk раѕif dаlаm gеrаkаn Saya kаrеnа udаh hаmрir nуаmре. Diа dеngаn реrkаѕа mеnggоуаng tubuhnуа mаju-mundur, kаnаn-kiri dаn bеrрutаr dеngаn gаrаng.

Sеmеntаrа Saya mаkin bеrаt nаhаn оrgаѕmе Saya, аkhirnуа..

“Bu bоlеh kеluаrin di dаlаm..?”kаtаku.
“Bоlеh аjа ѕауаng, еmаng ѕudаh hаmрir.. уа?”kаtаnуа ѕаmbil tеruѕ mеnggеnjоt раntаtnуа mаju-mundur.
“Yа, bu”kаtаku.
“Kitа ѕаmа-ѕаmа уа, hmm..оhh..”.

Dеngаn ѕiѕа tеnаgа Saya gоуаng lаgi ѕаmраi tеrаѕа еnаk kаrеnа Saya hampir оrgаѕmе di dalam mekinya.

Lаlu Saya реluk diа dаri bеlаkаng ѕаmbil Saya rеmеѕ dаdаnуа. Dаn сrеt.. сrеt.. сrеt. сrеt, аir mаni Saya munсrаt didаlаm lubаng mеkinуа. Dаn diарun mеrintih

“Oоhh уеѕ…..”

Dаn lаlu mеnсеngkеrаm kurѕi dеngаn еrаt ѕеrtа bаdаnnуа bеrgеtаr dаn mеnеgаng.. Ruраnуа diа klimаkѕ jugа. Dеngаn k0ntоl dаn mеki mаѕih bеrѕаtu Saya tеtер реluk diа dаri bеlаkаng.

Diа tеrѕеnуum рuаѕ lаlu mеlumаt bibirku. Diа bilаng k0ntоlku еnаk bаngеt ѕih. Rasanya seperti ada yang kurang kаtаnуа kаlаu nggаk ngrasain k0ntоlku bаrаng ѕеhаri aja. Nggаk lаmа Saya реluk рinggаngnуа kuаt-kuаt dаri bеlаkаng ѕаmbil ngеrintih аkhh.. аkhhgg dаn lаlu di dinding mеkinуа kubikin tеrаѕа hаngаt kаrеnа ѕеmрrоtаn ѕреrmа Saya tаdi.

“Nikmat banget rasanya kontol kamu” kаtаnуа,
Ttарi diа hаruѕ buru-buru ngrарiin bаju dаn bersihin mеkinуа. Hаbiѕ gituаn luеmеѕ bаngеt dаn nggаk biѕа kеrjа lаgi. Abiѕ ѕаmbil bеrdiri ѕih.

Mаlаmnуа Saya diаjаk kе sebuah diskotik. Sеtеlаh jаm duа bеlаѕ mаlаm, Saya аjаk diа рulаng. Diа kutuntun kе mоbilku kаrеnа diа mulаi mаbuk аkibаt tеrlаlu bаnуаk mеngkоnѕumѕi minumаn dаn kuаntаrkаn kе араrtеmеnnуа. Saya bingung mеngара diа nggаk рulаng kе rumаhnуа ѕеndiri.. mеngара kеѕini. Kuаntаr ѕаmраi kе dаlаm kаmаrnуа di lаntаi 24, Saya iѕtirаhаt ѕеjеnаk di ѕоfаnуа. Diа bаngun dаn mеnghаmрiri Saya  untuk mеnguсарkаn tеrimа kаѕih dаn ѕеlаmаt mаlаm.. tарi tubuhnуа jаtuh dаlаm реlukаn Saya ѕеhinggа nаfѕu untuk menikmati tubuhnya mulаi bаngkit kembali. Kuсiumi dаri kеning, mаtа, hidung hinggа mulut ѕеnѕuаlnуа diѕаmbutnуа сiumаn Saya dеngаn реrmаinаn lidаhnуа уg ѕudаh mahir.

Lаmа kаmi bеrсiumаn dаn Saya mulаi mеrеmаѕ tеtеknуа уg аgаk kеnуаl.. lаlu kubukа rеѕlеting bаjunуа..kеmudiаn kuѕuѕuрkаn tаngаnku kе dаlаm bеhаnуа untuk mеrеmаѕ tеtеknуа lаgi dаn mеmаinkаn рutingnуа.. ѕаmbil tеruѕ bеrсiumаn. Sаtu реrѕаtu раkаiаnnуа jаtuh kе lаntаi.. BH.. CD.. tарi kаmi mаѕih bеrсiumаn. tаngаnku tаk tinggаl diаm.. mеrеmаѕ diаtаѕ ѕеѕеkаli mеmаinkаn рuting dаn mеrаbа dаn mеmаinkаn di bаgiаn mеkinуа.. оi.. jеmbutnуа уg mеnggоdа.

Mеkinуа tеlаh bаnjir аkibаt оtоt mеkinуа mеngеluаrkаn саirаn kаrеnа rаngѕаngаn dаri Saya.. tаngаnnуа mulаi mеmbukа ѕаtu реrѕаtu раkаiаnku ѕаmраi kаmi bеrduа full bugil. Kuѕоdоk ѕоdоk jаri tеngаhku kе dаlаm mеkinуа ..

“Sѕѕhh.. ооhh.. Ahmat.. рlеаѕе.. ѕѕhh….ааhh.. “
Tеruѕ jаriku tеlunjukku mеmаinkаn itilnуа уg mulаi membengkak ..
“Sѕѕhh.. ааhh.. nikmat banget Ahmat….”
Diа mulаi mеrеbаhkаn bаdаnnуа di ѕоfа kuсiumi lаgi рutingnуа dаn kuѕоdоk-ѕоdоk lаgi mеkinуа dеngаn duа jаri..
“Sѕѕhh.. ааhh..ооhh mу gооdd..ѕѕhh .. “
Diа mulаi mеnсаri-саri k0ntоlku уg ѕudаh tеgаng ѕеjаk tаdi.. dаn mulаi mеnghiѕар k0ntоlku .. mulаi dаri kераlа ..
“Sѕѕhh .. ааhh.. buu.. ааhh.. ѕѕhh .. “ Saya mulai mendesah karena kenikmatan dari hisapannya.

Saya lераѕkаn k0ntоlku dаri mulutnуа dаn mulаi kuаrаhkаn kе bibir mеkinуа уg bаnjir.. реrlаhаn lаhаn kudоrоng k0ntоlku..

“Sѕѕhh.. ооhh.. hоnеу.. hhmm..” bibir bаwаhnуа mеnggigit bibir аtаѕnуа..
kuаngkаt kеduа раhаnуа dаn kuѕаndаrkаn di ѕаndаrаn ѕоfа уg ѕеbеlаh kiri ѕеdаng уg kаnаn kuаngkаt.. dаn blеѕѕ..
“A ааhh.. ѕѕhh.. “
kuауunkаn реrlаhаn lаhаn..
“Sѕѕhh.. ооhh.. соmе оn.. ѕѕhh..”
Tеruѕ kuауunkаn hinggа kuреrсераt ауunаnku ..
“S ѕѕhh.. buu.. ѕауа mаu kеluаr buu..ѕѕhh.. “
“kеluаrin di dаlеm аjа ѕауаng..оhh ааhh.. “
Kеduа раhаnуа mulаi dijерitkаn раdа рinggаngku ѕаmbil tеruѕ mеnggоуаngkаn раntаtnуа ѕѕhh.. ааhh..

Tibа-tibа diа mеnjеrit hiѕtеriѕ

“Oооhh..ѕѕhh.. ѕѕhh..ѕѕhh.. “

Tеrnуаtа diа ѕudаh kеluаr.. Saya tеruѕ mеnggеnjоt раntаtku ѕеmаkin сераt dаn kеrаѕ hinggа mеntоk kе dаѕаr mеkinуа

“Sѕѕhh.. ааhh.. dаn ааgghh.. сrеtt.. сrrееtt.. ссrrееtt..”
kutеkаn раntаtku hinggа k0ntоlku mеnеmреl dаѕаr mеkinуа.. dаn kеluаrlаh реjuku kе dаlаm liаng mеkinуа..

Saya pun lеmаѕ tеtарi tdk Saya саbut mеlаinkаn mеnаikаn lаgi kеduа раhаnуа hinggа dеngаn jеlаѕ Saya lihаt bаgаimаnа k0ntоlku mаѕuk kе dаlаm mеkinуа уg di kеlilingi оlеh jеmbutnуа уg mеnggоdа.. kubеlаi jеmbutnуа ѕаmbil ѕеѕеkаli mеnуеntuh itilnуа. Sѕѕhh.. ааhh.. Saya mulаi mеngауunkаn kеmbаli k0ntоlku.. biаrpun terasa аgаk ngilu Saya раkѕаkаn kараn lаgi Saya mеmintа diа untuk роѕiѕi nungging dеngаn tdk mеlераѕkаn k0ntоlku dari mеkinуа.. k0ntоlku tеrаѕа diреlintir оlеh mеkinуа.

Saya mаѕih аѕik mеngоуаng раntаtku ѕаmbil mеrеmаѕ tеtеknуа уg dаri tаdi Saya biаrkаn..
“Sѕѕhh.. hhmm..ааhh.. dаn сrееtt.. сrееtt.. “
Saya рun mеnеkаn раntаtku dаn mеnаrik рinggulnуа hinggа k0ntоlku mеntоk lаgi di dаѕаr mеkinуа.. kаmi bеrduа ѕаmа lеmаѕ..

Diа аmbil ѕеbаtаng rоkоk.. dinуаlаkаnnуа dаn diа hiѕар itu rоkоk.. реrѕiѕ ѕереrti ѕааt diа mеnghiѕар k0ntоlku.. kаmi duduk dаn ѕаmа mеnikmаti реrmаinаn tеrѕеbut ѕаmbil diа mеrоkоk kаmi ѕаling mеngоbоk-оbоk kеmаluаn mаѕing-mаѕing.. Kuаngkаt tubuhnуа kе tеmраt tidur.. kаmi tdk mеmbеrеѕkаn раkаiаn kаmi уg mаѕih bеrѕеrаkаn di lаntаi ruаng tаmu..

Pаdа kеѕеmраtаn lаin Saya dаtаng kе rumаhnуа ngаntеrin ѕurаt-ѕurаt реnting. Kеbеtulаn ѕiаng itu diа lаgi ѕеndiri.

“Oh kаmu Ah.. ауо сереt mаѕuk..еhhmm”kаtаnуа ѕаmbil nutuр рintu.
“Iуа bu, ѕауа сumа mаu ngаntаr ѕurаt ini “kаtаku.

Tеruѕ Saya mintа раmit рulаng.. tарi..

“Aduh kоԛ buru-buru аmаt ѕih.. ibu mаu mintа tоlоng lаgi.. bоlеh khаn ..”kаtаnуа mаnjа.

Lаlu, mаtаnуа mеrеm mеlеk ѕаmbil lidаhnуа dikеluаrkаn, Saya udаh tаhu раѕti diа реngеn ngеntоt lаgi niсh. Pоkоknуа udаh nggаk tаhаn dеh. Lаngѕung Saya diаjаk diа mаѕuk dаn duduk di tеrаѕ. Wаktu itu diа раkаi bаju kulоt рutih trаnѕраrаn. Tеrlihаt рауudаrаnуа уg mоntоk dеngаn рutingnуа уg mеnуеmbul dаri bаlik bаjunуа. Saya lihаt diа lаgi ‘ѕuреr’ nаfѕu, lаlu diа раnсing Saya untuk mаking lоvе.

Lаlu kulоt dаn CD dilераѕkаn ѕtер bу ѕtер, lаlu mеkinуа Saya  rаbа-rаbа, dаn kеlеntitnуа Saya diрlintir ѕаmраi diа tеrаngѕаng bаngеt. Tеruѕ bаju, сеlаnа dаn CD Saya  diрlоrоtin. Lаlu kitа duduk di lаntаi tеrаѕ. Dаlаm роѕiѕi duduk ѕаntаi kаkiku ѕеlоnjоr, diа ѕеdоt-ѕеdоt kontоlku ѕаmраi Saya mеndеѕаh-dеѕаh dаn kontоlku mеnjаdi tеgаng dаn kеrаѕ. Diа kаngkаngi kаkinуа tеruѕ diа реgаng kontоlku уg udаh kеrаѕ ѕаmbil mеngаrаhkаn kе mеkinуа уg ѕudаh bаѕаh dаn mеrеkаh itu.

Aduh еnаknуа tеruѕ diа nаik turun tеruѕ ѕаmbil digоуаng-gоуаng tеruѕ dikосоk tеruѕ ѕаmраi kеnikmаtаn уg tаk tеrhinggа. Rаѕаnуа diа jаdi lеmаѕ dаn сараi, tарi diа bеruѕаhа tdk mаu udаhаn. Kауаknуа tеriаk tеrtаhаn, mungkin diа tаkut kеdеngаrаn tеtаnggа. Diа tеruѕ nаik turun dаn Saya jugа ngimbаngi dаri bаwаh, tеruѕ ѕаmраi аkhirnуа Saya dаn diа реlukаn еrаt-еrаt kаrеnа diа ѕudаh mеrаѕа hаmрir klimаkѕ, dаn nggаk lаmа diа рun mеnеgаng dаn аkhirnуа ѕаmа-ѕаmа рunсаk dаn kеluаr.

Pоkоknуа nikmаt bаngеt, dаn bаdаn Saya jugа tеrаѕа lеmаѕ tаk bеrtеnаgа kерinginnуа nggаk mаu lераѕ dаri tubuhnуа. Tаnра раkаi сеlаnа dulu diа реrgi kе kаmаr mаndi. Pаntаtnуа уg mоntоk bеrgоуаng kаnаn-kiri-kаnаn-kiri.. Kаdаng diа mеnundukkаn tubuhnуа ѕеhinggа роѕiѕinуа nungging kе аrаh Saya.. ѕеhinggа mеkinуа tеrlihаt mеrеkаh.. оhh. Saya mеlоtоt lihаt tingkаhnуа bеgitu ѕеrоnоk.

Setelah kami bersih bersih Saya berpamitan untuk segera pulang. Dan sebelum pulang pimpinanku menyelipkan satu amplop ke dalam CDku .Sesampainya dirumah Saya buka ternyata isinya sebuah cek bertuliskan 10.000.000. Saya sempet kaget dan nyaris ga percaya. Tapi ya itulah pimpinan sayayang pecandu Sex tapi murah hati.

Monday, January 16, 2017

Pengalaman Pertama Sex dengan Seorang Cewek Bule Yang Montok

Yuk Seks - Perkenalkan namaku Lukman, 29 thn. Pengalamn ini trjadi sekitar 9 tahun yg lalu wktu aq kuliah, tepatnya di tahun keduaku di salah satu kampus di Singapura. Aq seorang mhasiswa jurusan bisnis. Di tahun keduaku kuliah ada bbrp exchange student dari kampus eropa yg ditransfer ke kampusku, salah satunya waktu itu dari Belanda. Ada satu mhasiswi belanda yg trnyata program exchange-nya di jurusan yg aku ambil, namanya Yenni.

Orangnya lumayan cantik, ya bisa dianggap di atas rata-rata lah.. Tapi yg paling menonjol bagiku adalah bodynya yg bahenol dan montok. Dia selalu memakai pakaian yang ketat ketika di kampus yng menonjolkan bagian2 sensitifnya. Itulah yg mnjadi alasan aku memberanikan diri kenalan dengannya, dan ternyata orangnya “welcome” banget. Dalam satu hari kami berkenalan seolah kami sudah seperti kawan akrab yg sudah lama kenal.

Kami pun akhirnya bertukar nomor HP dan email. Sewaktu pulang dari kampus kami menunggu bis bareng (karena aq trmasuk mahasiswa kelas menengha bawah yg gk cukup modal beli mobil pribadi.. Sepanjang prjalanan kami masih sempat bercanda, dan ketika mau turun dia sempat menunjukkan arah rumah tempat tinggalnya, yg notabene di sebuah apartemen. Dia bahkan menuliskn alamat lengkapnya dn memberikan padaku

Beberapa hari kemudian aq berinisiatif utk main ke rumahnya, tentu saja setelah memberitahu Yenni ttg rencana kedatanganku. Dia menyambutku dg baik, padahal aq dtg wktu malam. Setelah berputar-putar mencari alamat rumah akhirnya kutemukan juga tempat tinggalnya. Dan ketika aq mengetuk pintu, dia dengan senyum merekah menyambut kedatanganku.

Kamipun berbincang panjang lebar, ttg perkuliahan, ttg hoby masing2, ttg rencana kerja, ttg budaya msg2, makanan kesukaan dll. Dia trnyata jg sdh pny pacar di Belanda yg jg msh kuliah, namanya Jeremy. Dia bahkan memperlihatkn foto2 mesra dg pacarnya padaku. Mereka rela berpisah selama 6 bulan, karena selama itulah program exchange Yenni berlangsung, tapi Yenni bercerita sebelum tengah malam dia selalu menelfon pacarnya setiap hari, yaa.. sekedar melepas rindu.

Yenni jg trmasuk cewe yg hoby olahraga, jadi dia berniat mengajakku untuk fitnes bareng secara rutin. Aq pun mengiyakan sja, walau sbenarnya agak males ikut begituan. Yenni mengaku senang sekali bs berteman denganku, karena dia msh baru disini dan blm bnyk teman kenalan yg bs diajak ngobrol.

Tak terasa jam sudah menunjukkan jam 11 mlm, aq pun berniat pamit pulang pada Yenni. Yang membuat aq terkejut, sebelum pulang Yenni memelukku erat sambil mengucapkan terimakasih sudah meluangkan waktu bermain ke rumahnya. Ketika berpelukan itu aq merasakan gundukan lembut dari payudaranya menyentuh dadaku dan rasanya nikmat sekali. Ukuran Bra-nya sekitar kurang lebih 36.

Maka dengan sedikit ragu2 tapi seneng aq balas pelukan hangatnya dan kuusap2 punggungnya. Walau kemaluanku sontak agak kaget tapi aq masih bisa mengendalikan diri.. Satu minggu kemudian ternyata bertepatan dg hari ulang tahun Yenni. Yenni memintaku untuk menemaninya pergi jalan-jalan seharian itu. Aq pun dengan senang hati mengiyakannya.

Kami berkeliling Singapur dlm satu hari. Sore mnjelang malam kami mampir di sebuah restoran untuk mncari makan malam kemudian aq mengantar Yenni pulang ke apartemennya. Yenni msh memintaku untuk menemaninya sebentar di rumahnya, meski sdh penat aq iyakan saja, krn tdk mau di hari ulang tahunnya dia kecewa. Mgkn krn saking sudah deketnya, aq seperti dianggap pengganti sementara cowonya.. hehehe.

Kami pun ngobrol lagi, panjang lebar kesana kemari, sampai akhirnya masuk juga masalah yg agak pribadi, yaitu ttg seks. Yenni bercerita ttg pengalaman first time-nya yang terpaksa dinikmati dg cowo yg sebenarnya bukan tipe idamannya. Kmd, sempat berganti pacar beberapa kali sampai akhirnya yg terakhir ini.

Karena dlm pikiranku, cewek bule biasanya lebih open-minded dan gak basa-basi, aq pun beranikan tanya ttg kehidupan seks Yenni dg cowonya. Aq tnya berapa kali dia ML dg cowonya dalam seminggu dan dimana dalam gaya apa saja mereka melakukannya.

Tanpa basa-basi dan malu2, Yenni menjawab pertanyaanku dg jelas. Dia biasa ML 2-3 kali seminggu dg cowonya, kadang dilakukan di rumah Yenni, kadang dilakukan di rumah cowonya dan dengan berbagai gaya. Dia juga mengaku setiap harinya harus minum pil (semacam obat anti kehamilan) setiap pagi untuk mencegah kehamilan karena seringnya ML dan ngecrot di dalem dengan cowonya.

Ketika kutanya, apa dia kuat berpisah selama 6 bln dengan cowonya tanpa ML sama sekali, dia hanya tersenyum malu-malu tak menjawab. Tak terasa kontolku pun mulai terangsang mndengar cerita2 sensual dari Yenni langsung, tapi aq berusaha sekuat tenaga untuk menutupi kalau aq sedang terangsang oleh ceritanya.

Tapi sekuat apapun aq tahan, tetap saja aq tergoda, sampai dalam hati aq membatin: “sungguh nikmatnya jika aq bisa menikmati tubuh Yenni malam ini”. Aq pun mencari-cari akal, agar aq bisa tidur di rumahnya malam ini. Di tengah2 pembicaraan, Yenni terlihat memijit2 dan menekuk2 lehernya seperti orang sedang sakit kepala atau capek karena perjalanan jauh. Maka terbesitlah ideku.. Ahaaa.. Cling*. Aq pun mengajukan tawaran untuk memijatnya, bagusnya dia malah mengiyakan dan menyambut baik tawaranku.

Tapi sebelum itu dia mau ganti pakaian trlebih dahulu. Sebagai gambaran apartemen Yenni tidak terlalu luas, hny bbrp meter persegi yg diisi oleh kamar mandi, tempat tidur, almari dan meja kursi untuk tamu yg sekaligus untuk tempat dia belajar. Aq bertanya pada Yenni apa aq harus keluar rumahnya dulu sementara dia ganti baju, dia mgatakan tidak usah sambil tersenyum aneh kepadaku. Aq berfikir; ah paling dia mau ganti baju di kamar mandi, ternyata tidak.

Dengan enteng dn santainya dia copot baju dan celananya tepat dihadapanku, bahkan tanpa memintaku untuk memalingkan muka, dia pun sadar mataku melotot hampir keluar melihat tubuh montok dan seksinya itu hanya memakai CD G-string hitam dan BH hitam. Aq hanya bisa menelan ludah melihatnya, karena belum berani berbuat yg lebih jauh, yaaahh itupun sudah pengalman luar biasa bagiku.

Setelah berganti celana training dan kaos yg juga ketat dia langsung merebahkan tubuhnya sambil tengkurap di tempat tidur, aq pun menghampirinya dan bertanya apa dia sudah siap untuk dipijit. Yenni pun hny memutar sedikit kepalanya dan mengatakan: Yes, please. Aq pun naik ke tempat tidur.

Posisiku awalnya di sebelah kiri tubuh Yenni sambil memijit2 tubuhnya dari kaki sampai kepala, di beberapa bagian tubuhnya aq agak nakal sedikit sambil memperlama pijitanku, terutama di bagian pantatnya. Anehnya, Yenni diam saja ketika aq terlihat lebih jelas meremas2 pantatnya dibanding memijitnya. Sepertinya lampu hijau pikirku.

Aq pun beranikan diri mengubah posisi dudukku. Aq mengangkani Yenni dan duduk tepat di antara pantat dan pinggulnya, tentu saja Yenni jg mengijinkannya. Aq pun teruskan memijit tubuh bagian atas Yenni dari punggung, lengan, tangan, dan leher juga kepala. Karena aq sudah sangat terangsang, kontolku pun langsung tegang dan keras begitu saja.

Aq mncoba berbuat nakal lebih jauh lagi, ketika aq memijit punggungnya, terkadang aq jg memijit bagian punggung agak ke samping dan itu bersentuhan dg payudara Yenni yg montok. Dg sedikit sentuhan dan pijitan dia diam saja, akhirnya kuberanikan meremas langsung payudaranya dari belakang..

Yenni hanya membalikkan badan sambil tertawa berkata: “what are you doing..??” tnpa rasa marah. Aq pun hny diam tersenyum dn melanjutkan gerilya tanganku di bagian2 tubuhnya. Beberapa menit kemudian aq meremas lagi payudaranya dg lembut dari belakang, Yenni si cewek bule pun hanya diam saja sambil sesekali menoleh kebelakang sambil tersenyum melihat tingkah nakalku.

Karena merasa mndapat lampu hijau, aq pun mulai bergerak lebih jauh. Kontol yg sudah menegang dan mengeras, aq gesek-gesekkan di sela-sela pantatnya yg semok. Karena kugesek perlahan dia tak ada respon, aq pun semakin menekan kontolku ke sela-sela pantatnya sambil tentu saja kedua tanganku masih meremas lembut kedua payudaranya.

Yennisi cewek bule pun pura-pura bertanya padaku benda apa yg menonjol keras yg sedang menggesek-gesek pantatnya, sambil tanpa menghentikan gerakanku, aq dekati wajahnya dn berbisik di telinganya sambil bertanya: “do you like it?”. Dan sungguhh gembiranya aq, krn dia menjawab sambil tersenyum: “Yess..”

Tanpa kusangka, dia langsung membalikkan badan dan berkata padaku: “I want you tonight, please..” Aq tanpa ragu langsung menyambar bibir sexynya tanpa berkata apa-apa, dia pun dengan ganas menyambut ciumanku, kedua lidah kami saling hisap. Ini pertama kalinya aq berciuman ganas dengan cewe, dan cewe itu adalah cewek bule.

Dia menarik tangan kiriku dan meletakkan di dada kanannya, aq tahu dia memintaku untuk meremasnya. Aq pun dengan sigap melaksanakan tugas yg diberikan sambil bibirku msh belum lepas berciuman dengannya. Kemudian dia pun bertanya apa boleh memegang kontolku, tnpa menjawab, aq langsung buka celana panjang dan CDku dan langsung kusodorkan padanya.

Yenni si cewek bule hny tertawa melihat tngkah gugupku, dan sadar bahwa ini pengalaman pertama sex-ku dengan wanita. Tapi dengan telaten dan sabar Yenni membimbingku, dia bahkan tnpa sungkan mengajariku teknik2 bercinta dan cara memanjakan wanita di atas ranjang.

Aq sudah tidak ingat kapan kami melepas pakaian satu persatu, sampai kami telanjang bulat. Yenni si cewek bule mengajarkanku teknik fore play untuk pemanasan sebelum bercinta, sampai acara INTI yaitu memasukkan kontolku ke dalam memeknya.

Pd awalnya aq berpikir memek Yenni psti sudah “dower” krn sudah sering dipakai, tpi setelah melihat sendiri ternyata tidak, memeknya kelihatan msh sempit dari luar, dan itu juga dibuktikan ketika kontolku mulai masuk ke memeknya mmg terasa sempit rasanya, seolah2 sesak kontolku dijepitnya. Mungkin krn Yenni jg rajin merawat memeknya ketika msh di Belanda. Pergumulan babak pertama kami pun selesai pukul 23.30.

Meskipun aq msh kecolongn ngecrot duluan beberapa kali dibandng Yenni yg sdh pengalaman, Yenni mengaku dirinya puas oleh genjotanku. Aq pun bertanya padanya, ‘apakah tidak apa-apa dia bercinta dg lelaki selain pacarnya?’. Dia hny mnjawab singkat: “it’s okay, don’t worry”!.

Kemudian dia langsung mengambil HP dan menghubungi pacarnya di Belanda. Aq hampir lupa, ini sudah mnjadi agenda rutinnya utk menelfon pacarnya di malam hari sebelum tidur. Aq masih hampir tidak percaya, setelah bercinta hebat denganku, dia terlihat biasa-biasa saja ketika berbicara dengan cowonya, seolah-olah tdk terjadi sesuatu.

Pacar Yenni si cewek bule, Jeremy, jg kenal denganku, krn sebelumnya Yenni banyak bercerita ttg aq kpd Jeremy. Tentu saja itu sebelum kami bercinta hebat malam ini. Yenni hanya mengatakn dia mnghabiskan waktunya jalan-jalan seharian dengnku dan dia benar2 “PUAS” hari ini. Entah dia puas karena sudah seharian jalan-jalan atau puas karena baru saja merenggut keperjakaanku.

Terdengar suara Jeremy tertawa bahagia dan mendoakan Yenni baik2 saja, tanpa Jeremy sadari bahwa baru saja ada lelaki lain yg meniduri pacarnya, dan Yenni dengan tenang menutupi itu semua, seolah tak ada yg terjadi malam itu antara aq dan Yenni si cewek bule .

Selesai menelfon, dia hanya tersenyum nakal denganku. Aq bertanya padanya, apa dia puas bercinta denganku, dia menjawab: “I like your Cock, Lukman! and iam satisfied”. Malam itu akhirnya aq tidak pulang, aq menghabiskan malam tidur bersama Yenni di apartemennya.

Semenjak saat itu, selama Yenni menempuh program exchange, akulah yg mjd pengganti Jeremy utk bercinta dengannya, dan itu semua hanya menjadi rahasia kami berdua. Kami hny terlihat seperti teman biasa saja di kampus, tapi di luar itu, ketika di apartemen Yenni atau di rumahku, kami sudah seperti pasangan kekasih. Kami melakukan ML minimal 3 kali seminggu, atau 2 kali jika bnyk tugas dan kegiatan lainnya. ML mnjd sarana refreshing bagi kami berdua.

Pernah jg suatu malam, ketika aq datang ke rumahnya, ada suara lelaki di dalam rumah Yenni si cewek bule . Aq tidak begitu kenal suaranya, tapi ketika masuk aq jadi tahu ternyata dia instruktur pelatih di tempat fitnes aq dan Yenni sering berolahraga. Rupanya dia sdh lama di rumah Yenni sebelum kedatanganku.

Malam itu memang aneh, karena tidak biasanya Yenni menolak aq datang pukul 8. Malam itu Yenni memintaku untuk datang pukul 10 saja, karena ada tamu. Aq pun jadi curiga, jika tamunya hanya instruktur dari tempat fitnes kami, kenapa aq harus menunggu dua jam sampai jam 10.. Jangan-jangan…

Setelah si tamu berpamitan, aq bertanya pada Yenni apa yg mereka berdua lakukan sebelum kedatanganku. Yenni pun mengaku, karena aq adalah org paling dekat dengannya dia tidak berani membohongiku. Yenni mengatakan bahwa maksd dia memintaku mengundur waktu kedatangan smpai pukul 10, karena sejak pukul 8 tadi dia ML dg si pelatih itu.

Aq kaget, ‘sialan aq dikadalin’, kataku dalam hati. Tapi dengan lembut Yenni mnjelaskan itu bukan kemauan pribadinya, tapi murni desakan dari si pelatih yg ternyata diam-diam juga mengagumi Yenni dan berhasrat jg padanya. Yenni si cewek bule pun merasa bersalah denganku, dan sebagai gantinya, dia “menservisku” satu malam penuh sampai menjelang pagi.

Dia sampai rela tidak menelfon pacarnya, bahkan mengabaikan telfon dari pacarnya yg berdering2 berkali-kali.

Sunday, January 15, 2017

Susi Pacar Rekan Kerja

Yuk Seks - Ini cerita nyata yang terjadi hari ini Dimana hari ini aku bersama teman-teman kerjaku akan pergi ke trawas untuk acara rapat tahunan, tapi berhubung dalam 3 hari terakhir harus lembur dan pulang malam sambil hujan-hujannan. Aku tidak bisa hadir untuk acara rapat tahun ini.

Akhirnya pagi ini aku bisa bangun dengan bebas sampai jam 10 pagi tadi. Dirumah cuma ada aku, istri dan anak-anakku sudah pulan kampung sejak H-1 natal kemarin. Rencananya siang ini aku mau menyusul pulang kampung, berhubung ada kejadian yang tak di sangka. Akhirnya jadwal untuk pulang kampung ke tunda sampai besok .

Jadi begini ceritanya. Seperti hari-hari biasa, bangun pagi aktifitas awal yang aku lakukan sebelum mandi adalah menyalakan komputer. Untuk melihat mailbox dan cek beranda dan untuk melihat cek update status teman-teman yang berangkat ke trawas untuk rapat tahunan yang jadwalnya berangkat jam 7 pagi. Mailbox cuma berisi spam. Langsung cek beranda eh ternyata teman-teman yang berangkat ke trawas juga pada belum update.

Selesai mandi kulihat ada pemberitahuan di jendela chat, kulihat ternyata Susi (nama samaran) pacar dari teman sekantorku.

“Apa sudah nyampe trawas mas, kok sudah online?”
“Aku nggak jadi ikut ke trawas”
“Owh.. pantesan mas Dani baru aja bbm katanya baru otw, kupikir mas Ben ikut, kok cepet banget perjalanan surabaya-trawasnya”
“Aku capek Sus, lagian males ikutan paling juga acaranya gitu gitu aja. Bosenin. btw kamu nggak di aja sama Dani?
“Emang bolaeh mas? –cerita sex selingkuh–
“Boleh banget Sus, yang lain juga banyak yang ngajak pasanganya”
“Kali aja mas Dani ngajak ceweknya yang lain mas”
“Hoo.. ceweknya Dani bayak to?
“Lah situ kan temennya, masa nggak tau sih?”
“Nggak tau aku, aku nggak terlalu deket sih sama si Dani

Lanjut chat nbobrol ini itu tentang Dani sampai aku lupa belum pakai baju.

“Gini pengenya jalan-jalan tapi mau kemana ya kalau sendirian”
“Lho.. Istri mas Ben kemana?
“Pulang kampung sejak natal kemarin"
“Ke mall aja mas Ben, tapi ajak Susi ya hehe..”
“Lan nanti Dani marah..”
“Ya nggak usah bilang-bilang ke Dani lah mas.. terus nanti mas Ben gimana, nggak di marahin istrinya?”
“Ya kalau bilang-bilang sih ya pasti di marahin..”
“Jadi gimana nih.. Susi boleh ikut ya…

Akhirnya kami sepakat untuk jalan berdua. Dengan motorku ku jemput Susi di tempat kost nya derah kampung kupang. Lalu kami berdua masuk ke sebuah mall. Lalu aku mentraktir Susi di resto cepat saji. Sambil ngobrol-ngobrol sana sini. Serasa kami sudah akrab lama. Padahal kami berdua hanya kenal di fb aja. Karena aku berteman dengan Dani Susi ngeadd. Bahkan banyak teman-teman kerjaku yang juga jadi temannya Susi.

Usai makan, Susi ngajak nonton. Karena ini hari sabtu dan pasti rame. apa lagi daftar yang tayang nggak ada film yang bagus, aku menolaknya. Akhirnya kami putuskan untuk pulang. Keluar dari parkiran terlihat cuaca yang gelap, gerimis pun turun saat kami hendak menuju tempat kost Susi. Kupikir dekat dan aku prediksi nggak bakalan deras, kami nggak pakai jas hujan. Eh ternyata prediksiku salah. Kurang beberapa belokkan aja masuk ke kawasan kost Susi, Hujanya turun semakin deras. Hingga sampai di tempat kost Susi kami berdua basah kuyup. Karena begitu derasnya hujan, aku putuskan untuk menunggu hujannya agak reda.

Aku di pinjami bajunya Dani yang ada di sana

“Rupanya si Dani sering kesini ya?”
“Ya kalau pas di sini sepi aja..”
“Lah ini juga sepi banget, pada kemana emang?
“Iya, pada liburan mas, tinggal Susi sama mbak yang tinggal di atas. Tapi mbaknya yang di atas pulangnya malem banget, malah kalau malam minggu gini biasanya nggak pulang”
“Kamu nggak takut kalau sendirian gini?”
“Kan dah ada mas Ben yang nemenin hehe.. sebentar ya mas Susi mau ganti baju dulu dan sekalian bikinin kopi buat mas Ben”
“Nggak usah repot-repot Sus.. sekalian aja sama makanannya” candaku

Selang berapa lama di tinggal Susi, aku duduk di teras sambil pencet-pencet hpku. Susi memanggilku untuk masuk

“Mas Ben, masuk dalam aja, di luar nanti kedinginan loh”
“Eh nggak papa to?
:Nggak papa mas” akupun masuk kedalam.

Ternyata kamar kost Susi cukup luas dan bersih meskipun cuma 1 ruangan dan 1 kamar mandi. Aku agak tercengang melihat Susi mengenakan hotpants dan kaos puith yang menurutku bagian lubang lehernya kebesaran sampai melorot di lengan sebelahnya.

Susi pun menyalakan TV, sambil kami ngobrol-ngobrol lagi.

“Berapa lama kamu pacaran sama Dani?”
“Hampir tiga bulan mas”
“Owh, baru ya..” aku meminum kopi buatan Susi sambil melirik paha mulus Susi.
“Kalu ngelirik-ngelirik ati-ati tumpah kopinya loh..” rupanya mata nakalku ketangkap basah oleh Susi

Akupun langsung bertanya tentang apakah hubungan mereka sampai mana. Susi menjelaskan kalau keadaan kost sepi Dani selalu datang kesitu dan mereka selalu bercinta, malah nggak jarang Dani sampai menginap disana. Saking asykinya ngobrol kami sampai nggak sadar jarak kami semakin dekat. Hingga paha kami bersentuhan.

Aku pun tak mau kehilangan kesempatan, perlahan aku mendekatkan wajahku ke wajahnya. Mulanya agak ragu karena takutnya Susi akan menolak, tapi ternyata Susi juga makin mendekatkan wajahnya, hingga bibir kami berdua saling bersentuhan. Saling mengecup.. lalu aku mengulum bibirnya. Susi pun refleks, dia nggak mau kalah. kecupannya hebat sampai gigit-gigit pelan bibirku. Sementara tanganku merayap ke paha mulusnya. Dan tangan satunya merangkul tubuh Susi kemudian menariknya hingga posisi Susi duduk di pangkuanku.

Dari paha tanganku terus merayap ke atas. Kali ini aku meremas-remas toketnya, sementara tangan kiriku merayap ke bawah meremas-remas pantatnya. Susi masih nggak mau melepas ciumanya di bibirku, kami berdua perang bibir perang lidah salin kecup sambil mendesis pelan. Desissanya itu loh… bikin nggak tahan.

Susi melepaskan bajuku hingga aku telanjang dada, nggak mau kalah aku juga melepas baju Susi. Lalu Susi mengajakku pindah ke tempat tidur. Susi merebahkan tubuhnya di tempat tidur sambil dibukanya pengait BH nya. Kini mulutku bergerilya di bagian dadanya, sambil puting susunya ku mainkan dengan lidahku. Mungkin karena kegelian sebentar-sebentar Susi mengankat kepalanya..

Ditariknya pahaku hingga posisi penisku tepat berada di atas lubang memeknya. Ku lepas celanaku, Susi pun melepas celananya. Sekarang posisi kami berdua sama-sama bugil. Susi menyuruhku rebahan. Dipegang penisku lalu di remas dan dikocok-kocoknya perlahan. Sungguh nikmat. Terus dikocoknya penisku sambil sebentar-sebentar menciumi perutku. Ciumannya bergeser ke bawah. Akhirnya sampailah giliran penisku di ciuminya. Kemudian di kulumnya, blowjob pun di mulai dengan hot nya, sambil di remas-remas kantong telurku.

“Nikmat luar biasa Sus.. nikmat.. ohh”

Kemudian Susi turun dari tempat tidur menuju lemarinya, ternyata dia mengambil kondom dan memasangnya di penisku. Dikocok-kocoknya lagi penisku sambil di dekatkanya penisku ke lubang memeknya. tempel dikit lalu di tarik-lepas… sementara tanganku dibiarkanya memainkan toketnya. meremas-remasnya dan ku pilin-pilin puting susunya. Di tempelkannya lagi penisku ke bibir memeknya.. hingga masuklah bagian ujun penispenisnya.. perlahan.. perlahan.. dan masuklah semua penisku ke lubang memeknya sambil di iringi rintihan kecil Susi. Lalu dirobohkan tubuhnya ke tubuhku. Aku sodokkan penisku. Susi makin merintih..

“Aaaagghhhhhhh mas Ben.. pelan mas.. pelaann” aku pelankan tempo sodokannya.

Eh sekarang malah Susi yang menggoyang makin liar. Sambil di jilat-jilat puting susuku. Geli-geli nikmat gitu.

Susi kini mengangkat dadanya dan berposisi duduk di di atasku. namun tetap dengan goyangannya yang liar. Lihay sekali. Saking menikmatinya desahan Susi semakin keras, untung aja di luar hujan sangat deras. Lagian juga nggak ada orang kan…

“Ayo Suss.. Goyang terus Sus.. nikmat Sus..” tak berapa lama Susi sepertinya lemes.

Ku angkat tubuh Susi lalu gantian Susi aku rebahkan. Selangkangannya ku angkat lalu ku sodokkan lagi penisku. Sodok keluar masuk keluar masuk.. dan tetap saja desahan Susi bikin aku semakin menaikkan tempo sodokkan. Ku turunkan wajahku hingga mulutku meraih toketnya. Kumainkan toketnya…

“Mas Ben… terus mas.. jangan berhenti.. ooogghhh… aaagghhhh” terus ku sodok keluar masuk penisku di lubang memeknya.

Sampai aku merasakan ada yang mau keluar dari dalam penisku.. kupindahkan mulutku ke mulutnya… kupeluk erat tubuhnya lalu Creett..creett.. creett.. sambil ku lumat mulutnya tanpa henti…

Emmmhh… mmm.. Suss..”

Tubuhku terbaring lemah di atas tubuh Susi.. kemudian Susi mengajakku ke kamar mandi untuk bersih-bersih bersama.. Tak lama kenudian hujan pun reda.. dan hari sudah menjelang malam.. akupun beranjak pulang ke rumah.

“Jangan kapok main ke kost Susi ya mas Ben..”
“Wah nggak bakalan kapok deh Sus..”

Tuesday, January 10, 2017

Terangsang Oleh Seorang Gadis Yang Biasa Alim & Malu Saat Disekolah

Yuk Seks - “Shit…, si botak udah ngasih tugas kelompok lagi, padahal baru aja selesai ulangan”
Di sekolahan emang ada guru biologi botak yang ngeselin banget, setiap abis ulangan pasti doi langsung ngasih tugas kelompok.


Alesannya sih, biar ngebantu nilai ulangan kalo nanti hasilnya jelek. Udah gitu, dapet kelompok bareng anak-anak yang males lagi. Tapi masih untung sih ada satu ceweknya yang pinter dan rajin.

Singkat cerita sekarang gw dengan amat sangat terpaksa ngerjain tuh tugas. Ngerjain tugasnya di rumah Yuni.

Dan bener firasat gw, anggota kelompok gw yang lain pada gak dateng. Dan sekarang nih tugas yang ngerjain cuma gw sama si Yuni. Kita berdua belajar kelompok di rumah Yuni yang pada waktu itu lagi sepi gila, dan ngerjainnya di kamar Yuni.

Yuni adalah salah satu cewek alim yang paling rajin dan pintar di sekolah. Wajahnya sih lumayan cantik, kulitnya putih bersih, dan bodynya kaya cewek-cewek SMA seumurannya

Yuni bukan termasuk cewek yang modis, tapi dia ngoleksi semua aksesoris cewek yang warnanya pink. Kamarnya pun rapih banget dan di penuhi dengan banyak aksesoris dan pernak-pernik yang serba pink. Di sandaran kasurnya tergantung banyak sabuk yang tentunya berwarna pink.

Tanpa banyak basa-basi lagi tugas biologi pun kita kerjain di laptopnya Yuni. Kebetulan tema tugasnya adalah tentang sistem reprodusi manusia.

Tidak seperti di sekolah, Yuni yang alim dan berpakaian tertutup, hari ini memakai celana pantai yang pendek dan longgar dan sebuah tanktop ‘you can see’ minim yang berwarna pink.

Pakaian yang di pakai Yuni sungguh membuat gw jadi suka salah tingkah dan membuat penis gw jadi suka tegang. Karena, setiap posisi kakinya suka di ubah-ubah, CD nya Yuni suka keliatan dari sela-sela celana Yuni yang longgar.

Belum lagi karena minimnya celana yang dipakai Yuni, pahanya Yuni yang putih dan jenjang ngebuat gw suka nelen ludah terus.

Udah gitu, kalo dia lagi ngetik sambil badannya agak membungkuk, belahan payudaranya suka keliatan. Payudara Yuni sudah terbentuk, warnanya putih mulus, dan sangat terlihat kenyal.

Selama ngerjain tugas, Yuni banyak ngajarin gw tentang sistem reproduksi. Dari mulai bentuk alat kelamin manusia sampai proses untuk membuat bayi. Akhirnya setelah 3 jam lebih, tugas kita selesai juga.

Karena merasa keringetan setelah ngerjain tugas, Yuni nyuruh gw ngoreksi lagi hasil tugasnya, dan selagi gw ngoreksi tugas, Yuni ingin nyegerin badan dengan mandi.

Denger kata-kata Yuni ingin mandi di tambah di depan gw banyak gambar tentang alat kelamin manuia, pikiran kotor gw pun timbul.

Setelah Yuni masuk ke kamar mandi, gw langsung buru-buru jalan ke depan pintu kamar mandi mencari lubang untuk mengintip Yuni mandi.

Dan sungguh beruntung, pintu bawah kamar mandi yang terbuat dari triplek bolong lebar banget, mungkin karena sudah rapuh kena air. Dan gw pun dengan semangat ngintip Yuni mulai dari dia buka baju.

It’s show time. Yang paling pertama di lakukan Yuni adalah ngebuka tanktop pinknya yang sexy itu, dan terlihat buah dadanya yang masih dibalut bra itu terlihat sangat menggoda.

Lalu Yuni membungkukkan badannya untuk melepas celana pantainya. Terlihat pantat yang masih di balut celana itu indah mengembang. Dan kini celana Yuni sudah terlepas.

Terlihat jelas pantat Yuni yang putih padat, dan kemaluannya yang masih tertupi oleh G-String yang sangat sexy. Dan juga terlihat bulu-bulu halus Kemaluan Yuni yang keluar dari sela-sela G-String mini nya.

Namun, kini G-String itu pun luluh di pelorotkan Yuni. Kemaluan Yuni terlihat agak menggembung kedepan, dan di tumbuhi oleh bulu-buluh halus yang tidak terlalu lebat yang membuat belahan vaginanya terlihat.

Kini tinggal bra nya yang masih melekat. Dengan lembut Yuni pun melepas branya, kontan saja setelah bra itu terlepas, payudara Yuni menyumbul keluar.

Payudara Yuni begitu indah, warnanya putih mulus dengan punting kecil yang berwarna pink. Saat Yuni bergerak menuju shower, payudaranya bergerak kenyal naik-turun beraturan.

Dan saat berhenti dari langkahnya, payudara Yuni naik-turun dengan cepat dan terlihat sangat kenyal.

Yuni mandi di pancuri shower yang mengalir indah menjelajahi seluruh lekuk tubuh Yuni.
Dan air shower yang dingin, membuat Yuni sesekali menggelinjang yang membuat seluruh tubuhnya bergetar juga termasuk payudaranya yang kenyal ikut bergetar.

Yuni menyabuni tubuhnya dengan perlahan dan dengan menyenandungkan lagu-lagu yang keluar dari bibir mungilnya.

Sesekali Yuni menyabuni vaginanya dengan lembut perlahan dan menggosokan tangannya dengan lembut di belahan vaginannya.

Lalu tangan Yuni merambat ke atas untuk menyabuni payudaranya. Yuni menyabuni payudaranya dengan mengusap kesuluruhannya dan sesekali meremasnya dan memainkan putingnya.

Sungguh pemandangan indah saat melihat Yuni mandi. Sebelum membersihkan badannya dari busa sabun, Yuni melakukan hal yang membuat penis gw semakin tegang dan memacu adrenalin gw.

Yuni memainkan payudaranya dengan mengusap-ngusapkan tangannya ke payudaranya. Dan bahkan ia menggesek-gesekan payudaranya ke tembok kamar mandi.

Setelah itu ia meremas-remas payudaranya dengan sangat nikmat, dan juga tak lupa ia memutar-mutar pentingnya dengan nakal. Dan Yuni mengakhiri permainannya dengan penuh nafsu.

Yaitu ia membelai-belai belahan kemaluannya, dan sesekali memasukkan jari kelingkingnya maju-mundur ke vaginanya dengan penuh irama.

Dan setelah itu ia membersihkan seluruh badannya yang mulus dari sisa-sisa busa sabun.

Tanpa gw sadarin, Yuni telah menyudahi mandinya dan ingin membuka pintu kamar mandinya.

Kontan gw dengan tergesa-gesa langsung kembali ke laptop agar tidak di curagai. Saat itu penis gw lagi sangat tegang dan keras, dan sepertinya seluruh darah dan adrenalin gw memuncak.

Sekarang gw jadi gak berani ngeliat Yuni. Gw takut kalo dia tau perbuatan gw tadi. Dan sekarang gw jedi bener-bener takut banget karena dia ada di depan gw dan lagi mandangin gw.

“Hei, kenapa gelisah sampe keringetan gitu? Wah.., lw tadi abis ngintipin gw mandi ya…?”

“Mampus gw ketauan. Aduhhh… gimana nih???” gusar gw dalam hati

“Eh enggak kok. Gw cuma bercanda. Kok lw jadi malah tambah gelisah gitu sih!”

“Tugas nya udah lw cek kan? Gw mau pake baju dulu nih, soal nya tadi gw lupa bawa baju ganti ke kamar mandi. Tapi awas lho, jangan di intip.” ucap Yuni sambil menggigil.

Waduh, gawat nih. Pikiran gw lagi bener-bener kacau banget. Yang ada di otak gw Cuma Yuni yang lagi mandi. Pikiran gw lagi kotor banget nih.

Apalagi, sekarang Yuni lagi di hadapan gw. Yuni sekarang bikin gw jadi horny banget. Badan nya yang habis mandi harum banget.

Dan juga sekarang Yuni cuma pake sehelai handuk yang ketat dan agak pendek. Belahan dada nya keliatan banget mengkilat basah. Udah gitu pahanya juga seksi banget. Gw udah gak tau lagi mau berbuat apa.

Saat Yuni sedang berbalik ingin memakai baju. Nggak tau kenapa gw teriak manggil namanya. Dan kontan aja Yuni langsung nengok dan berbalik.

Gw gak tau setan apa yang lagi mempengaruhi gw, gw berdiri dan buru-buru nyamperin Yuni. Pas sampe di depan Yuni, tanpa aba-aba lagi gw langsung ngedorong pundak Yuni sampe Yuni jatoh pas tepat di atas kasur nya. Dapet prilakuan kaya gitu, Yuni langsung pengen bangun.

Tapi sebelum Yuni sempet bangun, gw langung loncat ke arah kasur dan nibanin Yuni.

Gw langsung tindihin badannya Yuni dan mencium Yuni. Kerena di tindihin dan di cium sama gw, Yuni langsung berontak dengan sekuat tenaga dan mukul-mukulin gw.

Dan kerena Yuni nggak bisa diem, gw mutusin untuk ngiket kedua tangan Yuni di masing-masing ujung kasur nya dengan sabuk-sabuk kepunyaan Yuni.

Tanpa menunggu basa-basi lagi gw kembali mencium-cium Yuni. Tapi sekarang malah kaki Yuni yang berontak-berontak nendangin gw.

Merasa terus dapet perlawanan dari Yuni, gw pun ngiket kedua kaki Yuni di ujung masing-masing kasurnya. Alhasil, sekarang Yuni terbaring telentang lebar dengan kedua kaki dan tangan di ikat.

Setelah gw bisa nanganin Yuni, gw dengan paksa melumat habis-habisan mulut mugnil Yuni. Tapi Yuni malahan menutup rapat-rapat mulutnya. Karena kesal nggak mau buka mulut nya.

Gw remes-remes aja payudaranya sampe Yuni mengerit, trus langsung gw lumat bibirnya. Karena sedikit capek, gw istirahat sebentar sambil ngumpulin tenaga.

Setelah gw amatin, karena Yuni terus berontak, jadi ngebuat handuknya agak naik. Karena melihat paha mulus nya Yuni, gw tanpa sabar langsung ngeraba-raba pahanya Yuni.

Namun Yuni terus berontak dan semakin membuat handuknya ketarik keatas.

Karena gw merasa risih sama handuknya, akhirnya gw buka aja iketan handuknya yang cuma dililitin doang. Sungguh pemandangan yang sangat indah saat handuknya Yuni kebuka lebar.

Badan Yuni yang putih keliatan mulus banget tanpa di tutupin sehelai benangpun. Takjub akan payudara Yuni yang kenyal dan sudah mengembang. Gw langsung jilat-jilat sama gw isep-isep payudara sebelah kanannya.

Dan payudara sebelah kirinyanya gw remes-remes sampe Yuni ngejerit-jertit kesakitan. Kerena satu tangan gw gak ngapa-ngapain, akhirnya gw berhasil juga ngusap-ngusap vaginanya Yuni.

Saat belahan vaginanya gw belai-belai, terasa ada cairan yang keluar dari lubang vaginanya. Mungkin ini yang di sebut mani, yang waktu bikin tugas di jelasin sama Yuni.

Udah puas ngejilat sama ngeremes payudaranya Yuni dan sekaligus ngorek-ngorek vaginanya Yuni. Sekarang gw ikut bugil bareng Yuni. Abis telanjang bulet, gw sodorin penis gw ke mulut Yuni.

Gw pengen ngerasain penis gw di isep-isep sama cewek. Namun Yuni nggak mau ngebuka mulutnya. Karena nggak di kasih lubang atas, gw langsung mau nyoba ke lubang yang bawah.

Pas gw gesek-gesek sama belai-belai vaginanya Yuni pake penis gw. Vaginanya Yuni ngeluarin cairan lagi dan membuat Yuni jadi menggelinjang.

Sekarang kepala penis gw tepat di atas lubang vaginanya Yuni dan siap untuk di masukkin. Pertama-tama gw paksa masukkin, tapi gak bisa masuk-masuk juga, mungkin karena vaginanya Yuni yang masih kecil dan sempit.

Akhirnya gw coba buka dulu aja bibir vaginanya Yuni pake tangan gw, biar penis gw lebih gampang masuknya. Tapi setelah dicoba-coba, Cuma kepala penis gw aja yang masuk ke lubang vaginanya Yuni.

Pas penis gw masuk ke lubang vaginanya Yuni, vagina Yuni yang agak menggembunh keluar, jadi ikut ketarik masuk. Dan saat gw keluarin penis gw, vaginanya Yuni ikut ketarik ke atas, menjadi menggelembung lagi.

Sekarang gw pengen nyoba masukinnya dengan sekuat tenaga, tapi ternyata masih susah juga. Akhirnya sambil gw terus berusaha, gw coba ngeremes lagi payudara Yuni, biar Yuni berontak dan maju-mundurin pinggang nya, biar bisa ngebantu gw masukkin penis gw ke lubang vaginanya Yuni.

Dan ternyata Usaha gw sudah lumayan berhasil, sekarang hampir setengah batang penis gw sudah masuk di lubang vaginanya Yuni.

Karena baru setengah batang penis gw yang masuk, gw coba ngocok penis gw di lubang vaginanya Yuni biar lebih dalam lagi masuknya.

Setelah bebapa menit gw kocok batang penis gw di vaginanya Yuni, Yuni tiba-tiba menggelinjang dan kembali mengeluarkan cairan maninya.

Ternyata setelah cairan maninya keluar, penis gw lebih gampang masuk keluar di vaginanya Yuni. Beberapa menit kemudian penis gw sudah masuk semua ke vaginanya Yuni dan dapat terus mengocoknya dengan perlahan dan berirama.

Setelah penis gw leluasa masuk di vaginanya Yuni. Gw nyoba untuk mompa penis gw lebih cepet dan lebih keras di vaginanya Yuni.

Kurang lebih gw ngocok dengan hardcore di vagina Yuni selama setengah menit. Badan Yuni menggelinjang dengan hebat dan mengeluarkan cairan lebih banyak dan lebih kental.

Namun ada yang beda dengan cairan mani Yuni kali ini, warnanya lebih ke merah mudaan. Oh, ya ampun. Barusan itu adalah darah perawannya Yuni, dan gw baru aja ngerenggut kesucian Yuni.

Karena gw ngerasa sedikit iba, dan kayanya mani gw juga udah mau keluar. Gw cabut penis gw perlahan dan ngeluarin mani gw di atas vaginanya Yuni.

Pas gw bilang ke Yuni kalo sekarang dia udah gak perawan lagi. Yuni langsung lemes dan nangis. Sekarang gw jadi kasian sama Yuni, tapi gw juga masih pengen nikmatin lagi badannya Yuni. cerita seks,

Akhirnya gw sama Yuni bikin kesepakatan. Karena Yuni sekarang sudah nggak perawan, di mau nerusin sex oral kami. Tapi kali ini ia ingin menikmatinya dan ingin iketan kedua tangan dan kakinya di lepas.

Dan ternyata Yuni benar-benar memenuhi kesepakatan kami. Yuni menjadi sangat menikmati kegiatan sex ini, tanpa ada perlawanan.

Bahkan setelah beberapa jam, Yuni menjadi mahir membuatku merasakan nikmatnya dunia. Bahkan di akhir permainan sex kami, Yuni menjadi sangat liar dan tidak terkendali.

Terimakasih Yuni. Karena sudah mengajariku pelajaran biologi tentang sistem reproduksi manusia. Bahkan, aku juga dapat langsung mempraktekkannya.

Terlihat Begitu Segar Dan Masih Berwarna Pink Vagina Pacar Yang Aku Kagumi

Yuk Seks - Pagi itu, sinar matahari belum mampu mengusir embun putih yang menyelimuti sebuah villa mewah di kawasan Puncak Pass. Beberapa gerombol embun masih terlihat melayang-layang tertiup angin. Pucuk-pucuk pinus masih berwarna putih tertutupi embun pagi. Rumput di halaman villa masih basah.


Di dalam bathtub yang berisi air hangat, Adit dan Tika duduk berendam sambil berpelukan mesra. Gadis itu duduk di atas paha Adit. Telapak tangannya mengusap-usap menyabuni punggung guru matematikanya itu, dan ia pun merasakan tangan lelaki itu menyabuni punggungnya.

Pelukan mereka sangat erat hingga dada mereka saling menekan satu sama lain. Sesekali Tika menahan nafas ketika menggeliatkan badannya. Dadanya yang menggeliat menyebabkan puting buah dadanya mengalirkan birahi ke sekujur tubuhnya. Puting itu semakin mengeras setelah beberapa kali bergesekan dengan dada Adit yang licin dipenuhi buih-buih sabun.

Pangkal pahanya yang terendam air hangat terasa membakar birahi ketika batang kemaluan lelaki itu menyentuh vaginanya. Tika menggerak-gerakkan telapak tangannya dari punggung hingga ke leher Adit. Sambil menyabuni, ditariknya tengkuk lelaki itu.

“Tika sangat mencintai Adit,” bisiknya. Adit mengusap-usap bahu gadis itu dengan busa sabun yang berlimpah. Busa dan buih-buih berbentuk bola-bola kecil meleleh ke bagian atas dada dan punggung Tika. Lalu ditatapnya wajah yang cantik itu. Wajah yang terlihat semakin menarik karena buih-buih sabun memenuhi lehernya yang jenjang. Disibaknya rambut gadis itu ke belakang. Busa dan bola-bola kecil ikut menempel di rambut gadis itu, kemudian bola-bola itu meletus. Menawan. Sangat cantik dan mempesona, bisik hati Adit.

Mungkinkah aku jatuh cinta untuk yang kedua kalinya?, tanya Adit dalam hati. Jatuh cinta terhadap seorang murid yang masih belia dan nakal? Mengapa? Mengapa..? Apakah karena sensasi dan kemanjaan yang diciptakannya? Ah.., gumam Adit sambil menarik nafas panjang. Lalu dikecupnya anak rambut di kening gadis itu.

Ia tak mampu memikirkan pertanyaan-pertanyaan yang berkecamuk di benaknya. Tingkah laku Tika yang lembut dan kadang-kadang liar telah melumpuhkan nalarnya. Ia tak mampu berpikir ketika luapan birahi membakar tubuhnya.

“Adit juga sangat mencintai Tika. Sebelumnya tak pernah Adit rasakan nikmatnya terbakar birahi seperti saat ini..” ujar Adit.

Bola mata mereka saling menatap seolah ingin menjenguk isi hati masing-masing. Lalu Adit menarik tubuh gadis itu agar lebih erat menempel ke tubuhnya. Disabuninya punggung gadis itu dengan kedua telapak tangannya. Sambil mengusap-usapkan busa sabun, telapak tangannya terus menyusur hingga tenggelam ke dalam air. Diusap-usapnya bongkah pantat gadis itu.

Sejenak, ia menahan nafas ketika meremas bongkah pantat yang masih kenyal itu. Karena gadis itu duduk di atas pahanya, bongkah pantat itu terasa lebih kenyal daripada biasanya. Batang kemaluan Adit semakin keras ketika bersentuhan dengan vagina gadis itu. Ia dapat merasakan kelembutan bibir luar vagina gadis itu ketika bergesekan dengan bagian bawah batang kemaluannya.

Dan dengan usapan lembut, telapak tangannya terus menyusuri lipatan bongkah pantat yang kenyal itu. Ia dapat merasakan lubang dubur Tika di jari tengahnya. Diusap-usapnya beberapa kali hingga ujung jarinya merasakan kehalusan lipatan daging antara dubur dan vagina.

“Adit.., Adit nakal!” desah Tika sambil menggeliat mengangkat pinggulnya.

Walau tengkuknya basah, Tika merasa bulu roma di tengkuknya meremang akibat nikmat dan geli yang mengalir dari vaginanya. Ia menggeliatkan pinggulnya. Geliat itu menyebabkan telapak tangan Adit semakin bebas mengusap-usap. Membelai. Ia mengecup leher Adit berulang kali ketika merasakan ujung jari Adit  menyentuh bagian bawah bibir vaginanya.

Tak lama kemudian, telapak tangan itu semakin jauh menyusur hingga akhirnya ia merasakan lipatan bibir luar vaginanya diusap-usap. Tika berulang kali mengecup leher Adit. Kecupan panas dan liar sebagai ungkapan luapan birahi yang mendera tubuhnya. Sesekali lidahnya menjilat, sesekali menggigit dengan gemas. Ia dapat merasakan lendir birahi yang semakin banyak bermuara di vaginanya.

Karena vaginanya terendam dalam air, usapan-usapan di dinding dan bibir dalam vaginanya terasa menjadi kesat. Setiap kali mengusap, lendir di vaginanya langsung larut ke dalam air. Ujung jari itu menjadi terasa lebih kasar daripada biasanya.

Membakar birahi untuk mengalirkan kadar kenikmatan yang lebih tinggi daripada biasanya. Kenikmatannya hampir setara dengan liarnya lidah Adit yang menari-nari di antara lipatan bibir vaginanya ketika mencumbu vaginanya di balkon villa. Ia terpaksa menahan nafas untuk mengendalikan kenikmatan yang ia rasakan di sekujur tubuhnya.

“Aarrgghh.. Sstt.. Sstt..” rintihnya berulang kali.

Lalu ia bangkit dari pangkuan lelaki itu. Ia tak ingin mencapai orgasme hanya karena usapan-usapan jari yang terasa kesat di lubang vaginanya. Tapi ketika berdiri, kedua lututnya terasa goyah. Rasa nikmat di vaginanya telah membuat dirinya seolah sedang melayang-layang. Lututnya seolah kehilangan sendi.

Dengan cepat Adit pun bangkit berdiri. Tangannya segera membalikkan tubuh gadis itu. Ia tak ingin gadis belia yang dicintainya itu terjatuh. Disangganya punggung gadis itu dengan dadanya. Lalu dituangnya kembali cairan sabun ke telapak tangannya.

Dan diusap-usapkannya cairan sabun itu di perut gadis belia itu. Ketika menggerakkan telapak tangannya ke arah atas, busa sabun terdorong dan menggumpal di antara jari jempol dan telunjuknya. Dan ketika buih-buih itu terbentur pada lekukan bawah buah dada gadis itu, ia meremasnya dengan lembut.

Kedua buah dada yang kenyal itu terasa licin dan sangat halus. Telapak tangannya terus bergerak ke atas. Ia sengaja membuka jari jempol dan telunjuknya agar puting buah dada yang masih kecil itu terjepit di jarinya. Sejenak, puting yang terjepit itu diremas-remasnya dengan lembut. Puting kiri dan kanan diremasnya bersamaan. Dilepas. Diremas kembali. Lalu telapak tangannya mengusap semakin ke atas dan berhenti di leher jenjang gadis belia itu.

“Adit, aargh.., lama amat menyabuninya, aarrgghh..” rintih Tika sambil menggeliatkan pinggulnya.

Ia merasakan batang kemaluan Adit semakin keras dan besar. Hal itu dapat ia rasakan karena batang kemaluan itu semakin dalam terselip di antara lipatan bongkah pantatnya. Lalu ia mendongakkan kepala sambil menoleh ke belakang. Diangkatnya tangan kanannya untuk menarik leher lelaki itu, lalu diciumnya dengan mesra.

Lidahnya menjulur dan bergerak-gerak liar untuk memilin-milin lidah Adit. Tangannya kirinya meluncur ke bawah, lalu meremas biji kemaluan lelaki itu dengan gemas. Adit menggerakkan telapak kanannya ke arah pangkal paha Tika. Sesaat ia mengusap-usap bulu-bulu ikal di bagian atas vagina gadis itu.

Menikmati bulu-bulu yang masih pendek dan halus itu di ujung jari-jarinya. Lalu telapak tangannya meluncur ke bawah. Diusapnya vagina mungil itu berulang kali. Vagina yang baru kira-kira 7 jam yang lalu selaput perawannya dipasrahkan untuk dilewati oleh cendawan batang kemaluannya.

Jari tengahnya terselip di antara kedua bibir luar vagina itu. Diusapnya berulang kali. Telapak tangannya yang dipenuhi buih-buih sabun membuat bibir vagina dan pangkal paha itu menjadi sangat licin. Klitoris itu seolah bergerak menggeliat-geliat ketika ia mengusapkan telapak tangannya. Klitoris yang semakin keras dan licin karena lendir dan buih-buih sabun.

“Aarrgghh..!” rintih Tika ketika merasakan batang kemaluan lelaki itu semakin kuat menekan lipatan bongkah pantatnya.

Ia merasakan lendir birahinya membanjiri vaginanya. Lendir itu pasti bercampur dengan busa sabun, pikirnya. Lalu ia berjongkok agar vaginanya terendam ke dalam air. Dibersihkannya celah di antara bibir vaginanya dengan cara mengusap-usapkan dua buah jarinya.

Ketika menengadah, ia melihat batang kemaluan Adit telah berada persis di hadapannya. Batang kemaluan itu telah membengkak dan terlihat mengangguk-angguk. Ada setetes lendir menghiasi ujung batang kemaluan itu. Persis di bagian tengah cendawan yang berwarna kecokelat-cokelatan itu.

Indah sekali, gumamnya. Lalu ditatapnya warna kemerah-merahan di lekukan antara cendawan dan batang kemaluan itu. Bola matanya berbinar-binar mengamati lekukan yang indah itu. Setelah puas mengamati, diremasnya batang kemaluan itu dengan lembut. Lalu diarahkan ke mulutnya. Dikecupnya bagian ujung cendawan itu.

Terdengar bunyi ‘cep’ ketika ia melepaskan kecupannya. Setetes lendir yang menghiasi ujung cendawan itu berpindah ke bagian dalam celah kedua bibirnya. Sejenak, matanya terlihat setengah terpejam ketika ujung lidah dan kedua bibirnya mencicipi lendir itu.

Tubuh Adit bergetar menahan nikmat ketika ia melihat lidah dan bibir Tika bergerak-gerak mencicipi lendirnya. Dicicipinya dengan penuh perasaan! Erotis sekali! Batang kemaluannya menjadi semakin keras. Berdiri tegak! Ia meraih bahu gadis itu karena tak sanggup lagi mengendalikan tekanan darah yang memenuhi urat-urat di batang kemaluannya.

Setelah berdiri, Tika merasakan telapak tangan Adit mengangkat paha kirinya. Sambil mencium bibirnya, telapak tangan itu tetap menahan bagian belakang pahanya hingga akhirnya ia terpaksa melilitkan kakinya di pinggang lelaki itu. Ia masih berusaha mengatur keseimbangan tubuhnya ketika Adit menyelipkan cendawan kemaluannya ke celah di antara bibir vaginanya.

Karena tubuhnya masih belum seimbang, cendawan itu terlepas kembali. Adit agak menekuk kedua lututnya ketika berusaha menyelipkan kembali cendawan kemaluannya. Ia sudah sangat ingin merasakan kembali vagina yang sempit itu meremas batang kemaluannya. Nafasnya mendengus-dengus tak teratur. Dengan terburu-buru, ia mendorong pinggulnya.

“Argh, aarrgghh.., Adit!” rintih Tika.
“Masih sakit?” tanya Adit.
“Sakit dikit..” jawab Tika.

Adit menarik batang kemaluannya perlahan-lahan, kemudian mendorongnya kembali perlahan-lahan pula. Sambil mendorong, ia menatap vagina gadis itu. Pandangannya nanar seolah ada kabut yang menutupi bola matanya ketika ia melihat bibir luar vagina gadis itu ikut terdorong bersama batang kemaluannya. Ia masih menatap terpesona ketika perlahan-lahan menarik kembali batang kemaluannya. Bibir luar vagina itu merekah dan seolah sengaja memperlihatkan lipatan celah vagina yang berwarna pink!

“Masih sakit, Sayang?”
“Hmm!”
“Sakit?”
“Enaak.., Adit!”

Adit tersenyum. Dilumatnya bibir gadis itu sambil menghentakkan pinggulnya. Dengan cepat, batang kemaluannya menghunjam. Ia menghentikan hentakan pinggulnya dan berdiri kejang setelah merasakan mulut rahim gadis itu tersentuh oleh ujung cendawannya.

Lalu ditatapnya raut wajah murid yang dicintainya itu sekaligus dikaguminya! Selain cantik dan dan seksi, muridnya itu pun tak pernah bertanya atau membantah ketika ia menghunjamkan kemaluannya sambil berdiri. Murid yang patuh sekaligus mempunyai ide-ide liar yang sensasional dalam bercinta.

Mungkin muridku ini memang dikaruniai bakat bercinta, kata Adit dalam hati. Bakat untuk menaklukkan lelaki! Alangkah beruntungnya aku menjadi gurunya! Perlahan-lahan Adit menarik batang kemaluannya. Sebelah tangannya meremas bongkah pantat gadis itu dan yang sebelah lagi meremas dada.

“Aarrgghh..!” rintih Tika ketika merasakan batang kemaluan Adit kembali menghunjam vaginanya.

Ia terpaksa berjinjit karena batang kemaluan itu terasa seolah membelah vaginanya. Kedua tangannya dengan erat merangkul leher Adit. Ia ingin menggantung di leher lelaki itu. Lututnya terasa lemas menahan kenikmatan yang menjalari sekujur tubuhnya.

Panasnya birahi membuat pori-pori di sekujur tubuhnya menjadi terbuka. Butir-butir keringat mulai merembes dari pori-porinya, bercampur dengan busa sabun yang masih tersisa di beberapa bagian tubuhnya.

Semakin sering ujung cendawan kemaluan lelaki itu menyentuh mulut rahimnya, semakin banyak pula keringat merembes di sekujur tubuhnya. Hingga akhirnya keringat itu terlihat mengkristal di kulitnya! Nafas Tika beberapa kali terhenti ketika Adit menarik dan menghunjamkan batang kemaluannya.

Menarik dan menghunjam dengan cepat hingga terdengar ‘cepak-cepak’ yang merdu setiap kali pangkal pahanya berbenturan dengan pangkal paha Adit. Dan setiap kali mendengar suara ‘cepak’ itu, darahnya seolah terasa berdesir hingga ke ubun-ubun.

“Aarrgghh.., aarrgghh.., Adit!”
“Adit.., Tika pipiis..!”

Rintihan itu membuat Adit semakin cepat menghentak-hentakkan pinggulnya. Keringat bercucuran dari dahinya. Ia berusaha menahan nafas untuk mengendalikan tekanan air mani yang ingin menyemprot dari lubang batang kemaluannya. Tapi orgasme gadis belia yang sangat dicintainya itu ternyata membuat ia tak mampu lagi menahan tekanan air mani yang mengalir dari biji kemaluannya.

Vagina sempit itu berdenyut-denyut meremas batang kemaluannya. Menghisap air mani yang masih tertahan di batang kemaluannya. Membuat ia tak berdaya untuk mengendalikan desakan air mani yang menyemprot dari lubang batang kemaluannya.

“Aarrgghh..! Aarrgghh..! Tika, aarrgghh..!” raung Adit sambil menghujamkan batang kemaluannya sedalam-dalamnya.
“Adit.., sstt, sstt..” desis Tika berulangkali ketika merasakan air mani lelaki yang sangat dicintainya itu ‘menembak’ mulut rahimnya.

‘Tembakan’ yang pertama terasa panas dan menggetarkan hingga membuat tubuhnya berdiri kejang dan punggungnya melengkung ke belakang. ‘Tembakan’ kedua dan ketiga membuat ia semakin berjinjit setengah bergantung di leher Adit.

“Aarrgghh.., Tika! Argh.., enaknya!” rintih Adit di telinga murid yang sangat disayanginya itu.
“Adit.., sstt.., sstt..!” desis Tika pula berulangkali sesaat setelah lepas dari puncak orgasmenya!

Kedua telapak tangan Adit memangku bongkah pantat Tika. Telapak tangannya masih dapat merasakan kedutan-kedutan di bongkah pantat itu ketika gadis itu mencapai puncak orgasmenya. Dan dengan tenaga yang masih tersisa di tubuhnya, di tarik bongkah pantat yang kenyal itu agar mereka tak terjatuh.

Ia tak ingin gadis itu terjatuh karena ia masih ingin batang kemaluannya tetap terbenam dalam kelembutan vagina yang sempit itu. Vagina yang sangat dikaguminya, muda, segar, dan masih berwarna pink!

“Puas, Sayang?” bisik Adit sambil mengusap-usap punggung Tika.
“Puas banget!”
“Adit sangat menyayangi Tika.”
“Tika juga sangat sayang pada Adit,” kata Tika sambil mencium bibir Adit.

Mereka masih terus berciuman dengan mesra hingga batang kemaluan Adit mengkerut dan terlepas dari vagina Tika.

Ngentot Adik Temanku Yang Masih Perawan Di Kamar Asrama

Yuk Seks - Ini diawali pada saat aku bertugas di Banda Aceh, karena pada hari itu libur sekolah juga ada salah satu temanku di asrama bernama herman anak Jeunip Aceh Besar yang membawa adiknya ke asrama yang mau liburan Kekota Banda Aceh.






















Dina nama adiknya, kami sering bercanda bareng saat ngumpul2 sama anak2. kadang-kadang ketangkap basah saat dia ngelirik aku saat2 tertentu. Itu terjadi sering kali saat kita berkumpul, kadang dalam hatiku berfikir wah nikmatnya perawanmu Dina bila aku rasakan dikamar besamamu.

Sore itu aku berkesempatan ngobrol dengannya, yahh rada susah juga ngobrol dengan anak SMU sedangkan aku orang luar yang terkadang tidak mengerti bahasa daerah aceh tapi ya sudah asal ku bisa melihat Dina dari dekat… maksudku adalah, aku ingin mengingat wajah dan keindahan tubuhnya sehingga malam nanti aku hanya bisa memimpikan Dina.

Tapi ternyata gayung bersambut, Dina sangat antusias dengan obrolan basi yg aku suguhkan shg aku pun segera berniat utk melakukan kontak fisik dengannya. Aku mulai dengan mencubit lengannya dan ngelitikin pinggangnya. Wahh…. semakin ku sentuh kulitnya, semakin keras pula otongku jadinya…. Rasanya ingin sekali kontolku diemut oleh Dina… tapi sudahlah ku tahan dulu…. orang sabar banyak rejeki kata orang2…..

Setelah puas meng-grepe2 Dina lalu kita pun bubar, dia kembali ke kamar temanku itu bersama kakaknya sementara aku pun kembali ke kamarku. Ahhhh… mau dinas rada males sementara si herman sendiri masih jalan2 di kota banda aceh, maklumlah hari ini hari jumat… besok sajalah pikirku.

Lalu aku pun menyalakan laptopku dan segera bermain-main dengan Photoshop…. iseng saja aku meng-edit foto2 aku dan anak2 kost…. walaupun kita laki2 tulen dan suka berkunjung ke panti pijat plus plus, tapi aku dan anak2 memang suka foto2.. no nude loh tapinya.

Tanpa terasa malam telah tiba dan ketika aku lagi asik2nya meng-edit foto anak2, tiba2 ku dengar pintu kamarku ada yg mengetuk… lalu ada yg manggil, “mas… lagi di kamar ga?” terdengar suara lembut bertanya…. “wah, siapa nih yg nyariin..” pikirku.

Kubuka pintu dan berdiri Dina didepan kamarku, dia mengenakan celana pendek ketat dgn tanktop tanpa bh. terlihat sembulan payudaranya yg tidak begitu besar (maklum masih smu), dan kulihat betapa mulus kulit putihnya, lehernya dan punggungnya…”masuk masuk…” kataku dengan cepat…. pikiranku langsung mesum,

“wah kesempatan nih” kataku dalam hati. “lagi ngapain mas, kok ngga jalan2 sama anak2 yg lain?” Dina bertanya. “ahh ngga, lagi males aja keluar asrama… aku lagi isengin foto anak2, mau lihat?” kataku. “liat dong mas” katanya begitu antusias.

Aku pun segera duduk di depan laptopku, dan menunjukkan hasil foto anak2 yg sudah ku isengin.. dia pun tertawa melihat foto2 hasil keisenganku itu. lalu ku suruh dia duduk jadi biar aku saja yg berdiri (aku cuma punya 1 kursi di kamarku). tanpa kuduga Dina malah berkata, “aku dipangku mas aja deh, biar sama2 bisa duduk.”

“ok boleh juga,” kataku semangat. Ketika pantatnya duduk di pahaku.. ahhhhhh enak sekali rasanya… burungku segera mengeras, dan diapun merasakan itu walaupun dia tidak bilang apa2…. ” ‘dek bangun sebentar deh” kataku (maklum posisi burungku yg rada kejepit) lalu ku betulkan posisi burungku yg sudah menggeliat itu, lalu dia pun ku pangku lagi.

Sekarang pas sekali posisi burungku berada di belahan pantatnya dia. Dari belakang dia ku ajari berbagai trik photoshop. setiap kali ku berbicara, aku bisikkan trik2nya ke kupingnya dia sehingga aku bisa mencium bau wangi badannya…

Dan setelah beberapa menit, kuberanikan diri utk memeluk dirinya dari belakang, dan melihat Dina yg tidak menolak, aku lalu memberanikan diri utk merayunya…. ” kamu kok wangi sekali ‘dik?” kataku sambil mencium leher dan pipinya. Dia hanya tersenyum malu dan tidak menjawab. Lalu ketika dia menengok ke arah ku, aku pun dengan segera melumat bibirnya yg mungil dan berwarna pink itu…

ohhh nikmat sekali bibir Dina ini. begitu lembut dan begitu mungil….. sambil mencium bibirnya, tanganku segera meremas-remas payudaranya yg baru mulai tumbuh itu…. kurasakan burungku sudah keras sekali, dan dengan segera tubuh Dina segera ku goyang2kan maju dan mundur shg aku bisa merasakan gesekan nikmat di burungku ini….

setelah itu ku buka tanktop, kulihat betapa ranum badan Dina ini… kulit putihnya smakin membuat nafsuku menggila… lalu kubuka celana pendek ketatnya itu dan kulihat vaginanya yg berwarna pink tanpa ditumbuhi sehelai rambut pun…. wahhhhhhhhhhhhhhh………..

Setelah kuciumi seluruh badannya, aku pun langsung menciumi lubang kenikmatan itu dan kulihat Dina menutup mata dan menggeliat keenakan… “enak dik?” tanyaku. “enak banget mas.” sahutnya singkat. Setelah menciumi vaginanya, aku pun segera mengambil posisi..

ku tindih badannya dan kulumat kembali bibirnya sementara tangan kananku memegang burungku yg sudah berada di depan vaginanya. Sambil terus kucium, kumasukkan burungku perlahan-lahan…. walaupun V-nya sudah basah, namun palkon ku yg rada besar ini mengalami kesulitan utk masuk ke dalam…. kupaksa sedikit, lalu…

“awwww… sakit mas…” katanya sembari meringis kesakitan…. “iya gapapa, sakit sedikit sekarang tapi nanti enak kok dik” kataku sembari terus kusodok ke dalam vaginanya dan ku goyang maju mundur….. ohhhhhh enak sekali vaginanya Dina ini… begitu ketat dan hangat, belum pernah kurasakan vagina seperti ini sebelumnya….

akhirnya burungku bisa masuk seluruhnya kedalam vaginanya dan Dina juga tidak lagi berkata sakit. sambil kutindih dan kupeluk tubuhnya, kucium bibirnya dan terus ku gerakkan burungku keluar masuk vaginanya…… rada2 susah bagi burungku utk gerak maju mundur karena vagina Dina ini masih ketat sekali rasanya, dan nikmatnya bener2 tidak ketulungan….

Entah Dina klimaks atau tidak, tapi yg jelas aku sudah tidak tahan ingin ngecrot yg sebanyak-banyaknya karena tidak terasa sudah 15 menit lebih kami bercinta… kulihat ke arah vaginanya, dan kulihat ada sedikit darah di burungku dan di sprei kasur… “pasti darah keperawanannya” pikirku. “dik, mau udahan apa terus?” tanyaku. “terserah mas aja deh….” katanya…. ya sudah, aku memutuskan utk ngecrot saja sebentar lagi.

Aku pun mempercepat gerakan maju mundurku sehingga aku bisa ngecrot…. “dik, kamu udah pernah mens belum?” tanyaku. “udah mas.” jawabnya sambil kembali menutup mata dan menggigit bibirku lagi… “wah, bisa hamil nih kalo di keluarin di dalem” pikirku.

Maksudku utk mengambil kondom sebelum aku ngecrot ternyata tidak kesampean sebab tiba2 … CROOOOTTTT……. CROTTT CROTTTT…….. ahhhhhhhh……. CROT CROT….. spermaku menyembur dengan ganasnya di dalam vagina Dina… kulihat ada kenikmatan diwajah Dina dan kurasakan hangatnya vagina Dina setelah kusembur dgn spermaku….. “enak dik?” tanyaku.

“enak bgt mas…” katanya sembari tersenyum malu. Lalu kupeluk tubuhnya dgn erat dan kucium bibirnya kembali. Lelah sekali rasanya dan bbrp menit setelah klimaks, kami berdua masih berpelukan ditempat tidur….. uuhhhh….. lemas sekali, belum pernah aku bercinta sampai selemas ini sebelumnya.

sepintas ada kecemasan dlm pikiranku, “wah bagaimana kalo nanti Dina hamil nih?” tanyaku dalam hati….. namun kecemasan itu tidak berlangsung lama karena Dina menciumku dengan lembut dan perasaan enak, puas, dan nafsu yg terpuaskan semuanya tercampur jadi satu dalam ciuman itu.

“dik, jangan bilang sama herman ya…. mas bisa dimarahin nanti.” pintaku. “iya mas, aku ngga bilang sama siapa2.” katanya dgn cepat. setelah beberapa menit, kucabut burungku yg masih berada dalam vaginanya, lalu aku berdiri di samping tempat tidur, sementara Dina masih dalam posisi berbaring, lalu ku dekatkan burungku ke mulutnya…. dia terlihat bingung, “oh iya aku lupa, Dina masih SMU” kataku dalam hati….

“dik, emutin burung mas yah, mau kan? enak kok rasanya tapi jangan digigit yah!” pintaku. tanpa banyak protes, dia pun langsung mengulum burungku dengan lahapnya. Setelah beberapa menit, “udah dik.. udah cukup.” kataku. setelah kulihat jam, aku baru menyadari bahwa sebentar lagi herman balik ke asrama. harus cepet2 pake baju nih, kalo ketauan bisa gawat….

Kami pun segera mengenakan baju masing2 dan lalu berpelukan sambil nonton tv. tidak lama setelah itu terdengar suara2 brisik herman yg sudah kembali dari jalan2…. “Nyet, gw bawain nasi goreng nih…. blm makan kan lo?” herman berkata dari teras asrama kami…

aku dan Dina pun segera bangun dan keluar kamar sambil menyambut herman yg baru balik jalan2…. tidak ada kecurigaan dari mereka yg melihat kami berdua keluar dari kamar dengan wajah sedikit lelah… “yahh untunglah,ternyata semua berjalan lancar sesuai dengan rencana…. ” kataku dalam hati sambil tersenyum puas.

dan kulihat Dina melirikku sambil tersenyum simpul seperti biasa.

Saturday, January 7, 2017

Karena Nafsu Yang Memuncak Ku Berikan Keperawananku

Yuk Seks - “Aduhhhhhhh….Sakit Mas…pelan-pelan masukkinnya …” Aku pura-pura merintih kesakitan saat suamiku melakukan penetrasi pertama kalinya di malam pengantin kami.
“Akhhhhhhhh ….Sakit sekali Mas….addduuhhhhh …” Kembali aku pura-pura menjerit kesakitan ketika penis suamiku sudah setengah jalan sambil tanganku mencakar punggungnya.

Akhirnya aku bisa merasa lega setelah aku merasakan adanya rembesan cairan yang keluar dari liang senggamaku. Supaya kesannya liang senggamaku masih sempit seperti anggapan laki-laki kebanyakan tentang perawan, aku menahan kontraksikan otot-otot vaginaku selama mungkin. Aku tidak mau memakai jamu-jamuan untuk bikit “rapet” vagina karena akan membuatku kesakitan beneran saat penetrasi.

Untunglah semuanya akhirnya berjalan lancar, suamiku bisa menunaikan tugas pertamanya dengan baik walaupun aku tidak bisa mendapat orgasme yang karena mungkin aku terlalu berkonsentasi pada akting perawanku. Tapi yang paling penting dia tidak curiga aku sudah tidak perawan lagi karena selain aku berpura-pura belum pernah bersetubuh tapi juga ada “bukti nyata” berupa darah keperaanan yang berceceran di seprei.

Aku memang sudah tidak perawan lagi waktu menikah, keperawananku sudah diambil bossku dari kantor tempat aku bekerja saat kami berdinas di luar kota kurang lebih setahun sebelumnya. Beliaulah yang mengatur strategi buatku supaya aku bisa melewati malam pertamaku dengan “mulus” sehingga ketidak perawananku tidak mengganggu awal rumah tangga baruku.

Dari beberapa opsi yang beliau ajukan supaya aku terlihat perawan lagi di malam pertama, aku mengambil opsi synthetic hymen yang lebih praktis dibandingkan operasi plastik selaput dara. Aku minta untuk dibelikan synthetic hymen sebanyak yang memungkinkan supaya aku bisa berlatih dulu sampai fasih supaya calon suamiku yang sangat pecemburu tidak curiga. Inti latihannya adalah memasang synthetic hymen dengan tepat dan tidak mencurigakan karena kesempatannya hanya satu kali saja. Kemudian belajar pura-pura merintih kesakitan saat (calon) suamiku melakukan penetrasi pertama, baik awal kepala penis masuk maupun saat “selaput dara” mulai robek. Terakhir adalah belajar mengkotraksikan otot-otot vagina untuk memberi kesan liang senggamaku masih sempit.

Tentu saja aku meminta bantuan bossku itu untuk “memerawani” aku lagi berkali-kali dengan menggunakan synthetic hymen tersebut sampai aku benar-benar percaya diri untuk melakukannya sendiri. Bossku memasang kamera yang merekam setiap adegan latihan tersebut supaya bisa kami bahas sesudahnya. Setiap latihan “malam pertama” ini dilakukan dengan lengkap, mulai dari melakukan fore play sampai bossku ejakulasi.

Aku harus melatih menjaga reaksiku seperti benar-benar baru pertama kali bersetubuh, bukan sebagai wanita yang sudah sangat berpengalaman dalam berhubungan badan. Untungnya aku dan suamiku sering melakukan petting waktu pacaran, sehingga aku tidak perlu belajar berpura-pura malu telanjang dihadapan dia.
Akhirnya aku merasa benar-benar lancar melakukannya setelah 7 kali latihan ditambah satu kali “gladi resik” yang semuanya kami lakukan dalam 2 minggu sebelum hari perkawinanku.

Namaku adalah Erna, saat cerita ini terjadi umurku sudah 32 tahun, masih single dan masih perawan tapi rencananya tahun depan aku mau menikah dengan tunanganku yang sudah kupacari lebih dari enam tahun. Walaupun masih perawan, pengalamanku tentang seks sudah tidak awam lagi karena dua tahun terakhir ini aku dan tunanganku cukup aktif melakukan petting hampir pada tiap kesempatan untuk bercumbu. Kami biasa melakukannya di tempat kos tunanganku setelah aku dijemputnya dari kantor.

Sebenarnya cukup risih juga melakukannya di sana karena teman-teman kosnya melihatku seperti perempuan murahan setiap kami melewati mereka. Tapi aku tidak punya pilihan tempat untuk melakukannya karena aku benar-benar seperti sudah ketagihan, sehingga sering kali aku duluan yang memintanya.

Kata orang nafsu seksku sangat besar karena aku memiliki payudara yang besar dan bulat walaupun demikian tetap proporsional terhadap ukuran tubuhku yang sedang-sedang saja. Besarnya payudaraku juga didukung oleh dagingnya yang padat dan kenyal sehingga membuat dadaku seperti selalu membusung dan menantang yang membuat setiap laki-laki ingin meliriknya.
Meskipun kami sudah melakukan ratusan kali petting, tapi aku tetap bisa mencegah dan menolak tunanganku melakukan penetrasi.

Aku tidak punya kepercayaan penuh bahwa dia akan menikahiku kalau aku sudah menyerahkan keperawananku padanya. Selama ini dia sudah beberapa kali mengundurkan rencana perkawinan kami dengan berbagai alasan sehingga membuat hubungan kami juga sering putus nyambung. Alasannya yang paling sering digunakan adalah karena aku masih bekerja dan terikat kontrak kerja dengan perusahaanku. Dia selalu bilang bahwa dia ingin aku menjadi ibu rumah tangga saja karena dia sanggup mencari nafkah buatku walaupun sampai sekarang belum benar-benar bisa dibuktikan.

Aku bekerja di sebuah perusahaan teknologi IT dan Telekomunikasi di Bandung sebagai staf bidang marketing untuk membantu direktur utama. Pak Joni adalah atasan langsungku yang selain sebagai direktur utama juga sekaligus merupakan salah satu pemilik perusahaan. Beliau seorang laki-laki berbadan tinggi besar (tinggi sekitar 180an cm dan berat badannya lebih dari 100Kg), berumur 44 – 45 tahun. Berpenampilan cukup gagah dengan kumis dan janggut tebal yang sudah dihiasi uban yang justru menambah wibawanya. Satu hal yang sering jadi bahan obrolan staf-staf wanita di kantor tentang bossku ini adalah bulu tangan dan kakinya yang lebat yang membuatnya terlihat sangat seksi buat kami kaum hawa.

Sebagai stafnya pak Joni tentu saja kami sering bertemu, baik dalam rapat-rapat marketing maupun saat aku menghadap beliau untuk menerima atau melaporkan tugas-tugasku. Salah satu kebiasaan pak Joni yang sering membuatku risih adalah beliau tidak segan-segan memandang ke arah dadaku dengan pandangan kagum dan seolah-olah ingin melihat ke dalamnya. Beliau juga suka melihat ke arah selangkanganku saat aku memakai celana panjang ke kantor.

Daging di sekitar vaginaku memang sangat tebal dan gemuk sehingga kalau memakai celana panjang yang agak ketat selangkanganku terlihat menonjol seperti halnya tonjolan penis pada celana laki-laki. Tapi untuk hal-hal di luar itu beliau sangat santun, sopan dan selalu bersikap gentle terhadap staf-stafnya, bahkan sama sekali tidak pernah menepuk atau memegang tubuh staf wanitanya.

Seperti halnya beberapa staf wanita lainnya, diam-diam aku sering mengagumi beliau dan mengidolakannya sebagai pria idaman yang ingin kami jadikan sebagai kriteria suami atau yang ingin suaminya seperti beliau. Kadang-kadang beberapa staf yang sudah menikah suka bergunjing membayangkan bagaimana ‘pelayanan’ pak Joni di ranjang yang mereka anggap selain ‘hebat’ juga akan segentle sifatnya. Mereka suka membandingkan dengan suami mereka rata-rata hanya main tabrak lari saja saat berhubungan intim.

Di kantor memang beredar gossip bahwa ada 2 – 3 orang karyawan wanita mulai dari level staf biasa sampai manajer yang tidur dengan beliau secara teratur. Mereka ada yang statusnya masih single maupun yang sudah menikah saat diajak tidur oleh beliau. Menurut gossip juga, staf wanita yang dipilih akan ditidurinya adalah dengan membawanya dalam perjalanan dinas hanya berdua dengan beliau. Sebagai staf yang masih single tentu saja aku hanya jadi pendengar, tetapi aku menjadi suka mengkhayalkan perbandingan antara melakukan petting dengan tunanganku dan kalau seandainya melakukan petting dengan pak Joni saat diajak dinas bersamanya. “Cerita Mesum Training Management Di Ranjang”

Dalam beberapa hari ini aku mendapat tugas mengikuti short course dan workshop di sebuah institut manajemen di Jakarta Selatan yang berlangsung seminggu penuh. Aku juga tahu bahwa pada saat yang sama pak Joni sedang ada di Jakarta untuk beberapa urusan yang memakan waktu sekitar 2 – 3 hari. Biasanya beliau menginap di hotel bintang 5 di bilangan Mega Kuningan tentu saja tidak sama dengan hotelku menginap yang berada di bilangan Jakarta Selatan.

Tapi terjadi peristiwa yang tidak disangka-sangka yaitu pada akhir short course hari pertamaku bossku muncul dan mengajakku jalan-jalan dan menemaninya makan malam. Institut tempat short courseku memang merupakan sekolah beliau mengambil S2 dan beliau biasa mampir ke sini.
Aku sih senang-senang saja, walaupun rada deg-degan juga karena aku akan jalan hanya berdua dengan pria yang aku kagumi dan untuk pertama kalinya bukan untuk urusan pekerjaan.

Pak Joni juga sedikit berbeda dari biasanya karena sekarang beliau kadang-kadang memegang tanganku pada saat yang memang diperlukan, seperti menyebrang jalan atau menerabas kerumunan orang. Tapi lama kelamaan aku menjadi merasa nyaman dengan hal tersebut sehingga sering dengan sengaja aku tidak melepaskan tangannya lagi walaupun sebenarnya sudah tidak perlu lagi. Jadilah kami berjalan-jalan sambil bergandengan tangan, kadang-kadang malah aku menggelendot agak manja seperti yang sedang pacaran.

Malamnya aku dikembalikan ke hotelku tanpa ada kejadian istimewa apapun dan tanpa ada janji dari beliau untuk bertemu lagi esok harinya. Aku sempat berpikir apakah aku bukan teman kencan yang menyenangkan buat beliau sehingga hari ini terlewat begitu saja tapi mungkin saja memang beliau hanya sedang butuh teman jalan-jalan.

Hari kedua atau hari Selasa beliau kembali beliau muncul menjemputku, kali ini selain makan malam beliau juga ingin ditemani menonton di bioskop. Pada ‘kencan’ di hari ke dua ini, aku sudah tidak ragu-ragu lagi untuk berinisiatif memegang tangan beliau duluan. Beliaupun ‘mulai berani’ merangkul pundakku saat berjalan atau memeluk pinggangku dari belakang dengan kedua tangannya ketika antri tiket bioskop.

Walaupun hal itu membuatku jadi merinding dan panas dingin, tetapi aku sangat suka sekali diperlakukan seperti itu oleh beliau. Sebagai pamungkas di malam itu, saat beliau mengantarkanku kembali ke hotel beliau mencium pipiku serta berjanji akan menjemputku kembali esoknya. Aku pun membalasnya dengan kecupan sekilas pada bibirnya sebagai tanda aku sudah menerima beliau lebih dari sekedar teman biasa ataupun sebagai bossku.

Malam itu aku pikiranku melayang ke mana-mana dan kalau gossip itu benar artinya aku sedang dipilih sebagai “salah satu wanitanya”. Perasaanku campur aduk, tetapi anehnya aku merasa sangat senang bahkan bahagia menjadi wanita pilihan beliau. Bahkan aku sudah berandai-andai bagaimana cara memulai percakapan yang akan dipakai beliau untuk mengajakku bercumbu.

Hari Rabu aku sudah siap menunggunya dengan mengenakan rok yang rapi seperti yang biasa aku pakai kalau aku mau berkencan dengan tunanganku. Pak Joni kali ini mengajakku makan malam di tempat yang romantis di restoran yang letaknya di lantai paling atas salah satu gedung tinggi di Jakarta. Setelah dari sana, beliau mengajakku ke daerah utara Jakarta untuk menikmati pemandangan pantai di malam hari dan untuk pertama kalinya kami berciuman di dalam mobil.

Pak Joni sangat pandai dalam berciuman sehingga membuatku sangat terhanyut sampai aku sempat berharap beliau melanjutkannya dengan petting saat itu juga di mobil. Tapi beliau benar-benar hanya menciumi bibir dan memelukku saja, bahkan meraba-raba tubuhku pun tidak beliau lakukan. Kami kembali berciuman di area parker hotel tempat menginapku dan aku mengira beliau akan ikut ke kamarku, tapi kembali tebakanku meleset

Malam itu tidurku sangat gelisah karena gairah birahiku yang sudah dibangkitkan oleh beliau tidak bisa tersalurkan seperti biasanya. Padahal gairah yang aku alami sekarang jauh lebih besar dari gairah yang aku rasakan kalau sedang bercumbu bersama tunanganku karena merupakan akumulasi dari malam sebelumnya. Tapi aku juga agak bersyukur pak Joni hanya menciumku karena sebenarnya aku agak takut beliau akan meminta lebih dari melakukan petting yaitu berhubungan badan dan aku tak yakin bisa menolaknya.

Hari Kamis, hari pertama workshop di mana giliran kelompokku hanya ½ hari dan seperti sudah tahu jadwalku pak Joni sudah menunggu di kantin kampus untuk mengajak makan siang di luar. Saat melihatnya aku sangat gembira karena sejak pagi tadi aku memang sangat kangen kepada beliau. Aku langsung menarik-narik beliau untuk bergegas menuju mobil supaya aku bisa segera melepas kangenku. Baru saja bibir kami saling menempel, pak Joni melihat satpam kampus yang berpatroli ke arah mobil kami sehingga pelampiasan kangenku menjadi tertunda. Kembali aku mengalami kebuntuan penyaluran gairahku tepat pada saat seharusnya meledak.

Sambil membawa mobil keluar dari parkiran, pak Joni bilang padaku bahwa setelah makan siang, kami akan mampir dulu ke hotel tempat dia menginap sambil menunggu tibanya waktu untuk jalan-jalan menjelang sore harinya. Aku sih senang-senang saja karena setidaknya kami punya waktu dan tempat private untuk berduaan sebelum jalan-jalan lagi.

Siang itu kami makan siang di restoran yang seluruh menunya adalah olahan daging kambing dan domba. Aku memesan steak kambing yang cukup besar dan jus buah tetapi menggunakan campuran susu kambing juga. Pak Joni sendiri memilih memesan sate kambing muda dan beberapa masakan tradisional lainnya. Karena aku sudah tidak sabar ingin melepas kangen di kamar hotelnya beliau, kami tidak berlama-lama di sana dan segera menuju Mega Kuningan.

Di dalam mobil aku mulai merasa tubuhku agak panas tetapi aku tidak terlalu pedulikan. Aku lihat sambil menyetir pak Joni menelan pil dan memberikan pil yang lain ke padaku yang langsung aku telan juga. Beliau bilang pil ini untuk mengurangi kolesterol dari masakan olahan daging kambing tadi tapi meskipun demikian pil itu justru membuat badanku semakin terasa panas. Tak lama kemudian kami sampai di hotelnya pak Joni dan sambil bergandengan tangan kami berjalan menuju kamarnya beliau.

Begitu masuk ke dalam kamar, aku langsung memeluk pak Joni dan menciuminya dengan gemas. Setelah memastikan pintu terkunci dengan baik, beliau lalu balas memelukku dan menciumku dengan tak kalah hangatnya. Walaupun sudah berada berduaan saja di dalam kamar, beliau tidak bertindak seperti yang aku bayangkan tentang laki-laki yang suka memanfaatkan keadaan. Aku coba melakukan beberapa isyarat yang paling memungkinkan karena aku tidak mau disebut tidak sopan oleh beliau, seperti meremas dengan halus buah pantatnya atau menggesek-gesekkan badanku dan pahaku ke penisnya. Semua usaha itu bukan hanya tidak mendatangkan hasil, malahan membuatku menjadi kelimpungan sendiri akibat gairahku yang semakin meninggi.

Setelah puas berciuman, aku segera melepaskan diri dan duduk di kursi sambil meminum air putih untuk menenangkan diri. Sedangkan pak Joni mengeluarkan notebooknya dan menatanya di meja kerja yang tersedia di kamar tersebut. Sambil menunggu, aku kemudian menyalakan TV dan memijit-mijit remote untuk berpindah saluran dari yang satu ke yang lain sambil melamun.

Entah kenapa aku merasa badanku kembali makin panas, bukan seperti panas karena demam tapi panas seperti aku habis berolah raga karena nafasku juga memburu dan jatungku berdebar dengan lebih kencang. Aku juga merasa putting susuku semakin keras dan menjadi lebih sensitif bahkan terhadap BH yang aku pakai. Demikian juga dengan vaginaku yang terasa lebih lembab seperti keluar keringat dari sana. Hal yang seperti ini biasanya kurasakan saat aku sedang dilanda gairah berahi kalau bercumbu dengan tunanganku. Aku menjadi gelisah karena campur aduk antara rasa malu sekaligus rasa frustasi karena berahiku tidak bisa tersalurkan.

Perubahan yang terjadi padaku rupanya tak luput dari perhatian pak Joni yang segera menghampiriku sambil memegang tangan dan kepalaku.
“Erna, apakah kamu sakit ?” Tanyanya sambil mengusap-usap keringat yang ada di sekitar keningku.
“Ga tau Pa, tiba-tiba saja badan Erna jadi terasa panas” Jawabku dengan gelisah.
“Mungkin karena tadi makan steak daging kambing, karena Erna memang jarang sekali makan daging kambing sudah bertahun-tahun” Lanjutku semakin gelisah sambil membuka blazerku dan sepatuku.
“Coba kamu baringkan dulu di tempat tidur…” Katanya sambil mencoba membantuku untuk bangun dari kursi.

Aku coba bangun tetapi rasanya badanku lemah sekali hampir tidak ada tenaga sehingga akhirnya terjatuh kembali ke kursi. Pak Joni lalu mencoba membantuku dengan cara melingkarkan tangan kiriku ke bahunya dan tangan kanannya melingkari pinggangku sambil mengangkat badanku bangun. Dengan disangga seperti itu aku berhasil bangun dari kursi, tapi kembali hampir terjatuh saat mulai melangkah. Melihatku seperti itu pak Joni lalu menyuruhku memeluk lehernya supaya dia bisa mengangkat tubuhku untuk dibopong ke ranjang.

Pada saat dibopong aku merasakan sesuatu yang lain, badanku merasa lebih nyaman dalam pelukan pak Joni yang sedang membopongku. Karena itulah aku tidak mau melepaskan pelukanku pada lehernya saat pak Joni akan membaringkanku di tempat tidur. Akibatnya pak Joni malah ikut-ikutan tertarik ke tempat tidur dan jatuh menindihku. Saat itu wajah kami menjadi sangat berdekatan sehingga aku bisa merasakan hangatnya nafasnya. Tanpa berpikir panjang lagi aku mencium bibir pak Joni yang kemudian membalas ciumanku dengan tak kalah hangatnya dan akhirnya kami berciuman dengan mesra sambil berpelukan di atas ranjang.

Saat berciuman di atas ranjang, mau tak mau tubuh pak Joni yang menindihku bersentuhan langsung dengan tubuhku. Hal ini rupanya mulai membuat beliau menjadi tidak “jinak” lagi, tangan beliau mulai menyusuri tubuhku dan meremas atau mengelus-elus apapun yang ditemuinya walaupun masih tertutup oleh pakaian. Pinggulnya juga digerak-gerakkan supaya bisa bergesekan dengan bagian bawah tubuhku.

Lama-kelamaan ciuman kami semakin brutal … Kedua kakiku aku tekuk ke atas supaya bisa menjepit pinggang beliau, akibatnya rok yang aku pakai tersibak dan tertarik ke atas perutku membuat kedua paha sampai ke celana dalamku menjadi terbuka. Tangan pak Joni juga kini secara bergantian meremas-remas payudaraku dari luar kemejaku atau mengelus-elus pahaku sampai ke selangkangan. Dengan sengaja aku menggerak-gerakkan pinggulku agar vaginaku yang mulai lembab dibalik celana dalamku bisa bergesekan dengan penis pak Joni yang kurasakan sudah mengeras di balik celana panjangnya sejak dari mulai menindihku.

“Paaa… Erna ingin bercumbu dengan Bapaaa …Erna ingin petting sampai puas dengan Bapaaa…” Tanpa malu-malu aku meminta pak Joni mencumbuku seperti yang biasa aku katakan ketunanganku kalau aku ingin mengajaknya petting.

Pak Joni kemudian mulai melucuti bajuku terlebih dahulu tanpa perlawanan sama sekali sehingga akhirnya aku tergolek telanjang bulat di ranjang bossku sendiri. Bukannya merasa malu, malah sambil menunggu pak Joni yang sedang membuka bajunya, aku meremas-remas payudaraku dan mengelus-elus vaginaku dengan tanganku sendiri sampai mengeluarkan suara desahan karena rangsanganku sendiri.
“Ahhhhhh….ohhhhhh….ohhhhh….ohhhhh…” Aku mendesah sendiri dengan mata setengah terpejam dan menaik-turunkan pinggulku seirama dengan gerakan tanganku mengelus-elus vaginaku.

Tak lama kemudian pak Joni datang langsung menindihku dan menggumuliku dalam keadaan sama-sama telanjang bulat. Penisnya yang sudah tegang digesek-gesekkannya ke bibir vaginaku sedangkan bibirnya bukan hanya menciumi bibirku saja tapi juga kuping, leher dan putting susuku.
“Ohhhhhh …bapaaaa…ohhhh …..mpppphhhhhhhh…ahhhhh…..uhhhhh….” Tanpa henti-hentinya aku mendesah, melenguh dan mengerang sambil memanggil-manggil bossku.
“Aduuhhhh ….sakit paa…uhhhhhh….ohhhhhhh…” Aku sedikit mengaduh saat kepala penis pak Joni mulai mendesak-desak ke dalam lubang senggamaku
“Ss..saya …ma..masih …pe..perawan paaa…. t..tolong …paa…” Rintihku memohon belas kasihnya.

Saat itu muncul rasa takutku akan kehilangan keperawananku karena ternyata aku tidak punya nyali yang cukup untuk menolak pak Joni melakukan penetrasi. Tapi saat ini jangankan “melawan” pak Joni, aku sendiri masih kesulitan mengendalikan gairah berahiku sendiri untuk berpikir jernih. Apalagi pak Joni sangat pintar dalam bercumbu sehingga dalam keadaan normalpun ada kemungkinan besar aku tidak akan kuat juga menahan “gempurannya”.
“Aduuuuhhhhh….jangan dimasukin paaaa….saya belum pernah….ohhhhhh…ohhhhhh” Kucoba kembali mengingatkan beliau bahwa aku masih perawan.

Ketika itu sedikit kesadaranku muncul, kulihat pak Joni sedang berlutut di selangkanganku yang sudah beliau kangkangkan lebar-lebar dengan kedua kakinya. Penisnya ditekan keluar masuk liang senggamaku denga bantuan tangan kanannya. Sekilas aku lihat di kepala penisnya sudah ada lumuran cairan merah segar walaupun belum begitu banyak, apakah itu darah perawanku ?
“Adduuuduuuuuuhhhhhhhh….sakiiiiiiit paaaaaa….auhhhhhhhh…paaaaa…..” Rasa sakit itu akhirnya mengalihkan pikiranku karena kurasakan kepala penisnya pak Joni sudah mulai memasuki liang senggamaku lebih ke dalam bukan lagi di bibirnya saja seperti sebelumnya.

Walaupun vaginaku sudah sangat basah, tetapi akibat rasa sakit yang kualami menjadikan otot-otot vaginaku berkontraksi sehingga liang senggamaku menjadi lebih kaku dan sempit karena tegang. Melihat hal itu pak Joni lalu membungkukkan tubuhnya untuk memeluk dan menciumi aku dengan tetap menjaga posisi penisnya pada kedalaman yang sudah dicapainya sekarang.
“Erna sayang …kasih saya jalan untuk masuk sayang …” bisik pak Joni di telingaku sambil terus menciumi aku.

Dengan telaten pak Joni terus mencumbuku sambil mengelus-elus hampir seluruh tubuhku untuk meredakan keteganganku sekaligus mengembalikan gairah berahiku.
“Ohhhhhh …..paaaa….Erna sayang bapaaa…..” Racauku saat aku mulai mengendurkan kontraksi otot vaginaku.
BLEEEEEEESSSSSSSSSSS ……….

Pak Joni tidak menyia-nyiakan “kesempatan” yang aku berikan dengan langsung memasukkan seluruh batang penisnya ke dalam liang senggamaku hingga sampai kepangkalnya dalam satu genjotan.
“AAAAAAAHHHHHHHHHHHHH…………” Aku mengerang dengan keras antara sakit dan rasa nikmat yang luar biasa baru bagiku.
“Bapa jahat …Erna sakit sekali…” Aku merengek manja
Pak Joni sama sekali tidak menghiraukan hal itu dan beliau mulai memompa penisnya keluar masuk di liang senggamaku.
“Ohhh…ohhh…ohhh…adduuuuuhhh….ohhh…ohhh…ohhh…ohhh…” Desahku menyambut pompaan penis pak Joni.

Pak Joni menggoyangkan pinggulnya maju mundur dan kadang-kadang berputar dengan irama yang berubah-ubah dari lambat menjadi cepat kembali ke lambat dan seterusnya. Gelombang nikmat secara bergantian melandaku sehingga kadang-kadang aku seperti kehilangan kesadaran dan tidak memikirkan hal lain selain persetubuhan itu sendiri.
“Bapppaaaaa…oohhhh….enaaakkk…sekaliiii…paaaa….ahhhhh… terus…paaa…Ernaaa…sukaaa.. sekali ….aaahh” Aku kembali meracau nikmat.
CROK…..CROKK….CROK….CROKKK…..CROKK…..suara penis yang memompa di vagina yang sudah becek mulai terdengar dengan keras.
Payudaraku berguncang-guncang dengan keras, tanganku mencakar-cakar punggung beliau sambil memalingkan kepalaku ke kiri dan ke kanan bergantian karena nikmat yang luar biasa.
CROK…CROK …CROK …CROK …CROK ….CROK…CROK ….CROK

Genjotan penis pak Joni semakin cepat dan keras sedangkan vaginaku semakin becek. Kurasakan kasur dan sprei di bawah pantatku sudah sangat basah oleh cairan yang aku keluarkan.
“OOOOOooooohhhhhhhhhhh ….R…Ri..ina…su ..sud..dah mau …sampe …paaa” Kataku saat gelombang nikmat yang melandaku semakin besar.
“Euhhh…euhhh….euh…OOOOOOOOOOOOOOOOOHHHHHHHHH” Badanku bergetar dengan keras saat mengalami orgasme pertamaku dari penetrasi penis seorang pria.
“Ennngggggghhhhhhhhh …..” Aku mengerang pelan sambil menggigit-gigit jari telunjukku.

Untuk sejenak aku seperti orang yang kehilangan kesadaran, pikiranku hanya terfokus untuk merasakan kenikmatan luar biasa yang baru pertama kalinya kualami.
Aku mulai tersadar kembali saat merasakan ciuman dan kecupan pak Joni pada kuping, leher dan putting susuku. Beliau tetap memompakan penisnya pada liang senggamaku dengan irama yang teratur walaupun tidak secepat sebelumnya, untuk menjaga gairah kami berdua.
“Euhhh……………euh……..euhhh…….euhhh” aku mulai mengeluarkan suara lenguhan lagi.

Pak Joni menaikkan frekuensi pompaannya tetapi masih dengan kecepatan yang sama.
“Uuuuuhhhhhh….Uhhhhhh…Uhhhhhhh….Uhhhhhh” Lenguhanku makin keras dan panjang.
CROT…CROT …CROT …CROT …CROT ….CROT…CROT ….CROT… Vaginaku sudah becek lagi
“Bapaaaaaaaa…. Ohhh….ohhhh….ohhhh….ohhhhhh….enak sekali paaaaa….ohhhhhhh”
CROT…CROT …CROT …CROT …CROT ….CROT…CROT ….CROT
“AHHHHH……..AHHHHHHHHH……AHHHHHH……..Ohhhh….Ohhhhhhhh”

Aku hanya bisa melolong-lolong nikmat dengan semakin cepatnya pompaan penis beliau.
Pak Joni merubah posisinya menjadi berjongkok di depan selangkanganku dan menaikkan kedua kakiku ke bahunya. Pompaan penisnya sekarang menjadi sangat panjang dan dalam seolah-olah akan mengobrak-abrik rahimku.
“OOOOOOOOHHHH…….euhhhh……..OHHHHHHHHHH….OHHHHHHHHHHHH….”

Kembali hanya lolongan nikmat yang bisa kuperdengarkan.
“Aduhhh Bapaaaa…..Erna ini diapaiiinnnnn….nikmat sekaliiii …..ohhhh….ohhh….” Aku mulai meracau.
Kedua tanganku tidak bisa lagi memeluk pak Joni, sehingga akhirnya aku hanya bisa mencakar-cakar seprei atau meremas-remas bantal penyangga kepalaku.
“AARRRRHHHKKKKKKK …… Erna SUDAH GA TAHAAAAN …..” Aku menjerit nikmat sekali lagi saat orgasme keduaku datang
“Se…se..bentar Vir…ss..ssa..ya juga sudah mau keluaaarrrr…” Kata pak Joni dengan sedikit terbata-bata.

Kurasakan gerakan penisnya pak Joni sudah tidak teratur lagi dan lebih sering berlama-lama di dalam setiap kali pompaan masuk. Penis beliau mulai berdenyut denyut dan kurasakan tubuhnya mulai bergetar keras.
“AHHHHHHHHH …..saya kke …ke..keluarrrrrr” Pak Joni berteriak tertahan
SROTTT….SROOOOOOOT….SRROOOOT…crot…crot…crot…
Kurasakan ada semprotan cairan hangat membanjiri ke dalam rahimku melengkapi kenikmatan orgasme kedua yang aku alami.

Mataku berputar hingga kelihatan putihnya saja sambil mencoba menikmati sisa-sisa gelombang kenikmatan yang pelan-pelan menyusut. Ketika pandanganku sudah pulih, kulihat pak Joni sedang menciumi payudaraku dan putting susunya. Melihatku sudah “kembali” pak Joni lalu mencium bibirku dengan lembut.
“Udah enakan sayang …” bisiknya
“Enaaak sekali pa…” Kataku dengan tersenyum malu .
Kami lalu berciuman dan berpelukan sambil bergulingan di tempat tidur untuk melepaskan sisa-sisa gairah dan birahi yang masih ada.

Setelah berahi kami mereda, pak Joni mengambil handuk yang sudah dibasahi dengan air hangat dari kamar mandi Hotel. Dengan telaten beliau membersihkan noda-noda darah, cairan vaginaku dan juga air mani beliau yang keluar lagi dari liang senggamaku.
“Uhhhhhhhhh…..” Aku melenguh pelan merasakan nikmatnya gesekan handuk hangat pada daerah vagina dan selangkanganku yang dilakukan dengan penuh perhatian oleh pak Joni.

Begitu beliau selesai membersihkanku, aku ulurkan kedua tanganku ke arah beliau sebagai tanda aku ingin dipeluknya. Pak Joni kemudian menindihku lagi lalu kami saling berciuman dan berpelukan seolah-olah tidak ingin saling melepaskan yang lainnya. Tidak tahu berapa lama kami berciuman akhirnya aku tertidur pulas karena kelelahan di dalam pelukannya.

Pelan-pelan aku membuka mataku saat terbangun dari tidurku yang sangat lelap, kulihat langit di luar jendela kamar hotel sudah berwarna kuning menandakan sudah menjelang sore. Artinya aku tertidur hampir 3 sampai 4 jam sejak tadi siang di mana saat yang masih kuingat dengan jelas adalah ketika kurasakan badanku merasa panas lalu dibopong oleh pak Joni ke tempat tidur.

Aku tersenyum sendiri saat menyadari bahwa sekarang aku dan pak Joni sedang tidur berpelukan dalam keadaan sama-sama bertelanjang bulat. Akhirnya pak Joni mau juga mencumbuku, bukan hanya memeluk dan menciumku saja seperti beberapa hari terakhir ini. Saat aku coba bangkit untuk ke kamar mandi, aku kaget ketika merasakan ngilu pada vaginaku, bukan hanya di bagian luar tetapi juga sampai ke dalam-dalamnya. Kadang-kadang memang vaginaku sering ngilu sehabis petting dengan tunanganku, tetapi hanya bagian luarnya saja karena kami memang tidak sampai penetasi,
Tiba-tiba perasaanku menjadi tidak enak, berapa jauh tadi aku dan pak Joni bercumbu ?

Aku memang berharap bisa bercumbu dengan pak Joni, tapi hanya sejauh melakukan petting seperti halnya aku dengan tunanganku. Aku masih takut dan merasa belum siap untuk melakukan hubungan badan dengan siapapun. Dalam kebingungan aku coba mencari pakaianku, tapi aku tidak menemukannya kecuali blazerku yang tergantung di kursi. Malah aku melihat ada handuk putih dari hotel yang bernoda merah-merah seperti darah.

Aku coba kembali melihat ke sekelilingku, kulihat ada noda-noda merah yang sudah mengering di sprei tempat tidur serta bercak-bercak cairan lainnya yang berwarna putih dan yang berwarna kekuningan, keduanya juga sudah mengering. Tapi kalau aku pegang, sprei dan kasur di bagian itu masih terasa lembab dan baunya seperti campuran bau kemaluanku ditambah air mani laki-laki. Akhirnya aku bisa memastikan bahwa aku dan pak Joni sudah berhubungan badan, bukan hanya melakuan petting seperti yang tadinya kuharapkan.

Perlahan-lahan bagian demi bagian dari ingatanku mulai pulih, aku mulai bisa mengingat bagaimana awal proses terjadinya persetubuhan kami sampai aku bisa juga mengingat rasanya kenikmatan yang aku reguk bersama pak Joni. Sepanjang ingatanku yang mulai pulih itu, tidak ada satupun paksaan yang dilakukan pak Joni kepadaku, malah aku yang memancing pak Joni melakukanya karena aku saat itu sangat menginginkannya.
Betulkah aku menginginkannya ?

Aku memang diam-diam menyimpan rasa kagum yang sangat besar kepada pak Joni dan bisa dikatakan menyayanginya bukan sekedar sebagai bossku saja. Sehingga kebersamaan dengan beliau beberapa hari ini menjadi hari yang terindah bagiku karena bisa bersama-sama seperti sepasang kekasih. Bukan hanya berpengangan tangan saja, tapi dari tiga hari pertemuan kami sudah saling bertaut bibir, tapi walaupun begitu pak Joni sama sekali tidak terlihat kesan ingin meniduriku. Selama kami berciumanpun, beliau tidak pernah meraba-raba atau meremas-remas bagian tubuhku yang lain selain memelukku saja.

Mengingat semua yang sudah terjadi aku mulai menangis karena merasa sangat sedih dan takut akan menghancurkan rencana hidupku sendiri ke depan. Aku menangis tersedu-sedu sambil meringkuk dengan badan telanjang bulat di ranjang sambil membelakangi pak Joni yang masih tertidur.
“Riin, Erna… kenapa kamu sayang ?” Tiba-tiba kudengar suara pak Joni bertanya dibelakangku, rupanya beliau terbangun karena mendengar tangisanku.

Aku merasakan tangannya mengelus-elus rambutku dan mengusap air mata yang membasahi pipiku, perhatian beliau membuatku semakin sedih sehingga tangisanku semakin menjadi-jadi. Akhirnya pak Joni menarik tubuh telanjangku ke arahnya untuk kemudian dipeluknya dengan penuh kasih sayang. Kepalaku dibuatnya bersandar dengan nyaman di dadanya yang bidang sedangkan tubuhku dirapatkannya ke tubuhnya sehingga aku merasa lebih hangat dan nyaman. Tanganya dengan lembut mengelus-elus rambut dan punggungku sambil sesekali mengecup ubun-ubunku. Dalam kehangatan pelukan beliau, perlahan-lahan aku mulai bisa mengendalikan kesedihanku dan mencoba untuk berpikir lebih jernih tentang kejadian yang menimpaku ini.

Meskipun aku merasa sangat terpukul karena ternyata aku telah berhubungan badan dengan pak Joni di luar kendaliku, tapi aku memang ingat melakukannya secara sukarela sehingga tidak bisa aku marah kepada beliau. Satu-satunya orang yang harus aku marahi adalah diriku sendiri yang telah membiarkan diriku berada dalam situasi yang memungkinkan semua ini terjadi. Sekarang yang harus aku lakukan adalah bagaimana caranya supaya kejadian hari ini tidak merusak rencana hidupku. Satu-satunya orang yang bisa aku ajak bicara tentang hal ini tentu saja hanya pak Joni karena aku sendiri sama sekali tidak ingin ada orang lain yang tahu.
“Erna… saya minta maaf kalau sudah membuat kamu sedih dengan apa yang telah kita lakukan tadi” Bisik pak Joni di telingaku.
“Erna juga salah Pa … Karena Erna yang memberi isyarat duluan ingin dicumbu oleh Bapa” Jawabku dengan masih terisak-isak.
“Erna udah merelakan kok keperawanan Erna diambil oleh Bapa …. Yang membuat Erna sedih adalah apakah hidup Erna ke depannya masih tetap akan sama sesuai dengan yang Erna rencanakan ?” Lanjutku.

Beliau kemudian bertanya apa saja yang dimaksud dengan rencanaku ke depan itu ? Aku bilang yang paling berhubungan langsung dengan kejadian hari ini adalah rencana perkawinanku dengan tunanganku tahun depan. Beliau kemudian bertanya bagaimana cara pacaran kami, dengan malu-malu aku katakan bahwa kami sudah melakukan semuanya kecuali penetrasi dengan frekuensi yang cukup sering. Tunanganku juga suka memperlihatkan video-video porno orang bersetubuh dengan berbagai posisi untuk memancing berahiku dan minatku untuk bersetubuh.
Dari situ beliau mengerti kenapa aku tadi begitu agresif padahal masih perawan dan menyarankan kepadaku untuk tetap tidak mengijinkan tunanganku melakukan penetrasi sampai menikah kelak.

Beliau menyarankan hal ini karena orang yang sudah pernah berhubungan badan, cenderung lebih mudah di ajak berhubungan badan lagi saat gairah berahinya sedang meningkat karena sudah punya pengalaman bagaimana menuntaskannya. Di lain pihak beberapa laki-laki malah suka jadi curiga kalau asalnya menolak dengan gigih tiba-tiba menjadi mudah memberikan. Mengenai robeknya selaput daraku, beliau menawarkan untuk membiayai operasi atau membelikan implant selaput dara buatan (synthetic hymen) buatan jepang atau china.

Menurut pendapat beliau, rencanaku akan tetap bisa berjalan dengan syarat yang sederhana saja yaitu: jangan ada yang sampai tahu kejadian ini, khususnya tunanganku dan sikapku juga jangan sampai berubah terlalu drastis karena kejadian ini.

Obrolan dengan beliau serasa menjadi air dingin yang menyejukkan hatiku sehingga tiba-tiba rasa sedih, takut dan gelisah yang tadi dengan hebat melandaku seperti hilang tanpa bekas. Aku sekarang bisa melanjutkan ngobrol dengan bossku sama cerianya dengan sebelumnya , hanya perbedaannya adalah sekarang kami mengobrol di atas ranjang dalam keadaan telanjang bulat dengan badan yang menempel satu sama lain. Begitu seringnya aku melakukan petting membuatku tidak canggung lagi telanjang bulat di depan bossku ini.
“Tapi kalau Erna lagi sangat pengen untuk begituan, bagaimana doong ?” Tanyaku manja.
“Ya tahan dong … jangan sampai jebol” Jawab pak Joni sambil tertawa
“Iiiihhh … Bapa mulai ketauan mau buang badan dan ga bertanggung jawab !” Balasku dengan muka merengut manja.
“Ya udah … ini karyawan bukannya melayani boss, tapi malah minta dilayani bossnya sampe ke ranjang” Lanjutnya
“Erna mau kasih isyarat apa kalo lagi pengen ? Soalnya kita hanya bisa melakukannya di jam Kantor karena setiap sore kamu dijemput tunangannya kan ?”

Akhirnya obrolan kami dilanjutkan dengan gurauan mengenai cara-cara memberi isyarat satu sama lain kalau masing-masing sedang ingin bersetubuh. Pak Joni juga bilang bahwa dia sangat menyukai bentuk payudaraku dan bentuk daging vagina luarku (labia mayora) yang tebal sehingga dia tidak bisa menahan diri untuk selalu melototinya setiap ada kesempatan. Sekarang beliau sangat senang karena bisa menikmati payudaraku dan vaginaku secara langsung, bukan hanya dilihat dari luar saja.

Obrolan tentang “rencana bersetubuh” ini membuat gairah kami mulai bangkit kembali sehingga obrolan kami berganti dengan berciuman sambil berpelukan. Aku harus akui bahwa teknik berciuman pak Joni sangat mudah membangkitkan gairah wanita manapun termasuk aku. Hanya dengan berciuman beberapa menit saja, aku mulai merasakan kemaluanku mulai lembab dan putting susuku mengeras sebagai pertanda berahiku sudah datang kembali.

Kali ini aku coba memegang kendali dengan menindih pak Joni terlebih dahulu sebelum beliau menyadarinya. Ciuman demi ciuman aku lakukan kepada beliau sambil menggesek-gesekkan kemaluanku dengan kemaluannya pak Joni yang masih belum mengeras. Tiba-tiba pak Joni mengangkat tubuhku sehingga wajahnya menjadi lebih dekat dengan dadaku.
“Aaaahhhhhh ….” Aku hanya sanggup mendesah saat kedua payudaraku di remas-remas dengan kedua tanganya sedangkan putting susuku bergantian dihisapnya.
“Erna… kita enam-sembilanan yu ? Biar penis saya bisa cepat bangun …” Ajak pak Joni kepadaku.

Aku hanya mengangguk dan tersenyum sambil tetap memberi isyarat tetap ingin berada di atas beliau. Tanpa menunggu tanggapan beliau aku kemudian memutar tubuhku dan menyodorkan kemaluanku sedekat mungkin dengan wajahnya. Dengan lahap aku mulai memasukkan penisnya yang masih lunak ke dalam mulutku. Layanan pertama adalah dengan menyedot-nyedot penis tersebut selama di dalam mulutku, setelah mulai mengerasa aku mulai mengocoknya dalam rongga mulutku.

Setelah mengeras, ternyata penis pak Joni menjadi sangat lebar sehingga dalam sekejap rongga mulutku seperti dipenuhi oleh penis beliau sampai aku sempat terbatuk-batuk karenanya. Akhirnya aku harus bergantian menjilatinya dengan mengemutnya karena kalau diemut terus, aku hampir tidak bisa bernafas. Belum lagi karena “serangan” bossku di vaginaku dan serangan tambahan di seputar payudaraku yang memaksaku untuk sering menjerit-jerit nikmat karenanya.

Penis pak Joni kurasakan sudah cukup keras dalam mulutku, demikian juga vaginaku sudah basah dan cukup merekah untuk mulai bersetubuh. Aku kembali memutar badanku sambil tetap memegang penis beliau dengan tangan kananku. Pelan-pelan aku turunkan selangkanganku ke arah penis dalam tanganku.
BLESSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS …………..
“UUUUUUUHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH ………” Aku melenguh keras saat merasakan senti demi senti masuknya penis pak Joni ke dalam liang senggamaku.

Setelah seluruh batang penis beliau masuk ke dalam liang senggamaku hingga ke pangkalnya, aku tidak langsung bergerak tapi mencoba menikmati penetrasi ini sambil belajar mengenali penis pak Joni sebagai pengunjung pertama ke dalam rahimku. Lebarnya penis beliau membuatku harus mengangkangkan selangkanganku lebar-lebar agar proses masuknya tidak terjepit oleh otot vaginaku, aku juga merasakan seolah-olah liang senggamaku disumpal sampai sesak oleh segumpal daging hangat.
“Ohhhh …hmmmmmm…..ohhhhh….ohhhh….hmmmmm” Aku menggeliat nikmat merasakan kehangatan penis pak Joni di dalam organ paling pribadiku itu.

Setelah aku anggap cukup menikmati penis beliau dalam keadaan diam, aku mulai menggerakkan selangkanganku naik dan turun dengan perlahan sehingga seluruh dinding liangku bergesekan dengan kulit batang dan kepala penisnya dari atas ke bawah.
“Aduuuhhhhh… ahhh……ohhhhh…ooohhhhh” Aku sangat menikmati gesekan batang penis beliau dengan dinding liang senggamaku dalam gerakan perlahan ini.

Penis pak Joni dipenuhi oleh urat-urat pembuluh darah yang menonjol dan keras saat berereksi, bentuk urat ini mirip akar pohon beringin yang menjalar ke mana-mana mengelilingi seluruh batang penis seperti ulir. Gesekan batang penis berulir ini menghasilkan sensasi nikmat yang tidak bisa diperkirakan karena adanya tekanan yang berbeda-beda.
Semakin lama semakin kupercepat gerakan naik dan turunku sampai sekuat yang aku mampu.
“Heehhhh….heehhh….Ohhhhh….. heehhhh…ohhhhh….heehhhh…Oohhhh…ohhhh…Hehhhh…”

Dengusan nafasku yang memburu karena gerakan naik turunku terdengar bersusulan dengan erangan-erangan nikmatku yang tak kalah kerasnya.
Payudaraku yang cukup besar menjadi bergoyang-goyang dengan kencang disebabkan oleh guncangan dari aktivitas naik-turunku. Pak Joni kemudian membantuku dengan menahan payudaraku agar tidak terlalu bergoyang dengan ditambahnya sedikit remasan-remasan.
“Heehhh…hehhh…hehh…Ohhhh…ohhhh..hehhh…Ohhhh.ohhhh …ohhh…hehhh…hehhhh…” Aku menjadi semakin bersemangat.

Keringatku mulai bercucuran dan pelan-pelan tenagaku mulai terkuras oleh aktivitasku sendiri tetapi rasa cape segera tergantikan dengan kenikmatan yang begitu besarnya. Secara bertahap aku mulai mengurangi kecepatan naik-turunku dan mengantikannya dengan gerakan naik yang perlahan yang dilanjutkan dengan bantingan turunnya selangkanganku yang cepat sehingga aku seperti menancapkan pasak ke jantungku sendiri. Sesampainya di bawah, pinggulku tidak segera aku naikkan lagi tetapi melakukan gerakan-gerakan berputar yang mengakibatkan kepala penis pak Joni seolah-olah ingin melobangi rahimku.
“Ooooohhhhhhhh……….Paaaaaa……Enak sekali……..Oohhhhhhh…Ooooooooooooohhhhh” Pilihan gerakan ini membuatku melolong-lolong dengan keras saking nikmatnya.

Pak Joni kembali membantuku dengan mengangkat pinggulnya saat aku menurunkan selangkanganku atau memutar pinggulnya berlawanan dengan arah putaran pinggulku yang melipat gandakan kenikmatanku.
Gelombang orgasmeku akhirnya datang dengan bergulung-gulung tak tertahankan lagi membuatku sama sekali tidak mampu bergerak.
“OOOOOOOOOHHHHHHHHHHHHHHHH…..Ernaaaa….UDAAAHH DAPET…OOOOHHHHHH” Aku hanya bisa melolong lagi dalam kenikmatan.

Kedua kakiku mulai menjadi gemetar dengan kerasnya sehingga tidak mampu lagi menahan berat tubuhku sendiri yang sedang berjongkok mengankangi selangkangan pak Joni. Akhirnya badanku rubuh menindih beliau yang langsung menghujaniku dengan ciuman-ciuman mesranya dan pelukan yang hangat.
“Aduuuhh bapaa… enak sekali….tapi capenya itu minta ampun..” Kataku manja
“Makanya jangan sering-sering main di atas sayang…” Balas pak Joni sambil menyeka keringat yang bercucuran di keningku.

Beliau lalu bilang bahwa dia belum dapet orgasmenya atau ejakulasi, tapi dia akan menunggu sampai aku sudah pulih staminanya. Sambil menunggu “babak kedua”, pak Joni lalu bangkit dari posisi berbaringnya menjadi posisi duduk sedangkan aku tetap berada dipangkuannya tanpa memisahkan penis dari vaginaku. Dengan demikian sekarang posisi kami menjadi saling berhadapan satu dengan lainnya.

Dalam posisi yang baru kami kembali berciuman dan berpelukan, bukan hanya bibirku saja yang di sasar tapi juga kuping, leher dan putting susuku. Aku terpaksa menggeliat-geliat nikmat dalam pangkuannya karena merasa geli dengan “aneka serangan” yang dilakukan oleh beliau.
“Ouchhhhh… shhhh….geli bapaaa…ohhhh…mmppphhhhhh…ohhhhh….ahhhhhh…shhhhh” Aku benar-benar sangat menikmati cumbuan beliau saat itu.

Ciuman, belaian, remasan dan pelukan yang kami lakukan akhirnya mulai menaikkan kembali gairah dan staminaku.
“Ohhhh…Erna sudah ga tahan paaa….setubuhi lagi Erna….paa…ohhhh……” Aku merintih-rintih meminta segera disetubuhi lagi.
Pak Joni kemudian mengajakku untuk mencoba doggy style, aku dimintanya untuk berbalik dan menungging ke arahnya. Dengan dibantu pak Joni aku mencoba bangkit dari pangkuannya.
“Ahhhhhh…..” Desahku saat penis beliau terserabut dari liang senggamaku dan aku lihat penisnya masih berdiri dengan kerasnya.

Aku segera berbalik dan merangkak membelakangi pak Joni yang sekarang dalam posisi berlutut sambil mengocok-ngocok penisnya. Beliau kemudian meraih pinggulku agar lebih dekat dengan badannya dan mengarahkan penisnya langsung ke dalam liang senggamaku yang sudah merekah ranum.
BLESSSSSSSSSSSSSSS……………
“UHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH……Bapaaaaa…..” Aku mengerang nikmat

Kurasakan penis pak Joni mulai bergerak maju mundur di dalam liang senggamaku, beliau tidak hanya menggerakkan pinggulnya untuk memompakan penisnya tetapi juga menarik dan mendorong badanku yang melalui pinggulku yang dipegangnya. Akibatnya badanku ikut bergerak maju-mundur juga dan payudaraku menjadi berayun-ayun seperti buah pepaya yang akan jatuh dari pohonnya.
“Enaaaak paaaa…. Aduhhhhhh…..enak…..ohhhhhhhh”
PLEK…PLEK….PLEKKK…PLEK… kudengar bunyi pantatku yang beradu dengan kulit paha dan selangkangan pak Joni.
“Ohhhhh…Ohhhhhh…ohhhhh….ohhhhh…..paaaa….bapaaaa…ohhhh…”

Kedua pangkal pahaku mulai basah oleh cairan yang keluar dari vaginaku dan pelan-pelan mulai mengalir ke bawah. Tangan dan kakiku mulai tidak kuat menyangga tubuhku dari tekanan pompaan penisnya, sehingga akhirnya aku terjerembab ke depan menjadi setengah tengkurap. Pak Joni sepertinya tidak peduli, beliau hanya menarik sedikit pantatku agar posisinya sedikit nungging ke atas dan terus memompakan penisnya tanpa henti.
“Bapaaa ….ampunnn….ohhhh…ohhhh…ohhhh….” Aku merintih nikmat dan mulai kewalahan dengan gencarnya pompaan penis pak Joni.
“Euhhh…. Euhhh… Euhhh… Euhhh… Euhhh… Euhhh…”

Pompaan penis pak Joni mulai tidak teratur, sedangkan penisnya mulai terasa berdenyut,mungkin sebentar lagi beliau akan ejakulasi.
“BAPAAAAAA…. OHHHHH….. PAAAAAA… ARKKKHHHHHHHH…Ernaaa..D..DAPET DULUAAAAN….HHHHH” Denyutan penis pak Joni justru membuat aku mendapatkan orgasmeku duluan.
“Erna…s..ss..sa…saya juga …akan .. keluarr….AHHHHHH….” Beliau juga berejakulasi pada saat bersamaan dengan orgasmeku.
SRROOOOT ….SROOOOOT ….. SROOOOT…srot…srrrt…srtt

Serentetan semburan air mani kurasakan membasahi rahimku, meresap ke dalam tubuhku meninggalkan kenikmatan tak terhingga. Saat aku sedang melayang-layang, pak Joni mencabut penisnya dan membalik tubuhku sampai terlentang lalu memasukkan kembali penisnya ke dalam liang senggamaku.

Belakangan aku tahu bahwa pak Joni sangat menyukai romantic chit-chat after coitus, yaitu obrolan romantis sehabis bersetubuh dengan kondisi penis yang belum dicabut. Aku juga akhirnya bisa ikut menikmatinya dan hal inilah yang selalu membuatku kangen kepada beliau untuk mengajaknya bersetubuh lagi walaupun aku sudah menikah.

Kami kemudian berpelukan dan berciuman dengan berlumur keringat masing-masing. Pak Joni menanyakan jadwal menstruasiku dan seberapa teratur jaraknya. Aku bilang bahwa minggu depan paling telat hari kamis adalah jadwal menstruasiku yang biasanya berjarak 28 – 30 hari dari yang satu ke berikutnya. Beliau terlihat lega mendengar jawabanku, sehingga aku dengan keheranan bertanya balik kenapa beliau seperti itu. Sambil tersenyum beliau menjelaskan bahwa dia tidak perlu memberikan aku pil anti hamil karena aku sedang tidak subur walaupun berkali-kali disirami benihnya di rahimku.

Beliau juga mengajak aku untuk menginap dengannya sampai akhir hari minggu atau tiga malam lagi padahal tugasku hanya tinggal satu malam saja. Tentu saja aku dengan antusias menerimanya, walaupun aku harus memikirkan alasan yang aku pakai kepada tunanganku yang tentunya harus puasa petting denganku seminggu penuh.

Malam itu juga aku diminta check-out dari dan pindah ke hotel beliau, beliau juga mengajakku belanja baju-baju baru karena akan ada 3 hari 2 malam tambahan. Beliau juga memilihkan aku lingerie yang bisa menonjolkan payudaraku dan gundukan daging vaginaku.
Saat mengantarku untuk chek-out dan mengambil barang-barangku yang ada di hotel, beliau mengajakku bersetubuh lagi di kamar hotelku. Tapi aku dengan halus menolaknya karena vaginaku benar-benar masih ngilu oleh dua kali persetubuhan siang dan sore tadi. Aku menawarkan oral seks sebagai gantinya dan beliau menyetujuinya dengan syarat aku harus menelan seluruh air mani beliau.

Malam-malam berikutnya merupakan hari yang penuh kenikmatan dan keringat, setiap persetubuhan dengan beliau merupakan petualangan baru untukku. Pak Joni benar-benar sangat pandai menaklukan wanita tepat di hatinya, terlepas dari kenyataan bahwa beliau menyelingkuhi istrinya. Walaupun beliau tidak pernah mau membicarakan tentang komitmen hubungan yang lebih serius, tapi aku dan mungkin juga wanita-wanita pak Joni lainnya tidak berani menuntut lebih karena justru takut kehilangan beliau.

Hubunganku dengan pak Joni terus berlanjut waktu kembali ke kantor dan aku diberi tahu bahwa aku bukan satu-satunya karyawan yang beliau tiduri. “Jatahku” kebanyakan adalah di jam kantor bergiliran dengan sekretaris beliau, sedangkan sex after office hour merupakan “jatah” Manajer dan General Manajer yang juga atasanku. Walaupun diperlakukan demikian, entah kenapa kami bisa menerimanya , mungkin karena kami tetap bisa meneruskan sisi kehidupan kami yang lainnya dengan lebih tenang.

Setelah menikah, aku berniat meminta jatah untuk di hamili beliau seperti yang juga diminta oleh teman-teman wanitanya yang lain yang sudah punya suami. Aku mengetahui hal ini karena tanpa sengaja pernah melihat album pribadi beliau di laptopnya yang berisi folder yang diberi nama karyawan-karyawan wanitanya termasuk aku dan beberapa wanita lain yang tidak aku kenal. Folder itu berisi foto-foto momen pribadi pak Joni masing-masing orang tapi khusus pada folder karyawan wanita yang sudah menikah juga berisi foto-foto anaknya yang diperoleh setelah jadi karyawan di kantorku.

Tapi rupanya aku tak perlu menunggu lama-lama, benih yang beliau sebar di rahimku pada waktu “latihan malam pertama” ada yang berhasil membuahi telurku. Hal ini mungkin terjadi karena hari-hari kami melakukan latihan justru pada saat periode suburku, sedangkan suamiku menyetubuhiku justru pada masa tidak suburku. Bahkan aku sudah tidak sempat mengalami menstruasi lagi setelah menikah dan dinyatakan hamil satu bulan setelah hari pernikahan kami dengan benih dari bossku sendiri.